Human Interest Story
Kisah Zaitun si Pengusaha Rempeyek dan Pekerjanya: Berkat BPJS Ketenagakerjaan, Kami Tak Sendirian
Zaitun tidak memotong gaji karyawan untuk membayar premi BPJS Ketenagakerjaan. Dia menanggung itu dari hasil penjualan rempeyek.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Duanto AS
Di rumah sakit, Ratina mendapatkan pelayanan yang cepat karena kartu BPJS Ketenagakerjaan miliknya aktif. Dokter memberikan perawatan intensif untuk memastikan lukanya sembuh total. Semua biaya perawatan, obat-obatan, dan terapi ditanggung penuh oleh BPJS.
"Saat itu saya benar-benar merasa bersyukur. Kalau tidak ada BPJS, mungkin saya tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini dengan nyaman," kata Ratina.
Setelah beberapa hari menjalani perawatan, Ratina kembali ke rumah. Meski sempat merasa trauma akibat kecelakaan tersebut, ia akhirnya bisa kembali bekerja dengan lebih hati-hati. Pengalaman ini membuat Ratina semakin menghargai pekerjaan dan dukungan dari perusahaan tempatnya bekerja.
"Saya merasa beruntung bekerja di sini. Ibu Zaitun sangat peduli dan perhatian kepada kami, karyawannya. Dia memastikan kami semua terlindungi," kata Ratina.
Kejadian itu juga membuat Ratina lebih memahami pentingnya jaminan sosial. BPJS Ketenagakerjaan bukan sekadar program pemerintah, tetapi benar-benar memberikan perlindungan nyata bagi pekerja seperti dirinya.
"Selama ini saya kira BPJS hanya formalitas, ternyata manfaatnya benar-benar kami rasakan. Saya jadi lebih tenang bekerja, karena tahu saya punya perlindungan," tambah Ratina.
Bagi Ratina, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat dalam bentuk finansial, tetapi juga menghadirkan rasa aman. “Kalau ada apa-apa, saya tidak merasa sendirian. BPJS siap membantu, dan Ibu Zaitun juga selalu mendukung kami,” tuturnya.
Dia pun sering menceritakan pengalamannya kepada teman-teman kerja lain, dan mendorong mereka untuk lebih memahami pentingnya jaminan ketenagakerjaan.
Selain itu, Ratina merasakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan dampak psikologis yang positif. Dia kini lebih percaya diri dalam menjalani hari-harinya di tempat kerja.
“Saya tidak lagi cemas atau khawatir berlebihan. Saya bisa fokus bekerja dan memberikan yang terbaik karena tahu ada yang melindungi,” ujarnya.
Berkat BPJS Ketenagakerjaan, Ratina kini bisa bekerja lebih tenang dan merasa dihargai. Perlindungan yang diberikan kepada para pekerja seperti dirinya menciptakan rasa aman dan meningkatkan produktivitas.
Ratina berharap lebih banyak perusahaan mendaftarkan karyawannya pada BPJS Ketenagakerjaan, agar semua pekerja bisa merasakan manfaat yang sama. (heri prihartono)
Baca juga: Gadai Mobil Hasil Kejahatan ke Suku Anak Dalam Jambi, Puluhan Kendaraan Diparkir di Kebun Sawit
Baca juga: Tragedi 2 Bocah Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Meninggal Setelah Makan Sarang Lebah di Hutan
Rahasia UMKM Jambi Buat Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit yang Rasanya Lebih Legit |
![]() |
---|
Cara Wanita Jambi Menabung Uang Koin Seribuan untuk Beli Mobil Rp281 Juta |
![]() |
---|
Kisah Orang Rimba Jambi Beli Sapi dari Menabung dan Hidup di Sudung |
![]() |
---|
Juliana Perempuan Pertama Suku Anak Dalam Jambi yang Jadi Sarjana, Seri V |
![]() |
---|
Puluhan Tahun Alex Bertahan Jajakan Putu di Era Modernisasi Kuliner: Dulu Harganya Rp50 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.