Berita Viral

Viral Warga Jambi Curhat ke Presiden Prabowo Lewat Surat Terbuka: Kami Melawan Pihak Pengaruh Besar

Harianto bercerita masalah hukum yang sedang dihadapi dua anggota keluarganya, Evi Suhendra dan Aandri, yang diduga terlibat dalam kasus pelecehan

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Viral Warga Jambi Curhat ke Presiden Prabowo Lewat Surat Terbuka: Kami Melawan Pihak Pengaruh Besar 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di sosial media seorang warga Jambi bernama Harianto menyampaikan keluhannya melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri, Kapolda Jambi, Propam, dan Polresta Tebo

Dilansir dari akun Instagram @jambisharing, Selasa (24/12/2024), pria bernama Harianto curhat melalui surat terbuka soal kasus yang dihadapinya.

Harianto bercerita masalah hukum yang sedang dihadapi dua anggota keluarganya, Evi Suhendra dan Aandri, yang diduga terlibat dalam kasus pelecehan anak.

“Kami berasal dari keluarga sederhana. Sebagai rakyat kecil, kami merasa harus menghadapi pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar. Kami hanya meminta keadilan,” tulis Harianto dalam suratnya.

Permintaan Keadilan untuk Evi Suhendra dan Aandri

Evi Suhendra dan Aandri dilaporkan atas kasus pelecehan anak dan saat ini tengah menjalani proses hukum. Keduanya dituntut hukuman enam dan tujuh tahun penjara.

Harianto menyebut bahwa jika mereka bersalah, maka mereka siap menerima hukuman, namun jika tidak bersalah, ia meminta agar keduanya dibebaskan.

Harianto juga menyoroti kondisi keluarga Evi dan Aandri yang memprihatinkan. “Istri mereka harus bekerja mencuci di rumah orang lain demi memenuhi kebutuhan anak-anak,” ungkapnya.

Baca juga: Analisis Dosen Universitas Jambi Wacana Pemekaran 6 Wilayah Baru di Jambi, Peluang-Kendala

Baca juga: Bisa-bisanya Ibu Ayu Ting Ting Pamer Koleksi Emas Saat Umrah, Umi Kalsum Ungkap Sosok Pemberi Kalung

Pelanggaran Hak dan Dugaan Kekerasan

Dalam suratnya, Harianto mengungkapkan bahwa pada tahap awal pemanggilan oleh Polres Tebo, Evi dan Aandri tidak bisa hadir karena ayah mereka sedang sakit. Namun, dalam persidangan lanjutan, keduanya selalu hadir.

Harianto juga mengeluhkan kondisi keduanya selama berada dalam tahanan. Ia menyebut bahwa Evi dan Aandri mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh sesama tahanan. “Ini sangat disayangkan. Kami datang meminta perlindungan hukum, tetapi justru mendapati mereka babak belur,” tulisnya.

Harianto meminta Propam untuk mengusut kasus ini sebagai bentuk pelanggaran serius yang membutuhkan perhatian segera.

Proses Hukum yang Lamban

Ia juga mengkritik lambannya penanganan kasus ini. Harianto menyebut sempat menghubungi pihak terkait melalui pesan singkat, namun hanya mendapat jawaban bahwa kasus masih dalam proses.

Selain itu, ia menuduh ada kejanggalan ketika beberapa orang dari kejaksaan meminta Evi dan Aandri menandatangani dokumen tanpa diberi penjelasan isi berkas tersebut.

Harapan untuk Presiden dan Aparat Penegak Hukum

Mengakhiri surat terbukanya, Harianto berharap agar Presiden, Kapolri, Kapolda Jambi, dan aparat terkait dapat memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Ia meminta keadilan dan perlindungan hukum bagi Evi Suhendra dan Aandri.

“Kami berharap Bapak Presiden, Kapolri, hingga Polda Jambi bisa menolong kami dalam menghadapi keadaan ini,” tulisnya penuh harap.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved