Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Demo Hari Ini Tolak Program Transmigrasi di Papua

"Kalau tanah habis mau hidup di mana?," ujarnya, seraya menyebut program yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto di Papua merupakan ilegal.

Pihaknya menanggap setiap keputusan yang diambil Jakarta tidak akan pernah melibatkan orang asli Papua.

Baca juga: Warga dan LSM Demo Kades Sekamis Sarolangun Jambi, Diduga Penyimpangan Dana Desa

Sebab, menurut dia, pemerintah selalu mengutamakan program berjalan, tanpa memikirkan dampak serius terhadap kelangsungan hidup OAP.

"Ini adalah paksaan sehingga kami minta program Transmigrasi ini harus dievaluasi kembali," pungkasnya.

Para demonstran juga menyoroti konflik tanah yang sering terjadi akibat program Transmigrasi.

Mereka meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan hak-hak masyarakat adat dan menghentikan segala bentuk kebijakan yang merugikan mereka.

Aksi ini menjadi bukti bahwa penolakan terhadap program Transmigrasi semakin meluas di Papua.

Masyarakat Papua berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk melindungi hak-hak mereka.

Pantauan Tribun-Papua.com, polisi membubarkan massa KNPB di gapura Uncen Abepura.

Peristiwa ini berdampak pada arus lalu lintas. Kemacetan mengular di sepanjang ruas jalan Abepura menuju Sentani.

Seorang demostran menyebut polisi membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.

“Mereka (polisi) maju untuk mengejar kami sambil membuang gas air mata. massa berhamburan. Kami sebagian besar mengikuti jalan arah bagian atas menuju asrama Ninming," pungkasnya. 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 7, Pengamalan Sila Pancasila

Baca juga: Sinopsis Saleha 15 November 2024, Ario Mulai Adu Domba Dani dan Nando

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 7, Sila Pancasila

Baca juga: Prediksi Skor Luksemburg vs Bulgaria , Cek Head to Head dan Statistik Tim di UEFA Nations League 

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com