Polemik di Papua

TNI Bantu Cari AKP Tomi yang Hilang Terseret Arus Sungai saat Penggerebekan KKB Papua di Bintuni

Prajurit TNI dari markas Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat bantu pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi S Marbun.

|
Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua Barat/Ist/Kolase Tribun Jambi
Prajurit TNI dari markas Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat bantu pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi S Marbun. 

KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Prajurit TNI dari markas Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat bantu pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi S Marbun.

Tomi yang dilaporkan hilang sejak Rabu (18/12/2024) saat penggerebekan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Bantuan pencarian tersebut dibenarkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan.

Dia menyebutkan prajurit dari dua batalyon sudah diterjunkan ke lokasi kejadian.

"TNI sudah kerahkan pasukan organik dari Yonif 763 Teluk Bintuni dipertebal Satgas Yonif 642/Kps untuk melaksanakan patroli bersama di lokasi kejadian," ujarnya melalui sambungan telepon, Sabtu (21/12/2024). 

Soal kronologi hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Syawaludin akan mengkonfirmasi  ke komandan Satgas Yonif 646/Kps.

"Soal kejadian awal serta pencairan hari ke berapa, saya harus pastikan kembali ke Dansatgas yang sementara masih berada di lokasi," ujar Kapendam. 

Baca juga: Kronologi Komandan KKB Papua Ditembak Mati Aparat Gabungan: Sempat Melakukan Perlawanan Senjata

Baca juga: Profil AKP Tomi Marbun yang Hilang Setelah Baku Tembok vs KKB di Papua Barat

Kronologi

Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun dilaporkan hilang saat aparat gabungan TNI-Polri melakukan penggerebakan markan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Penggerebekan itu dilakukan di KampungMeyah Lama, Distrik Moskona Barat eluk Bintuni, Papua Barat pada Rabu (18/12/2024) lalu.

Dalam patroli bersama itu terdiri dari Kompi C Brimob Teluk Bintuni, Resmob Polres Teluk Bintuni, Satgas Yonif 642/KPS, dan Yonif 763/SBA.

Namun saat penggerebekan itu terjadi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun tergelincir hinga terbawa arus sungai.

Berikut kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun hilang saat penggerebekan markas KKB Papua itu.

“Pergeseran pasukan TNI-Polri untuk mengejar dan menangkap buron KKB dimulai 15 Desember dengan titik awal di Kampung Argosigemerai SP 5 ,Teluk Bintuni," ujarnya.

Pada 16 Desember 2024, pasukan tiba di kali Meyerga selanjutnya berjalan kaki menuju kali Biru melewati gunung Meyerga. 

"Pada 17 Desember 2024, perjalanan dilanjutkan menuju kali Cempedak, sebagian tim stand by dan sebagian tim bergerak ke Kampung Meyah Lama, lokasi pos KKB pimpinan Marten Aikinggin,” kata Ongky Isgunawan. 

Pada 18 Desember pkl 06.30 WIT, tim memantau wilayah menggunakan drone di sekitar kebun milik Marten Aikinggin.

Setelah terdeteksi keberadaannya, personil gabungan bergerak menuju kebun di seberang kali Rawara.

"Dalam perjalanan menuju target lokasi, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi S Marbun tergelincir kemudian hanyut terbawa derasnya arus kali Rawara,” ucap Ongky Isgunawan.

Tim yang belum berhasil menyeberang mencari Tomi S Marbun, sementara tim yang sudah berhasil melewati kali Rawara melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sagu Kampung Meyah Lama. 

"Sekira pukul 08.00 WIT Rabu (18/12) terjadi kontak tembak yang mengakibatkan Marthen Aikinggin tewas," ujarnya. 

Kabid Humas membenarkan bahwa pencarian Kampung Meyah Lama masih terus berlangsung.

Baca juga: 2 Polisi yang Dibacok OTK di Lanny Jaya Gugur, 1 Warga Sipil Kena Tembak, Pelaku Diduga KKB Papua

Ia mengatakan Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid, bersama personil gabungan TNI-Polri serta elemen SAR dibantu dengan helikopter milik Baharkam Polri serta 1 heli lainnya masih melakukan pencarian Kampung Meyah Lama.

"Kami akan terus berusaha secara maksimal. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar Iptu Tomi Marbun, seorang pejuang Merah Putih NKRI dapat ditemukan dalam keadaan selamat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, satu komandan batalyon Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua bernama Marten Aikinggin di Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat.

Tewasnya Marten usai melakukan perlawanan terhadap aparat gabungan TNI-Polri hingga kontak tembak tak terelakkan.

Tewasnya anggota kelompok separatis tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan.

Dia mengatakan Marten Aikinggin tewas setelah kontak tembak dengan personel gabungan TNI-Polri di KampungMeyah Lama, Distrik Moskona Barat pada Rabu (18/12/2024) lalu.

"Satu pimpinan KKB Moskona, Marthen Aikinggin tewas di tangan personel TNI-Polri saat melakukan perlawanan senjata," ujarnya kepada wartawan di Manokwari, Minggu (22/12/2024). 

Menurutnya, Marten Aikinggin masuk daftar pencarian orang (DPO) pelaku pembunuhan 4 warga sipil pekerja jalan Trans Bintuni - Maybrat di Kampung Majnic, Moskona Barat, 29 September 2022.

Adapun barang bukti yang diamankan di lokasi kontak senjata antara di Kampung Meyah Lama yaitu :

1 laptop merk Avita, 1 Buah HT merk Dalcom, 1 Buah HP merk Oppo A77, 1 Buah Kartu Provider Telkomsel, 1 Buah Power Bank, 3 Buah Senter Kepala, 1 Buah Busur Panah, 3 Buah Anak Panah, 1 Buah Parang, 3 Buah Gelang Tangan, 1 Buah Kalung. 

Jumlah Jaringan dan Anggota KKB Papua.

jumlah jaringan dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dan jumlah senjata yang dimiliki hingga saat ini.

Jenderal Listyo mengungkapkan data itu pada rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Senin (11/11/2024). 

Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini  ada 24 jaringan kelompok kriminal bersenjata tersebut.

Baca juga: Komnas HAM Ungkap Ada Masalah Soal Food Estate di Tanah Papua, Prabianto: Potensi Konflik

Kemudian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan total anggota KKB Papua hingga saat ini diperkirakan mencapai 1.438 orang. 

Jenderal Listyo bahkan mengungkap bahwa kelompok tersebut juga dilengkapi senjata api (senpi). 

"Kami laporkan bahwa sampai saat ini terdapat 24 jaringan KKB dengan total jumlah kekuatan 1.438 angggota dan mereka memiliki 361 senpi yang tersebar di 14 kabupaten, khususnya di wilayah pegunungan," kata Sigit.

Dari data yang dipaparkan Sigit, daerah rawan KKB di Papua berada di Intan Jaya, Yahukimo, Pegubin, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Paniai, Maybrat, dan Mimika.

Jenderal Listyo menilai, hal ini mengakibatkan Papua menjadi daerah dengan kerawanan tinggi jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada). 

"Dan ini tentunya memiliki kerawanan yang tinggi khususya pada saat pilkada nanti sehingga kami memang mmberikan perhatian khusus," ujarnya.

Selain itu, ia memaparkan data gangguan KKB sejak awal 2024 hingga saat ini. 

Tercatat, ada 217 aksi dengan jumlah 104 korban dengan rincian 56 meninggal dunia dan 48 luka-luka. 

"Data gangguan KKB selama 2024 ada 217 aksi dan 104 korban," ungkapnya. 

Selanjutnya, Sigit mengungkap, ada kelompok KKB yang bergerak secara politik. 

Hingga saat ini, mereka sudah melakukan setidaknya 205 aksi.

"Mereka melakukan 205 aksi ada 4 kelompok dari mulai KNPB, ULMWP, GRPWP, dan seterusnya," kata Sigit. 

Jenderal bintang empat ini menambahkan, kelompok KKB yang bergerak secara politis itu kerap mengangkat aksi isu marginalisasi dan diskriminasi, sejarah intergrasi dan status politik, pelanggaran HAM, hingga kegagalan pembangunan di Papua. 

"Ini sebagai upaya mereka untuk terus menyuarakan kemerdekaan di wilayah Papua. Ini tentunya menjadi tantangan bagi kita terkait program-program untuk menyejahterakan masyarakat Papua," ujar Sigit.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Konflik Lahan di Desa Sumber Jaya Muaro Jambi Berakhir, Warga dan PT FPIL Sepakat Berdamai

Baca juga: Peluang Cuan Baru, Konten Kreator Ini Sukses Beli Rumah Impian Berkat YouTube Shopping Affiliates

Baca juga: Anita Gusti Syafrina, Istri Bupati Tebo Terpilih Agus Rubiyanto Meninggal Dunia

Baca juga: Dorong Kelestarian Lingkungan, BSI Ajak Masyarakat Terapkan Wisata Berkelanjutan di Cikole Lembang

Sebagian artikel ini tayang di Tribunpapuabarat.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved