Polemik di Papua

AKP Tomi S Marbun Hilang saat Gerebek KKB Papua, Istri Ungkap Suami Minta Uang Transport Rp30 Juta

Istri Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, AKP Tomi S Marbun, Riah Tarigan mengungkap sang suami sempat minta uang transportasi sebesar Rp30 juta.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
UNGKAP KEJANGGALAN: Istri Kasat Reskrim Polres Bintuni, AKP Tomi S Marbun, Riah Tarigan sampaikan kejanggalan hilangnya suami dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI, Senin, (17/3/2025). Riah Tarigan mengungkap sang suami sempat minta uang transportasi sebesar Rp30 juta. (Ist) 

Tak cuma itu, Riah juga memperoleh laporan dari rekan-rekannya sesama anggota Bhayangkari bahwa para suami akan dimutasi jika dukungan moral lewat media sosial terkait kasus hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun terus dilakukan.

"Dan lagi, saya mendapat informasi aduan dari beberapa Bhayangkari yang ada di sana dibilang 'ibu kami masa memposting di Facebook atau di mana gitu, untuk memberikan support, kok kami diancam suaminya akan dimutasi," katanya.

Riah pun tidak habis pikir atas perlakuan Kapolres Teluk Bintuni terhadap dirinya dan rekan-rekannya hingga melakukan pelarangan semacam itu dan berujung adanya ancaman mutasi.

Dia tidak terima atas perlakuan Kapolres Teluk Bintuni tersebut lantaran dirinya hingga kini masih anggota Bhayangkari aktif.

"Saya salah apa, ya? Saya ini masih Bhayangkari aktif lho. Lalu, ketika suami saya masih ada, kegiatan Bhayangkari semua saya ikut dengan baik, saya jalankan dengan baik."

"Tapi, kenapa di saat seperti ini, mereka datang ke rumah saya saja dilarang. Ini ada apa?" jelasnya.

Sempat Beberkan Kejanggalan 

Sebelumnya, dalam siniar yang disiarkan oleh Tribun Timur pada Kamis (13/3/2025), Riah dan ibundanya, Elvrida Gultom sempat mengungkapkan kejanggalan terkait hilangnya AKP Tomi Marbun.

Mulanya, Riah mengatakan bahwa percakapan terakhirnya dengan sang suami pada 15 Desember 2024 ingin berbicara empat mata.

Baca juga: Loyalis Prabowo Ngaku Siap Kawal Program Makan Bergizi Gratis Hingga ke Sarang KKB Papua

"Saat saya pulang, suami ternyata sudah tidak di rumah. Kami tidak sempat ngobrol, Sore hari saat suami pulang saya bertanya mau ngobrol apa. Tapi dia bilang tidak jadi. Dia hanya meminta dikirimkan sejumlah uang transportasi untuk memfasilitasi operasi senyap ini," ujar Riah Tarigan.

Keesokan harinya, Tomi masih berkirim pesan kepada istrinya mengabarkan akan bertugas ke hutan dan meminta istri antisipasi ketika terjadi hal buruk.

"Dia memang mengirim kontak orang-orang yang harus saya hubungi kalau terjadi hal buruk," katanya.

Hingga, pada 18 Desember 2024, Tomi dikabarkan hilang kontak karena terjatuh di sungai.

"Saya sempat mengontak nomor yang sudah diberikan dan merekalah yang membantu helikopter untuk keluarga."

"Hingga hari ini cuma suami saya yang belum kembali," curhat Riah.
Pihak keluarga terus berupaya melakukan pencarian Tomi, namun tak kunjung membuahkan hasil.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved