Polemik di Papua

Update Aksi Tolak Makan Begizi Gratis di Papua, Aliansi Pelajar Bantah Guru Honorer Terlibat

Aksi penolakan program Makan Bergizi Gratis di wilayah Papua masih terus berlangsung.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
AKSI TOLAK MAKAN BERGIZI GRATIS - Ratusan pelajar di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Senin (17/2/2025), menggelar aksi unjuk rasa menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Nampak Koordinator aksi, Ochep Youw, menyatakan pernyataan sikap kepada pemerintah pusat. (Tribun-Papua.com/Istimewa) 

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi penolakan program Makan Bergizi Gratis di wilayah Papua masih terus berlangsung.

Sebelumnya muncul isu guru honorer terlibat dalam aksi itu bahkan menjadi koordinator.

Keterlibatan itu muncul dalam pemberitaan media cetak beberapa waktu lalu.

Adanya kabar itu dibantah Aliansi Pelajar Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Koordinator Aksi, Robert Muyapa menjelaskan aksi yang dilakukan para pelajar di Kabupaten Paniai murni berasal dari keinginan mereka sendiri.

Ditegaskannya, aksi penolakan Makan Bergizi Gratis itu tanpa ada campur tangan atau provokasi dari pihak guru. 

"Aksi penolakan MBG adalah inisiatif murni dari pelajar SD, SMP, dan SMA/K di Paniai. Kami, para guru, tidak pernah memprovokasi atau mendorong siswa-siswi untuk ikut beraksi," ujar Robert kepada Tribun-Papua.com, Selasa (4/3/2025).

Meski demikian, Muyapa mengakui adq beberapa guru terlibat dalam aksi tersebut, namun hanya sebagai pendamping dan pengawas.

Baca juga: Batanghari Mulai Program Makan Bergizi Gratis, Dukung Anak Sehat dan Cerdas

Baca juga: Kapolda Jambi Resmikan Pembangunan Dapur Pemenuhan Makan Bergizi Gratis buat Anak dan Ibu Hamil

"Ada beberapa guru yang ikut serta, tetapi mereka hanya mendampingi dan mengawasi anak-anak sebagai orang tua mereka, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Robert.

Lebih lanjut, Robert Muyapa menanggapi klaim beredar, yang menyebut aksi penolakan MBG terkait dengan masalah gaji honorer guru yang belum dibayar. 

"Kami curiga ada kepentingan atau pihak tertentu yang mencoba mengaitkan aksi ini dengan masalah gaji guru honorer."

"Kami meminta Kapolres Paniai untuk segera menelusuri siapa sumber informasi tersebut dan memberikan klarifikasi serta permintaan maaf," ujarnya.

Robert menegaskan, aksi yang dilakukan adalah penolakan terhadap program MBG serta permintaan untuk pendidikan gratis.

"Aksi ini tidak ada kaitannya dengan gaji guru honorer. Kami ingin supaya isu yang sebenarnya, yakni penolakan MBG dan tuntutan pendidikan gratis, tidak disalah artikan," tambahnya.

Aliansi Pelajar Kabupaten Paniai menegaskan bahwa nama baik guru, khususnya guru honorer, sangat penting untuk dijaga.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved