Human Interest Story
Kisah Zaitun si Pengusaha Rempeyek dan Pekerjanya: Berkat BPJS Ketenagakerjaan, Kami Tak Sendirian
Zaitun tidak memotong gaji karyawan untuk membayar premi BPJS Ketenagakerjaan. Dia menanggung itu dari hasil penjualan rempeyek.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Duanto AS
SUARA penggorengan berderak, aroma gurih menyeruak, di antara para karyawan yang sibuk berkemas di sebuah rumah di Lorong Teladan, RT 31, Kelurahan Payo Lebar, Kota Jambi, Provinsi Jambi. Di sana berdiri Zaitun, seorang perempuan tangguh pemilik Rempeyek Ilham.
Zaitun mulai merintis usaha itu sejak 2004 dengan modal seadanya. Berawal dari rumah kontrakan sederhana, ia kini memiliki rumah produksi dan karyawan yang setiap hari bersama-sama memenuhi permintaan produk Rempeyek Ilham dari kota hingga luar Provinsi Jambi.
"Awalnya hanya saya sendiri, lalu satu per satu karyawan datang. Sekarang ada 34 orang yang membantu produksi," cerita Zaitun sambil tersenyum, saat ditemui di rumahnya.
"Pengiriman pun sekarang sudah sampai ke Jakarta, Lampung, Medan, bahkan sampai online. Namun, kebahagiaan saya bukan hanya soal pertumbuhan usaha ini, tapi juga keluarga yang kami bangun bersama di sini," lanjutnya.
Melindungi Karyawan Sebagai Bagian dari Keluarga
Bagi Zaitun, karyawan bukan sekadar pekerja. Mereka adalah keluarga yang selalu ada, berbagi suka duka dalam setiap perjalanan usaha. Sebagai bentuk kasih sayangnya.
Sejak 2015, Zaitun mendaftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan. Langkah ini bukan sekadar formalitas. Dia ingin karyawannya memiliki perlindungan yang layak, memastikan mereka memiliki harapan dan rasa aman dalam bekerja.
"Saya tidak ingin mereka merasa sendirian ketika sedang dalam kesulitan," ujar Zaitun.
Menariknya, Zaitun tidak memotong gaji karyawan untuk membayar premi BPJS Ketenagakerjaan. Dia menanggung itu dari hasil penjualan rempeyek.
"Saya pun tidak memotong gaji mereka untuk biaya BPJS ini. Ini sepenuhnya dari saya. Bahkan, jika suatu hari saya tak lagi ada, saya ingin mereka tetap dilindungi," tuturnya.
Keputusan ini terbukti membawa ketenangan dan kenyamanan di tempat kerjanya.

Ratina, karyawan yang sudah empat tahun bekerja di Rempeyek Ilham, merasakan langsung manfaatnya. Ketika ia jatuh dan harus dirawat di rumah sakit, semua biayanya ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.
"Alhamdulillah, BPJS langsung bantu. Rasanya kami tidak sendirian,” kata Ratina dengan mata berkaca-kaca.
"Bekerja di sini membuat saya nyaman, ibu Zaitun selalu memperhatikan kami," kata Ratina.
Kisah Sedih dan Keharuan di Balik Perlindungan
Ada sebuah kisah yang tak pernah Zaitun lupakan. Seorang karyawannya meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Kepergian itu begitu menghantam keluarga besar Rempeyek Ilham. Zaitun dan seluruh karyawan berduka.
Rahasia UMKM Jambi Buat Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit yang Rasanya Lebih Legit |
![]() |
---|
Cara Wanita Jambi Menabung Uang Koin Seribuan untuk Beli Mobil Rp281 Juta |
![]() |
---|
Kisah Orang Rimba Jambi Beli Sapi dari Menabung dan Hidup di Sudung |
![]() |
---|
Juliana Perempuan Pertama Suku Anak Dalam Jambi yang Jadi Sarjana, Seri V |
![]() |
---|
Puluhan Tahun Alex Bertahan Jajakan Putu di Era Modernisasi Kuliner: Dulu Harganya Rp50 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.