Sabu Oplos Tawas di Tanjabbar
Pelaku Pengoplos Narkotika dengan Tawas di Tanjab Barat Terinspirasi dari Google
Polres Tanjab Barat menangkap tersangka penyalahgunaan Narkotika dengan mengoplos Sabu dengan bahan tawas.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Polres Tanjab Barat menangkap tersangka penyalahgunaan Narkotika dengan mengoplos Sabu dengan bahan tawas.
Dihadapan awak media tersangka DS mengaku mendapat ide mengoplos Narkotika dari Google, dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan lebih besar.
Pers release yang digelar Polres Tanjung Jabung Barat pada Selasa (5/11/2024) tersebut, juga menghadirkan keDua tersangka penyalahgunaan Narkotika dengan mengoplos Sabu dengan bahan tawas.
Satu tersangka berinisial DS mengaku, tawas tersebut diperolehnya dari toko bangunan yang berada di kawasan pasar dengan cara membeli. Dan setibanya di rumah tawas tersebut dioplos atau diracik dengan bahan sabu asli.
“Tawas tersebut dibeli dari toko bangunan 1 kg, untuk mengoplos sabu dengan perhitungan ⅓ (campuran). Atau 3 sabu 1 tawas dijual dengan harga yang sama paketnya, “ jelas DS
Lebih lanjut, ide gila tersangka tersebut ternyata diperolehnya dari Google. Dan sudah berhasil diedarkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini hampir satu bulan.
Bahaya Oplos Narkoba dengan Tawas
Bahaya penyalahgunaan Narkotika saat ini sudah terbilang parah dampaknya ditambah jika dikonsumsi dengan bahan tambahan seperti tawas.
Dikatakan Dokter Rizal Pratama, spesialis radiologi di RS kuala Tungkal, saat pers release di Polres Tanjung Jabung Barat menyampaikan, ancaman bagi pengguna Narkotika murni saja sudah begitu besar bahayanya.
Baca juga: Dampak Bahaya Konsumsi Narkotika Bercampur Tawas, Bisa Sebabkan Langganan Cuci Darah
Baca juga: Breaking News Polres Tanjab Barat Ungkap Kasus Narkotika Dioplos Tawas di Jambi
Dengan penggunaan intens Narkoba sudah cukup merusak bagi sistem kerja otak manusia. Sejatinya tubuh manusia ini sama dengan kendaraan ada komponen komponen dengan tugasnya masing masing yang bekerja secara bersamaan.
“Dengan menggunakan Narkoba ini, bisa mengaktifkan hanya dengan satu organ saja tanpa mengaktifkan organ yang lain. Dan itu yang dapat memicu terjadinya kerusakan jaringan otak, “ jelasnya.
Kemudian ditambah lagi, dampak penggunaan narkoba bercampur tawas tentu efek negatifnya akan lebih besar. pada pengujian tawas yang pernah dilakukan pada hewan tikus hasilnya cukup berbahaya apalagi bagi manusia.
“Dimana satu dari dampak nyatanya dapat menyerang ginjal serta kerusakan hati bahkan hingga rutin cuci darah, Efek paling ringannya dapat merusak fungsi mata hingga menyebabkan kebutaan, “ jelasnya.
“Jika sudah seperti ini tahap rehab sudah tidak bisa, terlebih dalam jangka waktu lama pemakaiannya, “ sambungnya.
Beberapa waktu lalu, angka cuci darah di kuala tungkal ini cukup tinggi dan ini mungkin jadi salah satu penyebabnya hingga kasus cuci darah di wilayah ini terbilang tinggi. (Tribunjambi.com/ Abdullah Usman)
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.