Polemik di Papua

Profil Willy Aditya, Putra Solok Sumbar Jadi Ketua Komisi XII DPR RI, Usul 7 KKB Papua Dapat Amnesti

Siapakah Willy Aditya? yang menyebutkan usulan tujuh anggota KKB Papua di Lapas Makassar diusulkan mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/Ist
USUL AMNESTI: Dokumentasi sejumlah anggota KKB Papua lengkap dengan senjata dengan berlatar bendera Bintang Kejora. Willy Aditya, politisi Partai Nasdem yang juga Ketua Komisi XII DPR RI menyebutkan usulan tujuh anggota KKB Papua di Lapas Makassar diusulkan mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. (Kompas.com/Ist) 

Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 11 Kota Solok (1985-1991) dan SMP Negeri 1 Solok (1991-1994).

Ketika bersekolah, ia mengaku bahwa dirinya termasuk siswa cerdas karena menjadi pemuncak kelas dan dipercaya mewakili sekolahnya untuk mengikuti perlombaan olimpiade dan olahraga, walaupun ia suka berkelahi. 

Ia mendapat nilai 9,98 ketika lulus dari SMP. Awalnya ia berniat untuk mendaftar di SMA Taruna Nusantara, tetapi tidak kesampaian karena ia ditabrak orang mabuk saat perjalanan mendaftar ke sana. 

Ia akhirnya melanjutkan pendidikan di SMA Plus INS Kayutanam, Padang Pariaman (1994-1997).[6] Di sekolah yang ketika itu dipimpin oleh sastrawan A.A. Navis itu, ia mengaku ditempa perihal karakter dan kedisplinan, bahkan akhirnya ia mengaku menjadi seorang yang gila membaca banyak buku.

Setelah lulus SMA, ia diterima melalui jalur undangan untuk berkuliah di Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Baca juga: Tampang Pentolan KKB Papua Diamankan Setelah 8 Bulan Pelarian, Eks Polisi Aske Dihadihi Timah Panas

Saat itu, Willy bergabung dengan sejumlah organisasi kemahasiswaan kampus. Ia menjadi pendiri Kelompok Studi Selendang Biru, Pemimpin Redaksi (Pemred) Pers Mahasiswa (Persma) Lumut Kehutanan, anggota Jama'ah Shalahuddin UGM, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Mahasiswa UGM serta Sekjen Dewan Mahasiswa Nasional.

Uang bulanan yang dikirim orang tuanya lebih banyak ia habiskan untuk membeli buku, sementara untuk bertahan hidup ia menjadi marbot masjid dan mengikuti banyak seminar untuk kemudian ia tulis dan dikirimkan ke surat kabar agar mendapat 

Karena kegiatan aktivismenya, kuliahnya menjadi terbengkalai hingga mendapat Indeks Prestasi nol koma. Oleh sebab itu, akhirnya statusnya diberhentikan sebagai mahasiswa oleh rektornya, alih-alih oleh dekan. 

Ia merasa bahwa jasanya yang telah menghidupkan kembali pers mahasiswa fakultasnyalah yang membuat pimpinan fakultas berutang budi kepadanya.

Pada 2001, Willy kembali memulai studi dengan mengambil Jurusan Filsafat Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia mengaku bersemangat dan mendapatkan kembali jati dirinya sehingga pada 2004, ia berhasil menyelesaikan studi dengan meraih gelar Sarjana Filsafat dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,8.

Ia menempuh gelar ganda (double degree) S-2 Defence and Security Studies dan Studi Pembangunan, kerja sama Institut Teknologi Bandung dan Cranfield University United Kingdom (2006-2008).

Kegiatan

Direktur Eksekutif Populis Institute
Wakil Sekretaris Jenderal Nasional Demokrat
Ketua Umum Liga Mahasiswa NasDem
Sekjen Liga Mahasiswa Nasdem (LMN)
Direktur Sekolah Demokrasi Tangerang Selatan

Pelarian 8 Bulan Berakhir

Satu pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Aske Mabel berhasil ditangkap, Rabu (19/2/2025).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved