Kopassus dan Misteri Lembah X di Papua, Berawal dari Temuan Potongan Kaki Anak Miliarder Amerika
Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller ditemukan dalam rupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.
Tim ekspedisi berjumlah 16 orang itu dipimpin personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung, sebagai Komandan Tim, dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.
Lembah X berpemandangan indah, sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah manusia dari luar.
Suku setempat masih dikenal sebagai suku yang sangat terasing.
Dimungkinkan, itu merupakan suku yang masih memakan manusia seperti yang dialami Rockfeller. Tapi dugaan itu belum ada bukti.
Dengan risiko yang tinggi itu, pengendali ekspedisi Pangdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo, berpesan agar tim siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Dalam menjalankan ekspedisi, semua anggota militer mengenakan seragam militer lengkap, bersenjata senapan serbu AK-47 dan pistol, parang, tali-temali dan lainnya.
Sebelum tim ekspedisi Lembah X diterjunkan melalui udara, Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara. Sintong melakukan itu dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.
Lalu sesuai rencana, tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang berdekatan dengan perkampungan yang diduga masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.
Pada 2 Oktober 1969, semua tim bersama keperluan logistik diterjunkan sesuai rencana meski dengan perasaan tak karuan.
Pasalnya, mereka harus mendarat di daerah sangat terpencil yang konon didiami suku terasing yang masih suka memakan manusia.
Dengan perhitungan seperti itu, maka aksi penerjunan termasuk misi nekat.
Meski bersenjata lengkap, para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih dilarang melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.
Itu pun merupakan tembakan yang dilepaskan ke atas untuk tujuan menakut-nakuti.
Semua tim akhirnya bisa melakukan penerjunan dengan selamat.
Tapi, Lettu Sintong yang seharusnya mendarat di padang ilalang yang jauh dari perkampungan suku terasing, justru mendarat di tengah kampung.
Dia langsung dikepung oleh warga yang hanya mengenakan koteka sambil mengacungkan tombak, panah dan kapak batu.
Sosok Kolonel Amril Hairuman, Komandan Upacara HUT ke 80 RI Bukan Orang Biasa, Dia Anggota Kopassus |
![]() |
---|
KKB Papua Klaim Serang Anggota Brimob di Nabire Hingga Tewas: Luka di Kepala dan Wajah |
![]() |
---|
RAMBO dari Papua! Jejak Letda Purn Darius Bayani, Pantas Diberi Bintang Sakti oleh Presiden Prabowo |
![]() |
---|
ALASAN Presiden Prabowo Subianto Perkuat Militer: Bangsa yang Lemah Dibantai Tanpa Bantuan |
![]() |
---|
PEROMBAKAN Besar Kopassus: Ini Daftar 6 Grup Baru, Markas, dan Komandan Dilantik Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.