Tolak Transmigrasi di Papua

Demo Hari Ini, Warga Papua Tolak Program Transmigrasi Presiden Prabowo, KNPB:Ancaman Serius Bagi AOP

KNPB menggelar demo hari ini untuk menolak program transmigrasi yang merupakan program dari Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua/Kolase Tribun Jambi
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar demo hari ini untuk menolak program transmigrasi yang merupakan program dari Presiden Prabowo Subianto. 

Program Transmigrasi di Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar demo hari ini untuk menolak program transmigrasi yang merupakan program dari Presiden Prabowo Subianto.

Demonstrasi tersebut digelar di sejumlah titik di Kota Jayapura, Papua, Jumat (15/11/2024).

Dilansir dari Tribun Papua, titik-titik yang menjadi sasaran aksi yaitu Gapura Uncen bawah, Expo Waena, Perumnas I Waena, Perumnas III Waena.

Mungguar Pahabol selaku koordinator lapangan (korlap) aksi di Perumnas III Waena mengatakan transmigrasi merupakan ancaman serius bagi keberadaan orang asli Papua (OAP). 

"Program transmigrasi ini adalah ancaman serius bagi orang asli Papua, maka program ini harus ditolak,"ujarnya.

Pihaknya pun meminta agar rakyat Papua tidak memberikan tanah atau menjualnya.
 
"Orang asli Papua jangan pernah jual tanah atau memberikan secara gratis. Kalau tanah habis mau hidup di mana?"tanyanya. 

Kata Mungguar, setiap keputusan yang diambil Jakarta tidak akan pernah melibatkan orang asli Papua.

Baca juga: Ratusan Ribu Buruh Bakal Demo 4 Hari Usai Pelantikan Prabowo-Gibran, Said: 38 Provinsi, 2 Tuntutan

Baca juga: Eks Anggota Polisi Deklarasi Jadi Panglima KKB Papua, Ini Kata Satgas Operasi Damai Cartenz

"Setiap keputusan atau program yang diturunkan oleh pemerintah pusat,  tidak akan pernah ditanyakan ke orang Papua. Karena program atau keputusan yang diambil tidak dianggap penting bagi kita (orang asli Papua),"akunya.

"Sekali lagi program transmigrasi yang dibesut Presiden Indonesia Prabowo Subianto adalah Ilegal. Ini adalah paksaan sehingga kami minta program transmigrasi ini harus dievaluasi kembali,"tandasnya.

Bukan untuk Dijual

Ratusan warga Papua di Kota Jayapura, Jumat (15/11), turun ke jalan untuk menolak program transmigrasi. 

Mereka khawatir program ini akan mengancam keberadaan dan identitas mereka sebagai orang asli Papua.

Massa aksi tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berdemosntrasi pada sejumlah titik.

Di Distrik Abepura, massa berkumpul di gapura Universitas Cenderawasih (Uncen) bawah.

Sementara di kawasan Distrik Heram, massa KNPB beraksi mulai Expo Waena, Perumnas I Waena, dan Perumnas III Waena.

Sebagian di antara mereka mengenakan koteka.

Koordinator aski di Perumnas II Waena, Mungguar Pahabol khawatir masyarakat adat atau orang asli Papua terancam kehilangan tanah, seiring meluasnya program transmigrasi oleh Pemerintah Pusat di daerah.

Pahabol juga menyerukan akan masyarakat Papua tidak mudah menjual lahan.

Baca juga: Satgas Kejar KKB Papua Pelaku Penembakan Pekerja Kayu Asal Manado di Intan Jaya

"Kalau tanah habis mau hidup di mana?," ujarnya, seraya menyebut program yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto di Papua merupakan ilegal.

Pihaknya menanggap setiap keputusan yang diambil Jakarta tidak akan pernah melibatkan orang asli Papua.

Sebab, menurut dia, pemerintah selalu mengutamakan program berjalan, tanpa memikirkan dampak serius terhadap kelangsungan hidup OAP.

"Ini adalah paksaan sehingga kami minta program transmigrasi ini harus dievaluasi kembali," pungkasnya.

Para demonstran juga menyoroti konflik tanah yang sering terjadi akibat program transmigrasi.

Mereka meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan hak-hak masyarakat adat dan menghentikan segala bentuk kebijakan yang merugikan mereka.

Aksi ini menjadi bukti bahwa penolakan terhadap program transmigrasi semakin meluas di Papua.

Masyarakat Papua berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk melindungi hak-hak mereka.

Pantauan Tribun-Papua.com, polisi membubarkan massa KNPB di gapura Uncen Abepura.

Peristiwa ini berdampak pada arus lalu lintas. Kemacetan mengular di sepanjang ruas jalan Abepura menuju Sentani.

Seorang demostran menyebut polisi membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.

“Mereka (polisi) maju untuk mengejar kami sambil membuang gas air mata. massa berhamburan. Kami sebagian besar mengikuti jalan arah bagian atas menuju asrama Ninming," pungkasnya. 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Resep Ayam Pop dengan Kuah Creamy

Baca juga: Prediksi Skor Irlandia Utara vs Belarus , Cek Head to Head dan Statistik Tim di UEFA Nations League

Baca juga: Kecelakaan hingga Harus Operasi, Ratno Batal Keluarkan Belasan Juta Berkat BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: Prediksi Skor Skotlandia vs Kroasia , Cek Head to Head dan Statistik Tim di UEFA Nations League

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved