Eks Hakim Pengadilan di Jambi Menangis di Mahkamah Agung, 3 Tahun Tak Mampu Pulang ke Bali

Saat itu, hakim Adji Prakoso tengah bertugas di Jambi. Dia baru mampu pulang ke kampung setelah tiga tahun bertugas di pengadilan negeri di Jambi.

Editor: Duanto AS
Tribunnews/Jeprima
Perwakilan dari Solidaritas Hakim Indonesia audiensi dengan Mahkamah Agung (MA) di Gedung Mahkamah Agung, JakartaPusat, Senin (7/10/2024).  

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Tangisan hakim Adji Prakoso pecah saat audiendi di dalam gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.

Saat itu, ia tengah bertugas di Jambi. Dia baru mampu pulang ke kampung setelah tiga tahun bertugas di pengadilan negeri di Jambi. 

Kala itu, Adji bertugas di Pengadilan Negeri Tanjab Timur, wilayah Provinsi Jambi.

Adji tak kuasa menahan tangis saat menceritakan sulitnya pulang ke kampung halaman untuk menemui orang tuanya di Denpasar, Bali.

Ratusan hakim yang tergabung dalam Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) mendatangi gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, pada Senin (7/10/2024) lalu. 

Kedatangan mereka untuk audiensi dengan MA, Komisi Yudisial (KY), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Audiensi itu digelar dalam rangka mendengar pendapat para hakim yang melakukan cuti bersama sebagai bentuk protes imbas tidak adanya kenaikan gaji dan tunjangan profesi hakim dalam 12 tahun terakhir. 

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Lampiran II Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94/2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim yang Berada di Bawah Mahkamah Agung, tercantum besaran tunjangan bagi Hakim Pratama di Pengadilan Tingkat II sebesar Rp8,5 juta.

Sebelum berangkat bersama-sama menuju gedung MA, sekira pukul 11.45 WIB, para hakim berkumpul terlebih dahulu di posko SHI, di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. 

Ratusan hakim itu kemudian tiba di gedung MA sekira pukul 12.11 WIB. 

Mereka kemudian diterima masuk ke gedung lembaga pemegang kekuasaan kehakiman itu, pada pukul 12.19 WIB.

Para hakim itu tiba di gedung MA dengan mengenakan seragam biru tua yang dilengkapi pin warna emas sebagai tanda jabatan hakim di bawah Mahkamah Agung

Pin emas itu menempel pada bagian dada kiri seragam masing-masing.

Jumlah hakim yang datang cukup banyak sehingga membuat sebagian hakim yang ikut di dalam rombongan SHI tidak semuanya bisa masuk ke ruang audiensi. 

Beberapa hakim tampak mengikuti jalannya audiensi di ruangan lainnya dengan menggunakan aplikasi komunikasi video.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved