Berita Jambi

Kemiskinan di Jambi Meningkat, Ada 7.300 Orang Miskin Baru Periode Maret-September 2024

Provinsi Jambi masuk ke dalam lima daerah yang mengalami kenaikan persentase penduduk miskin berdasarkan data BPS Maret 2024-September 2024

Tribunjambi/Musawira
KEMISKINAN JAMBI MENINGKAT - Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo menyampaikan angka kemiskinan di Provinsi Jambi meningkat. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Srituti Apriliani Putri

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Provinsi Jambi masuk ke dalam lima daerah yang mengalami kenaikan persentase penduduk miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Maret 2024 - September 2024.

Lima daerah tersebut yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Papua, Papua Selatan, dan Jambi.

Pada September 2024 persentase Penduduk miskin Provinsi Jambi sebesar 7,26 persen atau setara dengan 272.200.000 orang.

Angka tersebut meningkat sebesar 0,16 persen atau sekitar 7.300 orang jika dibandingkan pada Maret 2024.

Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo menjelaskan, kenaikan jumlah penduduk miskin di provinsi Jambi ini dipengaruhi oleh beberapa indikator.

Salah satunya yaitu berkaitan dengan nilai tukar petani, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi serta tingkat pengangguran terbuka.

"Salah satunya akibat pertumbuhan ekonomi triwulan tiga dibandingkan triwulan satu memang mengalami perlambatan dan perlambatan ini terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, perikanan," jelasnya pada Selasa, (4/1/2025).

Meski mengalami peningkatan, angka persentase tingkat kemiskinan di provinsi Jambi masih di bawah nasional.

Di mana angka persentase nasional Penduduk miskin di Indonesia sebesar 8,57 persen.

Sementara itu apabila dipetakan, Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah dengan persentase Penduduk miskin yang paling tinggi berdasarkan perhitungan Maret 2024 sebesar 10,14 persen.

Namun, jika dihitung secara jumlah kota Jambi menjadi wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak sebanyak 47.250 jiwa.

Agus menjelaskan untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu dengan mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan.

"Dapat intervensi melalui bantuan-bantuan seperti sembako pada masyarakat miskin atau intervensi berupa non makanan, seperti program perbaikan rumah kesehatan gratis, pendidikan gratis dan lain sebagainya," kata Agus. (Tribunjambi.com/Srituti Apriliani Putri)

 

Baca juga: Lubang di Simpang Limo Kota Jambi Makan Korban, Warga Keluhkan Lambatnya Perbaikan

Baca juga: Perbaikan Tiang Pengaman Jembatan Aurduri Jambi Belum Selesai, Dewan Peringatkan Jangan Asal Jadi

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved