OTT KPK di OKU Sumsel
KPK Sita Rp2,6 M saat OTT 8 Orang di OKU, Tiba di Gedung Merah Putih Jakarta, Diduga Suap di PUPR
Delapan yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau OTT KPK dibawa tim penyidik ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KPK Sita Rp2,6 M saat OTT 8 Orang di OKU, Tiba di Gedung Merah Putih Jakarta, Diduga Suap di PUPR
TRIBUNJAMBI.COM - Delapan orang yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau OTT KPK dibawa tim penyidik ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, pada Minggu (17/3/2025) pagi.
Mereka sebelumnya terjaring di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan pada Sabtu (15/3/2025) kemarin sore.
Mereka diamankan atas dugaan kasus suap proyek di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Kabupaten OKU.
Kedelapan orang yang diamankan saat OTT KPK itu tiba menggunakan iring-iringan kendaraan yang juga membawa barang bukti.
Setidaknya tujuh kendaraan terlihat memasuki lobi Gedung KPK sebelum langsung diarahkan ke area parkir belakang.
Di antara mereka yang terjaring OTT, diduga terdapat Kepala Dinas PUPR OKU serta tiga anggota DPRD Kabupaten OKU.
Namun, hingga saat ini, KPK belum secara resmi mengungkap identitas mereka secara rinci.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, membenarkan delapan orang tersebut telah tiba di Gedung KPK.
Baca juga: Harta Kekayaan Nopriansyah, Kadis PUPR OKU Dikabarkan Kena OTT KPK di Sumatera Selatan Capai Rp4 M
Baca juga: Sosok M Fahruddin, Dikabarkan Terjaring OTT KPK, 3 Periode Anggota DPRD OKU, Ketua DPC Hanura
"Benar (delapan orang sudah tiba)," kata Tessa saat dikonfirmasi.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengungkapkan dalam OTT ini, penyidik KPK mengamankan uang sebesar Rp2,6 miliar.
Uang tersebut diduga terkait dengan praktik suap dalam proyek Dinas PUPR di Kabupaten OKU.
“Suap proyek Dinas PUPR,” ujar Fitroh saat dikonfirmasi di Jakarta.
Sebelumnya, KPK mengonfirmasi bahwa OTT ini dilakukan pada Sabtu (16/3).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, lima orang yang awalnya ditangkap dalam operasi ini terdiri dari seorang kepala dinas, seorang kontraktor, serta tiga anggota DPRD Kabupaten OKU.
Saat ini, delapan orang yang diamankan masih menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyidik KPK.
Proses ini akan menentukan status hukum mereka, apakah akan ditetapkan sebagai tersangka atau hanya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi ini.
Baca juga: Daftar 8 Oknum di OKU Sumatera Selatan Kena OTT KPK: Kadis, Kontraktor Hingga Dewan
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK lakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan (Sumsel), Sabtu (15/3/2025).
OTT Lembaga Antirasuah itu disebut mengamankan delapan orang.tersebut,
Kabar tersebut dibenarkan juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto.
"Benar KPK telah mengamankan delapan orang dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan," kata Tessa dilansir Tribunjambi.com dari dari Tribun Sumsel.com pada Minggu (15/3/2025).
Dia merinci sosok oknum yang diamankan pada OTT KPK itu, termasuk kasusnya masih dirahasiakan.
"Ada penyelenggara negaranya. Detilnya nanti ya," beberapa Tessa.
Informasi yang ada, mereka masih diperiksa oleh tim tangkap tangan, dan Informasi lebih lanjut segera dipaparkan kepada publik.
"Namun untuk lebih jelasnya akan disampaikan nanti pada saat Konpers, resmi terkait kegiatan tersebut, " ucapnya.
Informasi sementara setidaknya dari empat orang meliputi tiga oknum anggota dewan dan satu kepala dinas (Kadis) terjaring OTT KPK ini.
Oknum Pejabat dan 3 Oknum Anggota DPRD OKU yang tertangkap OTT KPK adalah anggota dewan berinisial FA ,FI, UH dan oknum pejabat kepala Dinas di OKU berinisal NO.
OTT dilakukan di Baturaja, Sabtu (15/3/2025).
Baca juga: Petinggi Partai Kena OTT KPK di OKU Sumsel, 8 Terjaring, Keluarga Datangi Propam Polres
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni SIK MH yang dikonfirmasi mengatakan pihak Polres OKU dimintai tempat untuk tim KPK melakukan pemeriksaan saja.
Siang tadi pihaknya ditelepon dari tim KPK untuk disiapkan tempat pemeriksaan.
Kapolres juga mengaku tidak tahu berapa yang kena OTT siapa saja dan bagiamana kronologisnya.
"Kami hanya menyiapkan tempat untuk tim KPK melakukan pemeriksaan" kata Kapolres.
Kapolres juga menyebutkan pihaknya akan menutup pintu gerbang dan mempersilahkan wartawan keluar dari halaman Mapolres.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Viral Kasus Laporan Sales Cantik Hilang Tahun 2024 Dicuekin Polisi, 2025 Ditemukan Tinggal Kerangka
Baca juga: Lapor Polisi Ditolak, Wanita Ini Pilih Curhat ke Damkar Soal Ditipu Rp 1,6 Juta, Malah Disambut Baik
Baca juga: Arus Lalu Lintas Padat di Jembatan Bailey Jambi-Sumbar, Ini Penjelasan Kasatlantas Polres Bungo
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Fiorentina vs Juventus di Serie A Italia, Kick off 00.00 WIB
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.