Berita Viral

Viral Dituding Pakai Narkoba, Pandu Tewas Usai Ditendang Polisi di Asahan, Polres Tak Mau Buka CCTV

Pandu Brata Siregar (18), siswa SMA asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Pandu Brata Siregar (18), tewas setelah diduga mendapat kekerasan dari oknu

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram/pndu_srg_ - TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
SISWA DITENDANG POLISI - Pandu (18) siswa SMA swasta tewas usai diduga dianiaya oleh oknum polisi pada Minggu (9/3/2025) malam. Korban sempat dirawat di rumah sakit. 

TRIBUNJAMBI.COM- Pandu Brata Siregar (18), siswa SMA asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Pandu Brata Siregar (18), tewas setelah diduga mendapat kekerasan dari oknum polisi.

Insiden Pandu ditendang polisi ini terjadi setelah Pandu dituduh menggunakan narkoba.

Tuduhan yang hingga kini masih memicu perdebatan. 

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi, dalam rilis pers pada Rabu (12/3/2025), Pandu ditangkap setelah seorang polisi dari Polsek Simpang Empat curiga dengan gerak-geriknya. 

Polisi kemudian melakukan tes urine terhadap Pandu, yang hasilnya menunjukkan hasil positif narkoba

"Saat diamankan, Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat curiga gerak-gerik yang bersangkutan, dan melakukan tes urine, dan ternyata positif," ujar Sanusi yang dikutip dari Tribunnews.com.

Namun, pernyataan ini langsung dibantah oleh rekan dan keluarga Pandu. 

Baca juga: Jasad Mekanik Diduga PETI Hanyut di Sungai Bungo Jambi Ditemukan di Rantau Pandan, Evakuasi Sulit 

Baca juga: Perbatasan Jambi-Sumbar Kembali Lumpuh Total, Mobil Ambulance Bawa Pasien dari Bangko Terjebak Macet

Rekan yang menemani Pandu saat menjalani tes urine menyatakan bahwa hasil tes pertama justru negatif, dan tes kedua pun sempat menunjukkan hasil yang samar. 

"Saya tahu, dua kali dia ini dites. Pertama negatif, kemudian yang kedua samar-samar," jelasnya. 

Tak lama setelah itu, Pandu dipanggil masuk oleh pihak kepolisian dan dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Keluarga Pandu, yang merasa sangat kehilangan, tak terima dengan perlakuan yang diterima anak mereka. 
Mereka dengan tegas membantah tuduhan tersebut, bahkan menyebutnya sebagai fitnah yang sangat kejam. 

"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tahu persis kehidupan dia," ujar salah satu anggota keluarga yang enggan disebutkan namanya.

Pandu dikenal sebagai sosok yang disiplin dan berprestasi. 

Bahkan, Pandu memiliki cita-cita untuk bergabung dengan TNI dan dikenal sebagai seorang atlet lari berbakat. 

"Dia ini mau masuk TNI. Dia juga bukan anak yang nakal, saya tahu dia juga pelari, dia berprestasi," ujar kerabatnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved