Pembunuh Istri dan Anak di Pangkalpinang Meninggal Usai Jumpa Pers, Diduga Tenggak Racun

Pelaku pembunuhan istri dan anak di Kelurahan Temberan, Pangkalpinang, Kepulauan Bnagka Belitung, dilaporkan meninggal dalam perawatan.

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com/HERU DAHNUR
Pelaku pembunuhan istri dan anak inisial R (26) yang kini ditahan di Mapolda Bangka Belitung, Senin (2/12/2024). 

TRIBUNJAMBI.COM - Pelaku pembunuhan istri dan anak di Kelurahan Temberan, Pangkalpinang, Kepulauan Bnagka Belitung, dilaporkan meninggal dalam perawatan.

Pelaku bernama Riki (26) meninggal 3 jam usai dihadirkan saat jumpa pers di Mapolda Bangka Belitung pada Senin (2/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.

Beredar kabar pelaku tewas karena ternyata sempat menenggak racun usai membunuh istri dan anaknya, tepat sebelum ditangkap pihak kepolisian.

Kabid Humas Humas Polda Bangka Belitung Kombes Fauzan Sukmawansyah membenarkan kabar kematian pelaku. 

"Ya, kita dapat laporannya demikian. Pelaku meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bangka Belitung tadi malam sekitar pukul 18.51 WIB," kata Fauzan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/12/2024).

Saat dihadirkan dalam jumpa pers, tersangka terlihat dibawa menggunakan mobil ambulans serta ditandu kursi roda dengan selang oksigen.

Baca juga: 3 Fakta Pernikahan Zumi Zola dan Putri Zulhas: Cinta Tanpa Unsur Politik

Baca juga: Jarak Pekanbaru ke Jambi di Google Maps, Jika Naik Mobil 9 Jam vs Jalan Kaki 94 Jam

Saat ini jasad Riki sedang di otopsi di RS Bhayangkara untuk memastikan penyebab kematiannya.

Kata Fauzan, pelaku sendiri sedari awal ditangkap dan diamankan, sudah dilakukan perawatan medis di rumah sakit Bhayangkara Polda Babel sejak Sabtu malam dengan keluhan sakit tenggorokan. 

Pelaku yang sudah ditahan selama dua hari mengeluhkan sulit dan sakit menelan serta lemas. 

"Dari informasinya, pelaku memang sempat ada minum racun setengah gelas setelah pembunuhan sebelum penangkapan. Kemudian, petugas kita membawa pelaku ke RSUD Depati Hamzah untuk dilakukan pemeriksaan," terang Fauzan. 

Fauzan juga menuturkan selama perawatan di rumah sakit, kondisi pelaku diketahui semakin menurun hingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

"Karena kondisinya demikian, dilakukan pengobatan dan pemeriksaan darah lengkap, ronsen paru dan rekaman jantung terhadap pelaku dengan kesimpulan ada tanda-tanda dugaan mengarah gangguan paru, liver dan ginjal. Namun, untuk penyebab pastinya akan dilakukan otopsi," ungkapnya.

 "Untuk sementara, ini yang bisa kami sampaikan. Kami juga masih menunggu untuk informasi lanjutnya," pungkas Fauzan.

 

 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved