Kebakaran di Sungai Itik
Api Membara di Sungai Itik Tanjab Timur, 15 Rumah Hangus, Seorang Warga Tewas
Langit di Dusun Beringin, Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, seketika memerah. Lima belas rumah hangus dan seorang
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Langit di Dusun Beringin, Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, seketika memerah, Kamis (30/1) dini hari.
Kebakaran dahsyat terjadi di Lorong Kamboja yang berada di wilayah tersebut.
Lima belas rumah hangus dan seorang warga tewas akibat kebakaran di Desa Sungai Itik.
Kebakaran itu membuat warga terkejut, karena sebagian besar dari mereka tengah tertidur lelap.
Api membesar dan merambat cepat dari rumah ke rumah. Selain bangunan semi permanen yang berbahan kayu, angin kencang yang berembus di kawasan dekat pantai itu mempercepat penyebaran api.
Begitu mengetahui ada kebakaran, warga sekitar bahu membahu memadamkan api menggunakan alat seadanya. Warga puin melapor ke pihak berwenang.
Seorang Lansia Tewas
Permukiman padat penduduk itu dilalap api dalam waktu singkat. Data yang dihimpun Tribun Jambi, belasan rumah hangus dalam waktu kurang dari dua jam.
"Kejadian terjadi di Lorong Kamboja, RT 02, Dusun Beringin, Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu. Kejadian itu saat tengah malam," kata Faisal, Camat Sadu.
Selain 15 rumah hangus, Faisal mengatakan ada seorang warga meninggal dunia akibat kebakaran.
Korban meninggal dunia bernama Pak Takok (70), warga RT 02, Dusun Beringin.
Kakek-kakek tersebut tidak sempat menyelamatkan diri ketika kobaran api kian membesar.
Kesaksian Warga
Warga sekitar bernama Hasnaeni (35), mengatakan sulit menggambarkan kondisi malam saat kebakaran dahsyat itu terjadi.
Saat itu, permukiman padat penduduk itu sepi. Lokasi Kecamatan Sadu yang dekat dengan laut, membuat Desa Sungai Itik mendapat embusan angin kencang.
"Angin kencang sekali. Kobaran api yang tidak tahu dari mana asal muasalnya, terus cepat membesar dan membakar rumah rumah warga," tutur Hasnaeni.
Dalam sepengetahuan Hasnaeni, kebakaran terjadi sekitar pukul 23.55 WIB, Rabu (29/1).
Api mengamuk sekira satu jam. Meski begitu, api cepat membesar dan menyebar karena angin kencang dan rata-rata rumah di sana bermaterial kayu.
Sekira satu jam kemudian, sekira pukul 01.20 WIB, si jago merah bisa dipadamkan oleh warga dan Dinas Pemakam Kebakaran Kecamatan Sadu.
"Suasana malam di Lorong Maut itu mencekam," tuturnya.
Tak Sampai Dua Jam
Kronologi kebakaran di Desa Sungai Iti, peristiwa terjadi pada Rabu (29/1) sekira pukul 23.45 WIB, Pemerintah desa dan kecamatan mendapat informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi kebakaran di Lorong Kamboja, RT 02, Dusun Beringin, Desa Sungai Itik.
Pihak damkar kecamatan dan Desa Sungai Itik langsung menuju lokasi kebakaran untuk melakukan penanganan dini.
Setiba di lokasi, api telah membesar.
Personel langsung membantu warga memadamkan api dan menyelamatkan korban.
Pada Kamis (30/1) sekira pukul 02.00 WIB, api dapat dipadamkan.
Saat itu ditemukan satu kerangka manusia yang diduga atas nama Pak Takok.
Terkait temuan tersebut, personel Polsek Sadu telah mengevakuasi kerangka manusia itu ke Masjid Darussalam Sungai Itik untuk memastikan identitas korban.
Dan dapat diterangkan dari pihak keluarga korban, bahwa kerangka manusia tersebut atas nama Pak Takok.
Setelah itu dilakukan visum luar oleh dokter Puskesmas Sungai Lokan.
Kondisi Terkini
Kemarin pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, api yang membakar 15 rumah sudah benar-benar padam.
Hanya tersisa puing bangunan dan asap-asap kecil, serta sisa kayu yang terbakar.
Para korban kebakaran di Tanjab Timur itu tengah mengungsi di rumah kerabat.
Mereka menunggu tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Tanjab Timur.
Camat Sadu, Faisal, mengatakan hingga kemarin siang, para korban selamat masih menumpang di rumah keluarga mereka.
Beberapa di antaranya masih mengais puing sisa kebakaran rumah.
“Untuk bantuan, saat ini kami masih menunggu bantuan dari pemda melalui tim BPBD kabupaten yang masih dalam perjalanan, “ tuturnya.
Selain dari BPBD, pihaknya juga mendapat informasi adanya bantuan dari Pramuka Tanjabtim yang akan menyerahkan bantuan pakaian dan makanan.
“Juga saat ini masih dalam perjalanan,” tuturnya.
Sebutan Lorong Maut
Lorong Kamboja di Dusun Beringin, Desa Sungai Itik, ternyata punya sebutan lorong maut.
Mengapa Lorong Kamboja disebut sebagai lorong maut?
Warga Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki alasan menyematkan sebutan lorong maut di lokasi itu.
Hasnaeni (35), warga setempat, menuturkan kesaksian saat kebakaran di Lorong Kamboja, RT 02, Dusun Beringin, Desa Sungai Itik, Kabupaten Tanjab Timur, Jambi, pada Kamis (30/1) dini hari.
Saat menuturkan kronologi kebakaran di desanya, terselip kata lorong maut dari Hasnaeni.
Perempuan itu menjelaskan alasan Lorong Kamboja di Desa Sungai Itik mendapat sebutan lorong maut.
"Nama asli lorong itu Lorong Kamboja, tapi disebut lorong maut," ujarnya.
Sebutan lorong maut, lantaran karena jalan tersebut merupakan jalur menuju lokasi kuburan alias tempat permakaman umum (TPU).
"Makanya dibilang lorong maut, meski nama aslinya Lorong Kamboja," tuturnya. (abdullah usman)
Baca juga: Terlibat PETI, 8 Tersangka Diamankan Polres Merangin
Baca juga: Daftar Nama 8 Bupati dan Gubernur di Papua Barat yang Dilantik 6 Februari 2025
Baca juga: Daftar 7 Bupati dan Wali Kota di Riau Tidak Dilantik 6 Februari karena Masih Sengeketa di MK
Kronologi Kebakaran di Sungai Itik Tanjab Timur yang Tewaskan 1 Orang dan Hanguskan 15 Rumah |
![]() |
---|
Bantuan Meluncur ke Kecamatan Sadu Tanjab Timur, Pemkab dan Pramuka Ikut Membantu |
![]() |
---|
Kebakaran di Desa Sungai Itik Tanjab Timur Jambi Tewaskan Lansia dan Hanguskan 15 Rumah |
![]() |
---|
Asal Muasal Sebutan Lorong Maut di Lokasi Kebakaran Desa Sungai Itik Tanjabtim, Jalur ke Kuburan |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Kebakaran di Desa Sungai Itik Pagi Ini, Tunggu Bantuan Pemkab Tanjabtim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.