Berita Viral

Viral Dituding Pakai Narkoba, Pandu Tewas Usai Ditendang Polisi di Asahan, Polres Tak Mau Buka CCTV

Pandu Brata Siregar (18), siswa SMA asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Pandu Brata Siregar (18), tewas setelah diduga mendapat kekerasan dari oknu

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram/pndu_srg_ - TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
SISWA DITENDANG POLISI - Pandu (18) siswa SMA swasta tewas usai diduga dianiaya oleh oknum polisi pada Minggu (9/3/2025) malam. Korban sempat dirawat di rumah sakit. 

Menurut cerita dari rekan korban, kejadian tragis ini bermula saat Pandu sedang menonton balap lari bersama teman-temannya di dekat PT Sintong. 

Saat itu, polisi sedang berusaha membubarkan balapan liar tersebut. 

Baca juga: Info Cuaca Jambi Wilayah Barat 15 Maret 2025, Merangin Hujan Sarolangun Petir, Tebo Merangin Berawan

Dalam kejar-kejaran yang terjadi antara polisi dan peserta balapan, Pandu yang berada di salah satu sepeda motor tiba-tiba melompat dari kendaraan dan mengaku ditendang sebanyak dua kali oleh oknum polisi.

Setelah melompat, Pandu terjatuh dan mengalami luka serius. 

Keluarganya mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka dalam di lambung yang diduga akibat tendangan dari polisi

Selain itu, terdapat juga beberapa luka di bagian kepala dan wajah korban. 

Foto rontgen yang diperoleh Tribun Medan menunjukkan adanya cedera serius di alis korban.

Kini, keluarga Pandu masih mempertimbangkan apakah akan melaporkan kejadian ini ke Propam Polres Asahan

Mereka mengungkapkan bahwa meskipun keluarga sedang dalam proses pemakaman, mereka juga harus mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan untuk melaporkan insiden tersebut.

Sementara itu, Kanit Propam Polres Asahan, Iptu Jefri Helmi, mengonfirmasi bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait peristiwa ini. 

"Belum ada laporan, makasih informasinya akan kami dalami," ujarnya.

Dari pihak Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi menjelaskan bahwa mereka tidak dapat memberikan rekaman CCTV dari kejadian tersebut. 

Ia juga menambahkan bahwa kejadian di lokasi tersebut terjadi di daerah pedesaan yang gelap, sehingga kemungkinan tidak ada rekaman CCTV yang jelas. 

"Berdasarkan hasil keterangan sebelumnya, jarak antara mobil patroli petugas dan yang bersangkutan lompat dari sepeda motor ada 50 meter, artinya tidak ada kontak fisik saat pengejaran," ungkapnya.

Menanggapi temuan luka dalam yang ditemukan berdasarkan hasil rontgen, Sanusi berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa informasi yang beredar di media sosial. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved