Polemik di Papua
KKB Papua Kembali Berulah, Terlibat Kontak Tembak dengan TNI-Polri, 1 Anggota Tewas, Masuk DPO
Satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua atas nama Jelek Waker ditembak mati pasukan gabungan TNI- Polri.
Tujuannya untuk mengantisipasi adanya aksi dari pihak KKB Papua.
Dia pun mengimbau masyarakat Kabupaten Puncak tetap tenang dan menyerahkan pengendalian keamanan ke aparat yang bertugas.
Viral Video KKB Sandera Pekerja
Sebuah Video yang diduga kuat pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua menahan atau sandera pekerja proyek Puskesmas di Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah pada Sabtu (30/11/2024) viral di sosial media.
Baca juga: Evakuasi Berhasil, Jenazah 2 Tukang Ojek Korban Penembakan KKB Papua Dipulangkan ke Makassar Sulsel
Informasi yang diperoleh bahwa penahanan itu diduga karena belum terbayarkan upah kerja yang melibatkan tenaga kerja dalam proyek tersebut.
Dalam pengerjaan itu pekerjanya juga terdapat dari masyarakat lokal untuk pekerjaan sensor kayu, kumpul batu, dan terlibat dalam pembangunan puskesmas.
Dari video berdurasi 1 menit tersebut, pasukan KKB Papua menyebutkan progres pembangunan Puskesmas di Distrik Sinak Barat tersebut sudah selesai 90 persen.
Masih dalam video viral tersebut, hingga pada Desember 2024 para pekerjaan proyek tersebut dipastikan sudah bisa merampungkan proyek hingga mencapai 100 persen.
Diketahui anggaran pembangunan Puskesmas di Distrik Sinak Barat tersebut menggunakan sumber anggaran dari Danau Alokasi Khusus (DAK).
Tagihan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah sudah masuk ke Bagian Keuangan Pemkab Puncak.
Namun hingga saat ini, DAK tersebut dari pemerintah pusat belum melakukan transfer biaya ke kas daerah Kabupaten Puncak.
Sehingga proses pembayaran gaji para pekerja proyek, termasuk warga lokal belum bisa dilakukan lantaran belum ada transfer dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Puncak, Provinsi Papua Tengah, Nenu Tabuni mengatakan, pihaknya sudah menyurat ke Gubernur, Kemenkeu, dan Kemendagri, namun dana DAK belum transfer.
Akibat keterlambatan transfer dana DAK Kabupaten Puncak semua tagihan pembangunan fisik dari anggaran DAK tidak bisa lakukan.
Baca juga: 2 Tukang Ojek Asal Makassar Sulsel Jadi Korban Penembakan, Pelaku Diduga KKB Papua, Ini Kronologinya
Atas kendala tersebut, lanjut dia, pasukan OPM mengancam Pemerintah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah dan juga menahan para pekerja Puskesmas Distrik Sinak Barat.
Hingga berita ini terbit belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian soal kebenaran video beredar tersebut.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 156, Ikhtiar Manusia
Baca juga: Polisi Buru HG Pelaku Pembakaran TPS di Sungai Penuh
Baca juga: Ancaman PAW dan Konflik Internal, BM PAN Desak Ketua DPW PAN Jambi Mundur
Baca juga: Pantas Asri Welas Disebut Puber Kedua hingga Pilih Cerai, Galiech Ungkap Perilaku di Rumah
KKB Papua
kontak tembak
TNI-Polri
DPO
Kabupaten Puncak
Kelompok Kriminal Bersenjata
Papua Tengah
Operasi Damai Cartenz 2024
Viral Video Pasukan KKB Papua Sandera Pekerja di Puskesmas di Kaupaten Puncak, Ini Tuntutannya |
![]() |
---|
Heli Caracal Milik TNI Ditembak di Papua Tengah, 2 Prajurit Terluka, KKB Papua? Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Kapan Pertama Kali OPM atau KKB Papua Deklarasi? 1 Desember Diperingati Apa? Ini Urutannya |
![]() |
---|
Evakuasi Berhasil, Jenazah 2 Tukang Ojek Korban Penembakan KKB Papua Dipulangkan ke Makassar Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.