Pria di Magelang Sandera 5 Keluarganya di Masjid, Diduga Dipicu Konflik Internal

Pria bersenjata nekat menyandera 5 anggota keluarganya di musala di Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (17/1/2025) sejak pukul 10.00 WIB hingga sek

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase
Pria bersenjata nekat menyandera 5 anggota keluarganya di musala di Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (17/1/2025) sejak pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 13.30 WIB. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pria bersenjata nekat menyandera 5 anggota keluarganya di musala di Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (17/1/2025) sejak pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 13.30 WIB.

Aksi pria berinisial SD (45) ini dipicu konflik internal dalam keluarganya.

Drama penyanderaan terhadap 5 anggota keluarga ini terjadi di Masjid Al Barokah, Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang berlangsung selama 3,5 jam.

5 orang yang disandera yakni adik kandung SD, istrinya yang sedang hamil, dua anaknya, dan satu keponakannya.

Kepala Dusun Gowok, Zaenal Arifin, yang turut membantu mediasi, menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh konflik internal keluarga.

"Pelaku marah kepada adiknya dan mengancam akan membunuh. Kami berusaha menenangkan situasi hingga semuanya selesai," ujar Zaenal.

Baca juga: Asosiasi Honorer di Jambi Tuntut Gaji Standar UMR hingga Pengangkatan Status, DPRD: Kita Koordinasi

Baca juga: Pergub No 2 Tahun 2025 Atur Cerai dan Syarat Poligami ASN di Jakarta

Kronologi

Sambil memegang senjata SD nekat menyandera 5 anggota keluarganya sendiri.

Mereka yang disandera adalah adik kandung, istrinya yang sedang hamil, dua anaknya, dan satu keponakannya.

Sambil memegang senjata tajam, SD menyandera anggota keluarganya itu di masjid. 

Awalnya sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku SD membawa senjata tajam ke serambi masjid.

Dari video yang beredar, SD terlihat merangkul seorang perempuan dewasa di lehernya sambil menggenggam senjata tajam di tangan kanannya. 

Sementara itu, sandera lainnya tampak duduk di atas tikar di serambi masjid. 

"Pelaksanaan penyanderaan itu dimulai dari jam 10.00 sampai jam 13.30. Itu dilakukan oleh seseorang yang saat ini kami masih minta keterangannya," ujar Kasat Reskrim Polresta Magelang, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Jumat (17/1/2025).

SD meminta agar adiknya yang lain, berinisial S, dihadirkan ke lokasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved