Polemik di Papua

Tukang Ojek Kembali Jadi Korban OTK di Papua, Diduga Dibunuh KKB

Seorang tukang ojek kembali menjadi korban pembunuhan oleh orang tak dikenal (OTK) di Papua. Pembunuhan korban diduga anggota KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
TUKANG OJEK DIBUNUH OTK: Seorang tukang ojek kembali menjadi korban pembunuhan oleh orang tak dikenal (OTK) di Distrik Paniai Timur, Kabupaten  Paniai, Papua Tengah, Jumat (21/2/2025) pukul 06:50 WIT. pPelaku diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. (Istimewa) 

Seorang tukang ojek jadi korban OTK.

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang tukang ojek kembali menjadi korban pembunuhan oleh orang tak dikenal (OTK) di Papua. Pembunuhan korban diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Insiden tersebut terjadi di Pelabuhan Aikai, Kampung Aikai, Distrik Paniai Timur, Kabupaten  Paniai, Papua Tengah, Jumat (21/2/2025) pukul 06:50 WIT.

Korban kali ini bernama Yudi (67) merupakan warga Madura yang berdomisili Kampung Nonobado, Distrik Paniai.

Pelaku pembunuhan kini dalam proses penyelidikan aparat. 

Aparat yang mendapat informasi pembunuhan dari setempat langsung menuju lokasi kejadian.   

Korban mengalami luka bacok di kepala, tangan kanan putus, dan luka bacok di kaki kanan.

Korban kemudian dievakuasi  personel Polsek Paniai menuju ke RSUD Madi untuk di laksanakan autopsi.

Informasi dari masyarakat Kampung Aikai bahwa pembunuhan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan parang.

Baca juga: Kronologi Tukang Ojek Jadi Korban Penikaman saat Antar Penumpang ke Bandara di Papua

Baca juga: TPNPB-OPM Ungkap Aske Mabel Ingin Gabung KKB Papua dan Tawarkan Senjata Tapi Ditolak: Polisi Aktif

Setelah melakukan pembunuhan pelaku langsung melarikan diri menggunakan speedboat ke arah Danau Paniai.

Masyarakat terlebih khusus tukang ojek dihimbau tetap waspada jika melintasi daerah rawan.   

Diketahui lokasi pembunuhan merupakan daerah yang banyak terdapat simpatisan kelompok OPM Kodap IV Paniai.
 
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai diduga melakukan pembunuhan tukang ojek.

Data dihimpun, TPNPB mengklaim mengeksekusi mati intelijen yang menyamar menjadi tukang ojek di Pelabuhan Aikai, Enarotali Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.

2 Tukang Ojek Berhasil Dievakuasi

Jenazah dua tukang ojek korban penembakan yang diduga dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang sering disebut Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dipulangkan ke kampung halaman.

Kedua korban yakni Imran (23) asal Botokappong, RT 002 RW 002 Kampung Tinggimae Distrik Barombong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Korban lainnya bernama Arsun Eko Putra (24) warga Kolongkong, Desa Bontosunggu, Kecamatan Gai Esong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca juga: 2 Tukang Ojek Asal Makassar Sulsel Jadi Korban Penembakan, Pelaku Diduga KKB Papua, Ini Kronologinya

Keduanya menjadi korban kekejaman KKB Papua di Kampung Weni, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Kamis (21/11/2024) sekira pukul 13.00 WIT.

Proses evakuasi sebelumnya sempat mengalami kesulitan akses ke lokasi terbilang sulit dan ditambah jembatan penghubung putus.

Namun akhirnya jenazah kedua korban berhasil dievakuasi dan akan dipulangkan ke kampung halaman di Sulawesi Selatan.

Evakuasi jenazah dari Sinak menggunakan dua pesawat Dabi PK-DPL dengan pilot Kapten Boyke dan Pesawat Alda PK-DLT dengan Pilot Kapten Rowan.

Kedua korban ditembak saat akan mengambil motor milik korban Imran yang dipinjam masyarakat Sinak bernama Enangup dan Tambak.

Imran mengalami luka tembak di bagian pipi kiri tembus kanan, luka sebetan parang d ibahu kiri dan kepala bagian belakang, jari tengah tangan kanan serta luka lebam di wajah.

Sedangkan korban Asrun Eko Putra mengalami luka tembak di pipi sebelah kiri tembus ke kanan, luka tembak di bagian bagian perut serta luka sabetan parang di paha dan ditelinga.

Jenazah Imran dan Asrun Eko Putra akan diberangkatkan menuju rumah duka di Makassar, Minggu (24/11/2024) menggunakan pesawat Batik Air.

Kedua korban ditembak karena dianggap sebagai agen intelijen militer Indonesia yang telah memasuki zona merah atau wilayah perang OPM.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara mengatakan, sebelumnya Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Puncak Jaya menggunakan 2 unit sepeda motor dan satu unit ambulance bergeser dari Kota Mulia menuju Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

"Jadi korban ada tindakan medis sekaligus pengecekan luka-luka di RSUD Mulia. Korban telah dievakuasi ke Timika selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing," tandasnya. 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kapolda Papua Ungkap Kronologi Penangkapan KKB Aske Mabel Usai 8 Bulan Kabur dari Polres Yalimo

Baca juga: Hasto Kristiyanto Ajukan Penangguhan Penahanan, Ketua KPK: Suratnya Mungkin Masih di Penyidik

Baca juga: Jembatan Padang Lawas Diresmikan Ketua DPRD Kota Jambi, Warga Kampung Bugis: Akses Lebih Mudah

Baca juga: Beda dengan Razman Arif Soal Nikita Mirzani, Firdaus Oiwobo Justru Kasihan dan Ingin Membela

Artikel ini tayang di Tribun-Papua.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved