Berita Jambi
Cerita Terseok-seoknya Membangun Karir Disabilitas di Provinsi Jambi
Perjalanan yang penuh liku-liku untuk membangun yayasan yang fokus pada pemberdayaan karir disabilitas ini bukanlah jalan yang mudah.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI – Di tengah tantangan dan perjuangan panjang, Detty Herawati, seorang aktivis disabilitas dan Ketua Yayasan Swagabilitas, memandang ke belakang dengan penuh rasa syukur.
Perjalanan yang penuh liku-liku untuk membangun yayasan yang fokus pada pemberdayaan karir disabilitas ini bukanlah jalan yang mudah. Namun, bersama teman-teman seperjuangan, Detty dan timnya berhasil menembus banyak hambatan yang menghalangi akses kerja bagi teman-teman disabilitas di Provinsi Jambi.
Dahulu, sebelum Yayasan Swagabilitas berdiri, Detty mengingat dengan jelas betapa sulitnya mencari pekerjaan bagi para penyandang disabilitas. Banyak dari mereka yang terhalang oleh diskriminasi, ketidaktahuan, dan stigma yang melekat pada masyarakat terhadap kemampuan mereka.
Banyak perusahaan menolak dengan alasan yang sering kali tidak masuk akal. Ada yang tidak pernah menghubungi kembali setelah proses seleksi, ada yang memberi harapan palsu, dan yang lebih memilukan adalah mereka yang telah diterima bekerja, namun dihadapkan dengan perlakuan diskriminatif dan bullying di tempat kerja.
“Kami dulu merasa seperti tidak dianggap. Ada yang berkata ‘terima kasih sudah melamar, tapi kami tidak bisa menerima Anda,’ dan itu terjadi berulang kali,” kenang Detty dengan nada penuh keprihatinan.
“Ada juga yang sudah diterima, tapi di tempat kerja justru mendapat perlakuan buruk. Bullying, disuruh-suruh tidak sesuai dengan tugasnya, bahkan dianggap tidak mampu bekerja. Teman-teman disabilitas sering merasa diperlakukan tidak adil, tapi kita usahakan untuk tetap dapat keadilan dengan mediasi dan upaya lainnya," jelas Detty.
Baca juga: Perempuan Disabilitas Jambi Bangun Yayasan untuk Perjuangkan Hak untuk Bekerja dengan Setara
Baca juga: Viral Pria Disabilitas di Trenggelek Ugal-Ugalan di Jalanan Demi Membuat Konten
Namun, di tengah segala kesulitan itu, Detty dan teman-temannya di Yayasan Swagabilitas tidak pernah berhenti berjuang.
Mereka menyadari bahwa tanpa edukasi yang tepat kepada pemberi kerja, diskriminasi terhadap disabilitas akan terus berlangsung.
Banyak pengusaha yang tidak tahu bagaimana cara bekerja bersama dengan disabilitas, dan bahkan ada yang enggan untuk mencoba.
“Bahkan setelah kami melakukan edukasi berulang kali, beberapa pemberi kerja masih menganggap remeh kemampuan teman-teman disabilitas. Padahal, mereka juga punya potensi besar untuk bekerja profesional,” jelas Detty dengan penuh keprihatinan.
“Teman-teman non-disabilitas kadang belum terbiasa bekerja bersama kami. Itu yang sering menjadi kendala, bukan karena kami tidak mampu bekerja," ungkap dia.
Pernah ada saat-saat di mana para teman disabilitas mulai kehilangan harapan.
Mereka hampir menyerah, merasa bahwa dunia kerja memang bukan tempat untuk mereka.
Baca juga: Sinergi Bersama Sentra Alyatama, Pj Wali Kota Salurkan Bantuan ke Penyandang Disabilitas
Namun, berkat dukungan dari teman-teman yang saling menguatkan, semangat mereka untuk terus berjuang kembali bangkit.
“Kami saling menguatkan, karena kami tahu kami bisa,” kata Detty, mengenang masa-masa sulit yang mereka lalui bersama.
Kritik Kapolda Jambi, Aksi Seribu Lilin Jurnalis dan Pers Mahasiswa di Tugu Juang |
![]() |
---|
Seorang Buruh Panen Sawit Diduga Diperas Polisi Sarolangun Rp3 Juta, Akhirnya Gugat ke Pengadilan |
![]() |
---|
Gubernur Al Haris Dorong Kabupaten Kota Percepat Pembangunan SPPG untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Maling Besi saat Demo Ricuh di DPRD Jambi Bukan Mahasiswa: Hanya Ikut-ikutan |
![]() |
---|
Rayap Besi saat Demo Ricuh di DPRD Provinsi Jambi Akhirnya Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.