Ingat Siswi SMP di Jambi yang Wajahnya Disunduti Rokok, 5 Pelaku Kini Jadi Tersangka

Video kasus bullying di Jambi itu kemarin mengagetkan warga. Masih ingat kasus siswi SMP disundut rokok lalu dipukuli oleh lima remaja putri?

Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Tangkap layar bullying di Jambi, siswi SMP jadi korban. 

TRIBUNJAMBI.COM- Masih ingat kasus siswi SMP disundut rokok lalu dipukuli oleh lima remaja putri?

Video kasus bullying di Jambi itu kemarin mengagetkan warga.

Kini, polisi menetapkan lima remaja putri pelaku perundungan (bullying) terhadap N (14) siswi SMP di Kota Jambi yang menjadi korban.

Kelima remaja itu ditetapkan sebagai pelaku anak, karena masih di bawah umur.

Mereka kini terancam hukuman 3,5 tahun akibat tindakannya.

"Lima pelaku anak merupakan siswi yang terekam dalam video yang beredar di media sosial. Sesuai dengan perannya, ada yang melakukan perundungan, merekam video, dan mengolok-olok korban," ujar Ipda Luh Prabha Pratiwi, Kanit PPA Satreskrim Polresta Jambi. 

Luh Prabha mengatakan polisi sudah menetapkan lima orang pelaku anak. 

Meski begitu, mereka tidak ditahan.

"Karena syarat penahanan adalah usia tersangka harus di atas 14 tahun dan ancaman pidananya harus di atas tujuh tahun. Para tersangka ini terancam 3,5 tahun saja," ujarnya.

Luh Prabha mengatakan terkait kasus tersebut pelaku tidak bisa ditahan. 

"mereka tidak ditahan, mereka dikenakan wajib lapor," jelasnya.

Poin yang lebih penting, menurut Luh, kondisi korban bisa segera pulih. 

Ilustrasi razia penyakit masyarakat - Dua pasangan bukan suami istri terjaring dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di beberapa tempat hiburan di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
12 Suami Istri Ikut Layanan Tarif Jutaan, Digerebek Polisi Saat Beradegan di Ruang Tamu

Kemarin, korban mengalami trauma. Dia berharap korban segera pulih.

Kini korban telah mendapatkan pendampingan dari UPTD PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Pemerintah Kota Jambi untuk pemulihan kondisi psikologis.

Disundut Rokok Berkali-kali

Viral di media sosial, empat remaja perempuan melakukan perundungan (bullying) terhadap seorang remaja perempuan. 

Lima remaja yang ada di video, termasuk korban, semuanya masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Jambi.

Dalam video, terlihat semuanya mengenakan kaus warna hitam. 

Seorang remaja yang menjadi korban disundut rokok, dipukul, dan disiram pakai minuman kemasan. 

Seorang remaja pengeroyok, terlihat, menjambak korban, lalu memukul kepala korban. Sementara satu remaja lain, menyundutkan rokok ke arah wajah korban.

Tak berhenti di situ, dia juga menyiramkan minuman kemasan dari gelas plastik di sebelahnya. 

Sementara dua orang melakukan tindak kekerasan, dua remaja putri lain yang merupakan teman pelaku, merekam aksi perundungan dan ikut meledek korban.

Dalam narasi video yang beredar, diketahui bahwa korban merupakan siswi SMP swasta di kawasan Jambi Timur, Kota Jambi. 

Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dugaan perundungan siswi SMP itu. 

Saat ini, kasus tengah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Jambi.

"Ya, sudah masuk laporan ke PPA. Sementara masih proses (penyelidikan)," kata Kombes Eko.

Eko memastikan akan melakukan penyelidikan kasus dugaan perundungan itu dan akan memeriksa saksi dan korban.

Korban Didampingi PPA

Penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Jambi mengambil keterangan remaja SMP berinisial R (14) menjadi korban perundungan oleh sejumlah remaja perempuan. 

Pantauan Tribun Jambi di Polresta Jambi pada Jumat (20/9) sekira pukul 11.00 WIB, R  terlihat didampingi orangtuanya dan petugas UPTD PPA Kota Jambi, mendatangi Polresta Jambi.

Waka Satreskrim Polresta Jambi, AKP Ilham, mengatakan pelaku perundungan terhadap siswi SMP berinsial R berjumlah delapan orang. 

"Kami sudah menerima laporan ke unit PPA terkait video viral di media sosial mengenai kekerasan terhadap anak SMP. Korbannya inisial R, untuk pelaku ada sekitar delapan orang. Pelaku utama inisial A, yang kedua AE," katanya.

Awal Mula Keributan

AKP Ilham mengatakan awal mula peristiwa terjadi. Keributan berawal dari saling ejek di media sosial Instagram, antara korban R dengan pelaku A. 

Setelah saling ejek di media sosial, mereka janjian ketemu di lapangan di daerah Kecamatan Jambi Timur untuk berkelahi.

"Ketika korban sampai di lokasi yang sudah dijanjikan, korban sudah ditunggu oleh pelaku dan teman-teman pelaku," jelasnya.

Awalnya, korban R dengan pelaku A berkelahi berdua terlebih dahulu. Namun, setelah itu pelaku lain ikut membantu mengeroyok korban.

"Sampai kejadian ada yang menahan korban dari belakang, sampai ada yang nyundut rokok seperti video yang viral di media sosial," lanjutnya.

Ditambahkan Ilham, selanjutnya pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap para pelaku yang sudah diketahui identitasnya.

"Tindak lanjutnya kami sudah memeriksa korban, hasil visum sudah ada. Setelah itu kita akan panggil para terduga pelaku," tutupnya. 

Ibu Korban: Tak Ada Damai

Pascaberedarnya video perundungan, terungkap bahwa korban berinisial R (14), siswi sebuah SMP di Kota Jambi.

Tribun Jambi mewawancarai ibu korban, Faradilla Sandi. Dia mengatakan ia tidak terima anak perempuannya disiksa oleh para pelaku. 

"Tidak terima anak aku disiksa, sebagai orang tua tidak pernah. Sampai anak saya disundut pakai api rokok, dipukul hingga kepala mengeluarkan darah," tuturnya, Jumat (20/9). 

Faradilla menuturkan awalnya sang anak, R, tidak pernah menceritakan kejadian itu. 

Awalnya, R mengaku kepada orangtuanya, mengalami luka-luka akibat jatuh. 

Setelah tiga hari kejadian, Faradila baru mengetahui peristiwa perundungan karena diberitahu tante korban. 

"Itu tahu pas ada keluarga dapat video yang viral itu, jadi keluarga langsung menunggu R balik sekolah, diminta untuk ngaku, baru R mengaku. Dia ngaku jatuh," sebutnya. 

Sebagai orang tua, Faradilla meminta agar kasus segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian. Dia juga merasa keberatan bila pihak pelaku meminta berdamai. 

"Mungkin tidak lah (berdamai), karena tidak ikhlas, anak aku digituin," ungkapnya. (fan)

Baca juga: Kini Sopir Tak Mampir Warung, Teka Teki Truk Batu Bara Nekat Melintas di Jalan Lingkar Kota Jambi

Baca juga: 12 Suami Istri Ikut Layanan Tarif Jutaan, Digerebek Polisi Saat Beradegan di Ruang Tamu

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved