Mengintegrasikan Nilai Agama dan Akademik: Relevansi Pendidikan Ponpes Modern di Era Globalisasi

PONDOK PESANTREN merupakan salah satu lembaga pendidikan islam yang mengajarkan dan menyelenggarakan pembelajaran agama. Globalisasi yang semakin

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Hannifa Rojwa Thalib, Mahasiswi Sastra Inggeris UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Mengintegrasikan Nilai Agama dan Akademik: Relevansi Pendidikan Pondok Pesantren Modern di Era Globalisasi

Oleh : Hannifa Rojwa Thalib

Mahasiswi Sastra Inggeris UIN Sunan Gunung Djati Bandung


PONDOK PESANTREN merupakan salah satu lembaga pendidikan islam yang mengajarkan dan menyelenggarakan pembelajaran agama. Globalisasi yang semakin kompleks menuntut pondok pesantren untuk menemukan cara agar tetap relevan dan berkontribusi. 

Lantas bagaimana pondok pesantren tetap relevan di tengah arus globalisasi yang menuntut inovasi?

Pada era globalisasi ini, pondok pesantren tidak hanya mengedepankan ilmu agama tetapi ada juga yang menyeimbangkan kurikulum dengan ilmu pengetahuan modern dengan berbasis syariat islam, dikenal dengan sebutan “Pondok pesantren Modern”.

Selain menjadi pusat pengajaran agama, pondok pesantren modern juga menjadi wadah yang mempersiapkan para santrinya menjadi generasi muda yang siap bersaing secara global. 
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama dan akademik, pondok pesantren menawarkan Pendidikan yang relevan di zaman ini.

Pendidikan pondok pesantren modern sendiri merupakan sistem pendidikan yang memadukan pengajaran agama Islam dengan kurikulum pendidikan formal. 

Selain mempelajari ilmu-ilmu agama seperti fiqh, tafsir, dan hadis, santri juga mendapatkan pendidikan umum, termasuk matematika dan bahasa asing. 

Model pendidikan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern sekaligus mempertahankan nilai-nilai keislaman yang menjadi ciri khas pesantren.

Pesantren modern memiliki perbedaan signifikan dibandingkan pesantren tradisional, khususnya pada aspek kurikulum dan metode pembelajaran. 

Di pesantren tradisional, fokus utama terletak pada pendalaman ilmu keislaman klasik dengan menggunakan kitab kuning sebagai bahan ajar utama. 

Metode pembelajarannya sering kali bersifat sorogan, di mana santri menerima penjelasan dari guru secara langsung tanpa banyak diskusi atau praktik.

Sebaliknya, pesantren modern menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih komprehensif dan interaktif. Santri tidak hanya diajarkan untuk memahami teks agama, tetapi juga didorong untuk berpikir kritis, berdiskusi, dan menerapkan konsep yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. 

Kegiatan pidato yang biasanya diadakan pada setiap pekan (muhadhoroh) merupakan salah satu dari kurikulum pesantren modern yang mengasah kemampuan public speaking para-santri, yang mana juga menjadi media untuk mengasah kemampuan berbahasa asing karna disampaikan menggunakan bahasa asing.  

Mengapa Pesantren Modern Penting?

Ada 3 alasan utama yang menjelaskan pentingnya pesantren modern dan relevansi Pendidikan Pondok Pesantren Modern di Era Globalisasi.

Pertama, Dalam era globalisasi yang dipenuhi berbagai tantangan sosial dan budaya, pesantren modern memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai agama sebagai panduan moral bagi generasi muda. Pendekatan ini membantu mereka menghadapi arus perubahan tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai keislaman.

Kedua, Pesantren modern memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja global. Santri tidak hanya memahami agama secara mendalam, tetapi juga dipersiapkan untuk bersaing dalam berbagai profesi modern melalui penguasaan bahasa asing dan ilmu pengetahuan terkini.

Ketiga, Pesantren modern mengintegrasikan pengajaran agama dan akademik untuk membentuk individu yang berkarakter kuat. Santri dididik untuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia yang menjadi bekal berharga dalam kehidupan bermasyarakat.

Meski demikian, seringkali pesantren modern menghadapi tantangan berupa keterbatasan fasilitas, yang mana masih kesulitan dalam menyediakan infrastruktur pendukung, seperti laboratorium, perangkat teknologi, atau akses internet yang memadai. Yang menciptakan Keterbatasan informasi bagi para santri. 

Hal ini dapat menghambat proses pembelajaran yang berbasis sains dan teknologi. Pesantren modern juga harus bersaing dengan sekolah umum yang menawarkan berbagai program unggulan, seperti bilingual classes dan teknologi berbasis pendidikan, yang sering kali lebih menarik bagi orang tua dan siswa. 

Untuk mengatasi tantangan, pesantren modern membutuhkan dukungan pemerintah dalam penyediaan fasilitas pendidikan, pelatihan tenaga pengajar, dan akses teknologi. Alumni dapat berperan aktif dengan memberikan kontribusi berupa pendanaan, beasiswa, dan jaringan profesional. 

Kolaborasi dengan institusi pendidikan lain, baik lokal maupun internasional, juga penting untuk memperkuat kurikulum dan memungkinkan untuk membuka peluang pertukaran pelajar. 

Selain itu, pesantren perlu meningkatkan citra positif melalui media dan program publik, serta menawarkan program unggulan seperti kelas bilingual dan pelatihan keterampilan. 

Dengan langkah-langkah ini, pesantren modern dapat terus relevan dan kompetitif di era globalisasi.
Pesantren modern adalah pendidikan yang relevan dan strategis di era globalisasi. 

Dengan memadukan pengajaran agama Islam dan pendidikan formal, pesantren modern tidak hanya mencetak generasi yang berilmu dan beriman, tetapi juga mampu bersaing di panggung global.

Namun, transformasi ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak—pemerintah, masyarakat, dan alumni—agar tantangan yang dihadapi dapat diatasi dengan baik. (*)

 

Artikel ini ditulis Hannifa Rojwa Thalib

Mahasiswi Sastra Inggeris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved