Gajah Mati di Tebo

Misteri Kematian Gajah di Tebo Terungkap, Pagar Listrik Tegangan Tinggi Lengket Tidak Terpental

Akhirnya, kematian Gajah Sumatera pada Mei lalu di perbatasan Kecamatan Sumay dan Kecamatan Serai Serumpun terungkap. Para ahli menjelaskan diagnosis

Penulis: Sopianto | Editor: Duanto AS
Istimewa
Gajah betina ditemukan dalam kondisi mati di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, pada kemarin, Kamis (2/5/2024). 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARO TEBO - Misteri kematian gajah di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, akhirnya terungkap di Pengadilan Negeri Tebo, Kamis (31/10/2024).

Pada Mei lalu, Gajah Sumatera bernama Umi ditemukan dalam kondisi mati di perbatasan Kecamatan Sumay dan Kecamatan Serai Serumpun.

Satwa langka dan dilindungi itu tersetrum aliran listrik pagar kawat.

Dalam sidang, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Tebo menghadirkan tiga saksi ahli dalam sidang kasus kematian gajah Umi di kawasan konsesi PT Lestari Asri Jaya (LAJ), di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.

Ada tiga saksi ahli yang dihadirkan di Pengadilan Negeri Tebo, Kamis (31/10).

Di hadapan hakim, saksi ahli dari BKSDA Provinsi Jambi, Rendi Noviandi, menjelaskan gajah tersebut mati akibat tegangan listrik. 

Namun, ia menjelaskan seharusnya gajah itu tidak mati akibat listrik, karena pada dasarnya kabel listrik yang dipasang lintasan gajah hanya kabel kejut.

"Seharusnya tidak sampai mati, hanya kabel kejut," ujarnya di hadapan majelis hakim.

Majelis hakim bertanya kepada saksi ahli, apakah pernah ada kejadian sebelum nya gajah mati akibat tegangan listrik. 

"Sepengetahuan saya belum ada. Ini baru pertama kali terjadi," ujarnya.

Sementara itu Zuhratus Saleh, Humas BKSDA Provinsi Jambi, menjelaskan berdasarkan fakta di lapangan. 

"Kalau berdasarkan fakta yang kita temukan di lapangan, penyebabnya karena kena tegangan listrik, tersetrum," katanya.

Sementara saksi ahli akademisi kelistrikan Yudhi Agussationo menjelaskan, bagaimana proses kabel listrik seharusnya berkerja sehingga menyebabkan kematian gajah betina tersebut.

Di hadapan para majelis hakim, dia menyebut bahwa banyak faktor yang menyebabkan gajah mati diantara besar tegangan, besar arus yang mengalir, berapa lama arus yang mengalir. 

Pada saat di persidangan Jaksa Penuntut Umum menanyakan kepada ahli apakah ada pengaturan untuk membuat kabel kejut.

"Ada, pakai MCB atau PIUS, kalau kabel kejut hanya sementara, gajah ketika menyentuh langsung lepas, tidak nempel sehingga tidak membuat gajah mati," ujarnya di persidangan.

Kabel yang dirakit oleh terdakwa sistem pengamanannya kurang. 

Persidangan kasus kematian gajah betina bernama Umi
Persidangan kasus kematian gajah betina bernama Umi (Tribunjambi.com/Sopianto)

"Barang bukti dihadirkan, kalau saya lihat disini tidak ada satupun pengaturan pengamanan," ujarnya.Ia juga menjelaskan, alat yang seharusnya digunakan dalam merakit kabel listrik adalah MCB (alat pengaturan). "Kalau di sini tidak ada," ujarnya. 

Namun di satu sisim ia menjelaskan, alat yang digunakan untuk efek kejut adalah PIUS tidak mesti MCB.

Majelis hakim menanyakan kepada saksi ahli berapa tegangan listrik yang dipasang di lintasan gajah, sehingga mengakibatkan kematian. 

Ahli menjelaskan bahwa tegangan listrik yang dipasang lintasan gajah sehingga menyebabkan gajah mati lebih dari 30 miliamper. 

"Lebih dari 30 miliamper, sehingga gajah mati, gajah itu langsung nempel, tidak terpental," ujarnya kepada majelis hakim. 

Kemudian, saksi ahli dokter hewan BKSDA Jambi juga dihadirkan di Pengadilan Negeri (PN) Tebo untuk memberikan keterangan atas kematian gajah betina bernama Umi.

Saksi ahli menjelaskan,pada 2 Mei 2024 lalu pihaknya sedang melakukan patroli ke lokasi. 

Sekitar pukul 11.00 WIB pihaknya mendapat kabar bahwa ditemukan gajah mati disekitar lokasi.

"Titik matinya gajah disalah satu kebun milik (Nazori). Sampai di kebun, kami melihat ada bangkai gajah yang sudah ditutup dengan pelepah sawit," ucapnya di persidangan. 

Pada 3 Mei 2024 pihaknya mengirimkan sampel gajah untuk dilakukan autopsi, sambil menunggu otopsi pihaknya melakukan pemeriksaan ke lokasi dan ditemukan kabel dengan posisi dibawah badan gajah. 

Pihaknya melakukan pemeriksaan fisik dan tidak ditemukan luka, namun di bawah badan gajah ditemukan luka diduga akibat sengatan listrik. 

"Tidak ada luka sayatan, dibawa badan gajah kita temukan luka diduga disebabkan sengatan listrik," ujarnya.

Selain itu, pihaknya melakukan pembedahan pada gajah, untuk mengambil sampel dari usus gajah untuk diuji di laboratorium. 

"Dari hasil Lab, tidak ditemukan gajah keracunan," ujarnya.

Di dalam ruang persidangan ia menjelaskan bahwa gajah yang mati diperkirakan berjenis kelamin betina berusia 30-35 tahun. "Perkiraan kita umur gajah segitu," ujarnya.

Jaksa Penuntut Umum menanyakan kepada saksi ahli apakah pada saat di lokasi ditemukan luka menganga. 

"Tidak kita temukan. Namun kita temukan dibawa belalai sudah mulai membusuk," ujarnya.

Majelis hakim menanyakan kepada ahli kesimpulan apa penyebab kematian gajah. 

"Dari kematian gajah, diagnosa awalnya listrik, namun kita masih terus mencari fakta kita kirim sampel usus gajah, namun tidak temukan gajah keracunan," ungkapnya kepada majelis hakim.

"Ususnya kita periksa bahwa tidak ditemukan keracunan," sambungnya. 
Majelis hakim menyanyakan apakah gajah betina memiliki gading, saksi menyebut bahwa gajah betina tidak ada gading. 

"Gajah betina tidak ada gadingnya," ungkapnya. 

Selanjutnya majelis hakim menanyakan apakah ada organ gajah yang diambil orang lain

"Tidak ada yang mulia, kita lihat tidak ada," imbuhnya 

Diberitakan sebelumnya, seekor Gajah Sumatera betina ditemukan dalam kondisi mati di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, pada Kamis (2/5). Penemuan bangkai gajah ini ditemukan di sekitar koordinat 1°06'35.8"S 102°21'45.5"E. 

Gajah mati ini ditemukan berada persis disamping batang sawit dengan posisi menyamping. Di bagian kepala Gajah sumatera itu bekas luka.  (ian)

Baca juga: Pasca Penemuan Gajah Mati di Tanjab Barat Jambi, BKSDA Temukan 2 Gading yang Hilang, Diduga Dicabut 

Baca juga: Kepala Gajah Umi di Desa Sumay Tebo Penuh Luka

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved