Kasus Asusila Santri di Jambi
Siapa Aprizal Wahyudi Diprata, Pimpinan Ponpes SMM di Jambi Rudapaksa 12 Santri Santriwati
Sosok Aprizal Wahyudi Diprata ditangkap Polda Jambi karena kasus rudapaksa santri di Jambi. Siapa sebenarnya Aprizal Wahyudi Diprata?
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Sosok Aprizal Wahyudi Diprata ditangkap Polda Jambi karena kasus rudapaksa santri di Jambi. Siapa sebenarnya Aprizal Wahyudi Diprata yang telah bergelar doktoral?
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pintu Pondok Pesantren Sri Muslim Mardatillah di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, ditutup. Pintu gerbang berwarna hijau itu ditutup pakai papan dan kayu, Selasa (29/10) siang.
Para orang tua siswa langsung menjemput anak-anaknya, setelah kasus rudapaksa 12 santri-santriwati oleh pimpinan pondok Aprizal Wahyudi Diprata (28) terungkap.
Kini, kasus asusila santri di Kota Jambi ( kasus rudapaksa di Jambi ) membuat warga kaget.
Wakil Direktur Reskrimum Polda Jambi, AKBP Imam Rachman, mengatakan pelaku Aprizal Wahyudi Diprata, merupakan pimpinan pondok pesantren yang merupakan orang terdidik dan bergelar doktoral.
"Iya, S-3, sudah bergelar doktor," kata Imam. Namun, polisi tidak menyebutkan secara gamblang almamater AWD.
Sosok Aprizal Wahyudi Diprata dikenal sebagai ustaz yang rendah hati, terdidik dan berilmu.
Ketua RT 12, Kelurahan Kenali Asam, Kota Jambi, Sapar, mengatakan Aprizal Wahyudi Diprata dikenal sebagai ustaz bagus secara sosial dan agama.
"Dengan masyarakat dikenal bagus, karena aktif juga di grup masjid," katanya saat diwawancarai, Selasa (29/10/2024).
Sapar mengaku kaget dan tidak menyangka kala mendengar kabar Aprizal Wahyudi Diprata menjadi tersangka di Polda Jambi.
Sebab, Aprizal Wahyudi Diprata sering mengisi pengajian dan khotbah, termasuk para santri yang belajar di pondok pesantren tersebut.
Menurut Sapar, pondok pesantren SMM berdiri sejak 2022. Bahkan sampai saat ini, pembangunan pondok pesantren masih berproses.
Para santri dan santriwati itu pun dari luar kawasan Kelurahan Kenali Asam Bawah.
"Ada hanya beberapa orang warga sini. Kebanyakan dari luar warga sini yang mondok. Tidak banyak juga karena posisi masih proses pembangunan belum selesai," ujarnya.
"Saat ini pondok pesantren tidak ada kegiatan lagi, sudah dihentikan," tambahnya.
Sapar menjelaskan, pada intinya mengenai pondok pesantren, dirinya tidak mengetahui secara mendetail.
Namun, Aprizal Wahyudi Diprata dikenal sebagai sosok baik secara sosial dan agama.
"Tidak ada pikiran kami bahwa beliau seperti ini, makanya kami syok juga. Kalau masalah hukum nggak tau, karena pihak korban langsung koordinasi sama pihak Polda Jambi," jelasnya.
Dia berkata, Aprizal Wahyudi Diprata kurang berkoordinasi terkait keberadaan pondok pesantren, sehingga ketua RT tidak mengetahui perizinan pondok pesantren tersebut.
Namun, pihak RT pernah berkoordinasi mengenai masjid yang berada di samping pondok pesantren tersebut.
"Pernah koordinasi masjid diambil alih lagi oleh pondok pesantren yang awalnya sudah dihibahkan, karena sudah ada pondok pesantren saat ini. Saya oke kan ya, kita serahkan lagi kepada mereka," ungkap Sapar.
Aprizal Wahyudi Diprata Populer di Tangkit
Aprizal Wahyudi Diprata juga cukup populer di sejumlah wilayah di Kota Jambi dan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.
Anton, warga kawasan Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Muaro Jambi, mengaku mengenal sosok AWD atau yang dikenal Wahyu.
"Kenal tahun 2022, saat itu dia mengisi ceramah di masjid kawasan Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Muaro Jambi, dekat rumah saya," kata Anton, Selasa (29/10/2024).
Anton menuturkan Aprizal Wahyudi Diprata saat itu diperkenalkan oleh pembawa acara sebagai ustaz muda dan memiliki pendidikan tinggi.
Warga sempat simpati dengan kehadiran ustaz muda itu karena isi ceramah sangat bagus dan mengena di hati jamaah.
"Hebohlah diomongin warga karena dia merupakan ustaz ini yang dikenal baik secara sosial dan keagamaan," ujar Anton.
"Saat ceramah dikawal oleh santri. Sosok baik dikenal pendiam dan low profile. Namun warga tidak menyangka ustaz muda itu melakukan pelaku rudapaksa," ungkapnya.
Setelah viral, kawan-kawan mencari dan menelusuri ke beberapa orang ustaz.
Dan diketahui bahwa pondok pesantren itu tidak ada izin operasional dari Kementerian Agama.
"Ya, kami cari tahu sama orang Kemenag, kabarnya itu belum ada izin operasional," tuturnya. (fan)
Baca juga: Ayu Sarmilah Diburu 40 Peserta Arisan Online di Jambi, Bawa Uang Arisan Rp 214 Juta Lalu Kabur
Baca juga: Gerbang Ponpes Lokasi Rudapaksa 12 Santri dan santriwati di Jambi Ditutup, Santri Dijemput Orang Tua
Baca juga: 12 Santri di Kota Jambi Jadi Korban Asusila Pimpinan Pondok Pesantren, Pelaku Ditangkap
Pondok Pesantren Sri Muslim Mardatillah
Aprizal Wahyudi Diprata
rudapaksa di Jambi
rudapaksa santri
kasus asusila santri di Jambi
Kenali Asam Bawah
Ingat Aprizal Wahyudi, Pimpinan Ponpes di Jambi Terdakwa Asusila? Kini Divonis 18 Tahun |
![]() |
---|
Isi Gugatan Praperadilan Pimpinan Ponpes di Jambi Tersangka Rudapaksa 12 Santri Santriwati di Pondok |
![]() |
---|
Ponpes yang Pimpinannya Tersangka Rudapaksa di Jambi Terlihat Sepi Tak Ada Aktifitas |
![]() |
---|
Mobil Mewah Siapa di Depan Ponpes SMM? Gerbang Digembok Pasca Kasus Asusila 12 Santri Terungkap |
![]() |
---|
Orang Tua Santri di Jambi Langsung Jemput Anak Setelah Pimpinan Pondok SMM Tersangka Rudapaksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.