Berita Internasional

Ledakan Bola Api di Sanaa, Houthi Respons Serangan AS dan Trump yang Tewaskan 31 Orang

Konflik Amerika Serikat dan Yaman dilaporkan kian panas setelah kelompok militan Houthi memberikan perlawanan terhadap negara adikuasa tersebut.

Editor: Mareza Sutan AJ
Tangkapan Layar/RNTV
LEDAKAN BOLA API - Tangkap layar bola api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Houthi mengecam keras agresi berbahaya AS, mereka menyatakan tak akan tinggal diam dan bersumpah membalas serangan Trump yang menewaskan 31 orang 

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik Amerika Serikat dan Yaman dilaporkan kian panas setelah kelompok militan Houthi memberikan perlawanan terhadap negara adikuasa tersebut.

Militan Houthi di Yaman baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tegas sebagai respons terhadap serangan udara yang dilakukan oleh AS.

Serangan yang terjadi di ibu kota Yaman, Sanaa, pada tanggal 16 Maret 2025, menewaskan 31 orang.

Lantas, serangan brutal itu memicu kecaman keras dari Houthi.

Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana reaksi Houthi terhadap serangan tersebut?

Apa yang Terjadi dalam Serangan AS di Yaman?

Serangan AS yang dilakukan selama akhir pekan lalu mencakup lebih dari 40 serangan udara.

Sejatinya, serangan itu menargetkan depot amunisi dan roket dekat stasiun televisi yang dikuasai Houthi di Al-Jarraf, Sanaa.

Laporan dari penduduk setempat menyebutkan, serangan tersebut menyebabkan asap putih mengepul dan ledakan besar yang terdengar hingga jarak belasan meter.

Tidak hanya di Sanaa, serangan juga terjadi di beberapa wilayah lain di Yaman.

Di Provinsi Saada dan Hajjah, serangan AS mengakibatkan setidaknya 10 orang tewas.

Saluran TV lokal, Al-Masirah, melaporkan bahwa empat serangan udara menargetkan permukiman Shoab di Sanaa timur.

Mengapa AS Melancarkan Serangan Ini?

Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa serangan tersebut adalah tanggapan terhadap operasi Houthi yang mengancam kapal-kapal yang berlayar melalui Terusan Suez dan Laut Merah.

Houthi sebelumnya sempat mengancam kapal-kapal terutama dari Amerika dan sekutunya yang hendak melalui Terusan Suez dan Laut Merah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved