Kisah Prabowo Subanto dan Soe Hok Gie Bersahabat hingga Ajal Memisahkan di Gunung Semeru
Saat itu, Prabowo baru balik dari Swiss karena sekolah berpindah-pindah, berusia 17-28 tahunan, sementara Soe Hok Gie sudah 25-26 tahunan.
Gie dan Prabowo merupakan penggerak organisasi dan pergerakan menentang kediktatoran pemerintahan kala itu, yakni pemerintahan Presiden Soekarno.
Namun nasib berkata lain, persahabatan dan kesamaan gagasan keduanya dipisahkan kematian.
Soe Hok Gie tewas usai menghirup gas beracun di Puncak Gunung Semeru pada 16 Desember 1969.
Sedangkan Prabowo Subianto melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer pada 1970.
Walau begitu, kedekatan mereka tidak tergantikan.
Itu terekam dalam catatan harian Soe Hok Gie, mulai dari sepatu Prabowo Subianto yang dikenakan Soe Hok Gie saat ajal menjemput, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mereka dirikan.
Soe Hok Gie punya penilaian sendiri mengenai sosok Prabowo.
“Ia cepat menangkap persoalan-persoalan dengan cerdas tapi naif. Kalau ia berdiam 2-3 tahun dalam dunia nyata, ia akan berubah,” tulis Soe Hoek Gie pada 25 Mei 1969 dalam 'Catatan Seorang Demonstran', yang dikutip reactips.hol.es .
Soe Hok Gie menghabiskan masa di SMA Kolese Kanisius.
Setelah itu, Soe Hok Gie kuliah di Universitas Indonesia dari tahun 1962 sampai 1969.
Setelah menyelesaikan studi di universitas, Gie menjadi dosen di almamaternya sampai kematiannya.
Ia selama kurun waktu sebagai mahasiswa menjadi pembangkang aktif, memprotes Presiden Sukarno dan PKI.
Soe adalah seorang penulis yang produktif, dengan berbagai artikel yang dipublikasikan di koran-koran seperti Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya.
Pada tahun 1965, Soe Hok Gie membantu mendirikan Mapala UI (Universitas Indonesia).
Dia kerap melakukan pendakian.
| Jokowi Tak Goyah, Tolak Projo Jadi Partai: Kawal Prabowo-Gibran Sampai 2029 |
|
|---|
| Pantas Purbaya Berani Ceplas-ceplos, Akui Perintah Langsung Prabowo: Jangan Dikira Koboi |
|
|---|
| Mendidih Prabowo Lihat Banyak Konten Podcast Sindir Dirinya Otoriter: Dongkol, Saya Catat Mereka |
|
|---|
| Presiden Praboowo Minta Kapolri Prioritaskan 3 Dosa Besar: Tumpas Narkoba, Penyelundupan, dan Judol |
|
|---|
| Presiden Prabowo Akui Banyak Rakyat Indonesia Hidup dalam Kesulitan: Perjuangan Ini Belum Selesai |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.