Gajah Mati di Tebo
Misteri Kematian Gajah di Tebo Terungkap, Pagar Listrik Tegangan Tinggi Lengket Tidak Terpental
Akhirnya, kematian Gajah Sumatera pada Mei lalu di perbatasan Kecamatan Sumay dan Kecamatan Serai Serumpun terungkap. Para ahli menjelaskan diagnosis
"Dari hasil Lab, tidak ditemukan gajah keracunan," ujarnya.
Di dalam ruang persidangan ia menjelaskan bahwa gajah yang mati diperkirakan berjenis kelamin betina berusia 30-35 tahun. "Perkiraan kita umur gajah segitu," ujarnya.
Jaksa Penuntut Umum menanyakan kepada saksi ahli apakah pada saat di lokasi ditemukan luka menganga.
"Tidak kita temukan. Namun kita temukan dibawa belalai sudah mulai membusuk," ujarnya.
Majelis hakim menanyakan kepada ahli kesimpulan apa penyebab kematian gajah.
"Dari kematian gajah, diagnosa awalnya listrik, namun kita masih terus mencari fakta kita kirim sampel usus gajah, namun tidak temukan gajah keracunan," ungkapnya kepada majelis hakim.
"Ususnya kita periksa bahwa tidak ditemukan keracunan," sambungnya.
Majelis hakim menyanyakan apakah gajah betina memiliki gading, saksi menyebut bahwa gajah betina tidak ada gading.
"Gajah betina tidak ada gadingnya," ungkapnya.
Selanjutnya majelis hakim menanyakan apakah ada organ gajah yang diambil orang lain
"Tidak ada yang mulia, kita lihat tidak ada," imbuhnya
Diberitakan sebelumnya, seekor Gajah Sumatera betina ditemukan dalam kondisi mati di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, pada Kamis (2/5). Penemuan bangkai gajah ini ditemukan di sekitar koordinat 1°06'35.8"S 102°21'45.5"E.
Gajah mati ini ditemukan berada persis disamping batang sawit dengan posisi menyamping. Di bagian kepala Gajah sumatera itu bekas luka. (ian)
Baca juga: Pasca Penemuan Gajah Mati di Tanjab Barat Jambi, BKSDA Temukan 2 Gading yang Hilang, Diduga Dicabut
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.