Berita Sarolangun
Ironis, Siswa SDN 156 Muara Lepat Sarolangun Jambi Terpaksa Berenang Menyeberang Sungai Demi Sekolah
Para siswa berenang ke sekolah. Dengan cara itulah siswa SDN 156 Muara Lepat, Desa Datuk Nanduo, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun,, jambi.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Satu tangan mereka mengangkat tas dan sepatu agar tak terkena air, sementara tangan yang lain mengayuh air.
Meski berenang dengan cara sepeti itu, tetap basah juga sepatu dan tas sekolah.
Para siswa berenang ke sekolah. Dengan cara itulah siswa SDN 156 Muara Lepat, Desa Datuk Nanduo, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, menuju ke sekolah.
Baju para siswa berusia 10-14 tahun itu basah kuyup ketika sampai sekolah.
Lokasi sekolah di Desa Padang Jering, Batang Asai. Beda desa dengan tempat tinggal para siswa di Dusun Muara Lepat.
Lokasinya di seberang Sungai Batang Asai.
Biasanya, para siswa SD di Dusun Muara Lepat berangkat ke sekolah naik perahu bantuan dari Kepala Desa Datuk Nanduo atau perahu penduduk setempat.
Tapi, perahu yang kerap digunakan sudah tidak layak pakai lagi.
Sementara tak ada jembatan untuk melintasi sungai.
Akhirnya, mau tak mau, mereka harus merenangi Sungai Batang Asai yang berarus lumayan deras dan cukup dalam.
Kemauan dan tekat kuat agar bisa berangkat ke sekolah.
Secara beriringan, beberapa siswa itu berenanga menyeberangi Sungai Batang Asai, dengan sangat berhati-hati.
Sesampainya di tepian, mereka berjalan menjinjing tas sekolah dan sepatu.
Pakaian sekolah para siswa SDN 156 Muara Lepat sudah basah kuyup seusai berenang.
Tapi mereka langsung masuk sekolah.
Kepala Desa Datuk Nanduo, Mohamad Isa, menuturkan para siswa yang rela berenang menyeberangi Sungai Batang Asai menuju ke sekolah pada Jumat (10/1/2025) lalu.
Itu bukan tanpa alasan.
Di Dusun Muara Lepat, Desa Datuk Nanduo, sejak zaman dahulu hingga kini tidak ada jembatan penghubung menuju Desa Padang Jering tempat siswa bersekolah.
"Biasanya mereka naik perahu. Ada perahu bantuan dari kades, juga perahu dari penduduk setempat. Karena sekarang perahu sudah rusak, tidak layak pakai, atau sudah lapuk, mereka terpaksa berenang menuju sekolah," kata Isa Minggu (12/1/2025).
Isa mengatakan tidak adanya jembatan penghubung Dusun Muara Lepat ke Desa Padang Jering, sangat berdampak pada aktivitas anak sekolah dan masyarakat setempat.
Warga kesulitan menyebrang.
"Lebih parahnya lagi, jika air Sungai Batang Asai banjir, siswa tidak bisa berangkat ke sekolah," ujarnya.
"Ditambah lagi aktivitas masyarakat Dusun Muara Lepat banyak ke Padang Jering, seperti beli sembako dan kebutuhan lainnya," lanjut Isa.
Dengan kondisi tersebut, Mohammad Isa berharap agar Pemerintah Kabupaten Sarolangun bisa membangun jembatan penghubung dari Dusun Muara Lepat, Desa Datuk Nanduo menuju Desa Padang Jering.
"Kami terus melakukan usulan ke pemerintah agar jembatan bisa dibangun, baik usulan melalui pemerintah desa maupun usulan pemerintah Kabupaten. Sampai hari ini belum kunjung terealisasi," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah merencanakan pembangunan jembatan penghubung Dusun Muara Lepat ke Desa Padang Jering.
Namun, rencana itu tiba-tiba dibatalkan.
Isa menuturkan, usul pembangunan jembatan penghubung sudah masuk pemkab dan akan dibangun pada 2025.
"Usulan itu saat Pj Bupati Sarolangun yang dijabat oleh Bachril Bakri. Dan terus kita giring hingga ke Bappeda. Kami merasa kecewa, nyatanya usulan itu dibatalkan," kata Isa.
Bahkan, dia juga selalu berkoordinasi dengan Anggota DPRD Sarolangun Dapil Batang Asai, Bambang Gunawan, untuk bisa memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut.
Isa mengatakan akibat tidak ada jembatan penghubung Dusun Muara Lepat menuju Desa Padang Jering, warga setempat kesulitan beraktivitas dalam pendistribusian sembako maupun akses siswa ke sekolah.
Selama ini warga Dusun Muara Lepat menggunakan perahu untuk menyeberang ke Desa Padang Jering.
"Tapi perahu sudah tidak ada dan tidak layak pakai lagi. Makin kesulitan masyarakat dan anak sekolah hendak menyeberang," ujarnya.
(hasbi sabirin)
Baca juga: Cerita Winda Saling Lapor dengan Suaminya Rendra Anggota DPRD Jambi, gegara Rebutan Anak
Baca juga: Heboh Wisata Pondok Buluh Sarolangun Dituding Tempat Mesum, Kades Bicara dan Ancam Lapor Polisi
siswa berenang ke sekolah
SDN 156 Muara Lepat
Desa Datuk Nanduo
Kecamatan Batang Asai
Kabupaten Sarolangun
Tribunjambi.com
Abaikan Peringatan, Dua Penambang Ilegal Diringkus di Sungai Batang Rebah Jambi |
![]() |
---|
Polres Sarolangun Tangkap 9 Tersangka Narkoba, 146 Gram Sabu Disita |
![]() |
---|
Tim Medis Sarolangun Tembus Sungai dan Jembatan Gantung Layani Warga Lewat Program 'Dokter Maju' |
![]() |
---|
Beasiswa untuk Masa Depan: Pemkab Sarolangun dan IPB University Perkuat Kerja Sama |
![]() |
---|
7 Tahun Buron, Eks Kades di Sarolangun Jambi Ditangkap Kejari, Divonis MA 2 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.