Kisah Kernet Bus Jadi Kopassus, Praka Jingko Bikin Bangga Indonesia di Dunia Militer Internasional

Sebelum menjadi seorang Kopassus, calon prajurit harus memenuhi persyaratan umum dan khusus. Praka Jingko Lewi Kase berhasil melaluinya dan menorehkan

Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Anggota Kopassus Praka Jingko Lewi Kase, pasukan elite TNI AD. 

Kopassus merupakan pasukan elite TNI Angkatan Darat yang anggota prajurit pilihan.

Untuk menjadi anggota Kopassus ada seleksi ketat.

EA Natanegara dan Iwan Santosa dalam bukunya berjudul "Kopassus untuk Indonesia" menuliskan syarat menjadi seorang Kopassus ada persyaratan umum dan khusus.

Prajurit TNI harus menuntaskan pendidikan (diksus) kepada perwira yang berusia di bawah 35 tahun. 

Sementara itu, untuk tamtama dan bintara, yang berusia di bawah 27 tahun, harus  bisa melewati tes fisik.

Syarat ini sangat berat. 

Calon prajurit para komando Kopassus harus bisa lari 2,4 Km dalam waktu 12 menit, 40 kali push up dalam satu menit, 10 pull up dalam satu menit tanpa mengayunkan badan dan posisi kaki lurus.

Selain itu, calon Kopassus harus bisa berenang dalam jarak 50 meter, serta 35-40 sit up dalam satu menit.

Syarat lainnya, calon prajurit tidak takut ketinggian.

Kemudian ada tes psikologi, calon Kopassus harus di atas rata-rata nilai >100 atau lebih dari seratus.

Sehat dan tidak memiliki penyakit sama sekali.

Selain itu, ada syarat khusus Kopassus.

Jika calon Kopassus memenuhi syarat umum yang ditentukan, dia harus melewati beberapa tahapan pendidikan perekrutan.

Pendidikan Tahap Basis Calon Kopassus

Pada tahap ini dilakukan pemusatan latihan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus atau Pusdiksus Batujajar, Bandung, Jawa Barat. 

Calon Kopassus dilatih keterampilan dasar.

Seperti perebutan cepat, serangan unit komando, menembak, teknik dan taktik tempur, navigasi darat, serta keterampilan lainnya.
 
Pendidikan Tahap Hutan Gunung Calon Kopassus

Pada tahap ini ada di hutan gunung yang berlokasi di Citatah, Bandung, Jawa Barat. 

Calon Kopassus harus melewati serangkaian pelatihan menjadi pendaki serbu, survival (keterampilan bertahan hidup) di tengah hutan, penjejakan, dan anti-penjejakan.

Calon prajurit harus mampu bertahan hidup di hutan. 

Kemudian long march dari Situ Lembang-Bandung menuju Cilacap dengan membawa amunisi, perlengkapan perorangan, senjata, dan tambang peluncur.

Baca juga: Kopassus dan Misteri Lembah X di Papua, Berawal dari Temuan Potongan Kaki Anak Miliarder Amerika

Artinya, calon pasukan elite Kopassus harus berjalan kaki ratusan kilometer.
 
Pendidikan Tahap Rawa Laut Calon Kopassus

Calon Kopassus akan melaksanakan pelatihan, seperti navigasi laut, pelolosan, pendaratan menggunakan perahu karet, survival laut, dan renang ponco. 

Calon parakomando harus bisa berenang melintasi selat, mulai dari Cilacap hingga Nusakambangan.

Ini bukan hal mudah, karena gelombang laut di sana besar dan berisiko tinggi.

Nilai Standar Calon Kopassus

EA Natanegara dan Iwan Santosa juga menuliskan soal nilai standar calon Kopassus.

Nilai standar fisik untuk prajurit nonkomando, yakni 61. 

Apabila ingin mengikuti tes prajurit komando, nilai yang diperlukan minimal 70. 

Nilai ini termasuk kemampuan menembak dan berenang tanpa henti sejauh 2 Km. 

Seleksi dan pendidikan anggota Kopassus dilakukan selama tujuh bulan.

Ikuti kisah-kisah pasukan elite TNI di Tribunjambi.com

(*)

Baca juga: Kisah 3 Menit Operasi Woyla, Kopassus Bebaskan Sandera dan Pramugari Pesawat Garuda di Thailand

Baca juga: Sersan Badri Menyamar Jadi Penjual Durian, Penyamaran Kopassus Kelabui Lawan dan Kawan Sendiri

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved