Berita Tanja Barat
Kekerasan di Tanjab Barat Jambi Didominasi Kekerasan Anak, UPT PPA Catat 40 Kasus
Data UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) tercatat ada 40 kasus pada tahun 2024 di Tanjung Jabung Barat Jambi.
Penulis: tribunjambi | Editor: Darwin Sijabat
KUALA TUNGKAL- Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terjadi setiap tahunnya.
Dari data UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) tercatat ada 40 kasus pada tahun 2024.
Kepala UPT PPA Tanjab Barat, Hardiyanti mengatakan dari kasus tersebut sering terjadi pada kekerasan terhadap anak.
"Ada 40 kasus yang tercatat hingga September ini," ujarnya, Jumat (20/9).
Dia berharap kepada semua pihak turut terlibat dalam pencegahan kekerasan perempuan dan anak. Sehingga tidak ditemukan dan tidak terjadi dalam setiap tahunnya.
"40 kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi hingga September ini rata-rata pelecehan seksual," ungkapnya.
Selain itu dibutuhkan peran orang tua untuk mengawasi anak ketika berada diluar rumah. Sebab kata dia, tidak menutup kemungkinan kekerasan terhadap anak kerap terjadi dari pihak atau teman bermain.
"Untuk orang tua terus jaga anak perempuan nya, jangan sampai terjadi kekerasan seksual terhadap anak," ungkapnya.
Hingga September ini, mayoritas kekerasan seksual dominan terjadi pada anak perempuan dibawah umur.
Baca juga: Pelaku Kekerasan Seksual di Tanjab Barat Jambi Ditangkap Polisi, Korban Alami Trauma dan Ketakutan
Baca juga: Pelaku Kekerasan Seksual di Tanjab Barat Jambi Ditangkap Polisi, Korban Alami Trauma dan Ketakutan
Sementara di Kabupaten Sarolangun tercatat 35 kasus kekerasan anak dan perempuan yang terlapor. Dari jumlah itu 29 diantaranya terhadap anak dibawah umur dan enam lainnya terhadap perempuan.
Kabid DP3A Kabupaten Sarolangun, Farida menyebutkan bahwa kasus tersebut didominasi kekerasan seksual terhadap anak. Dia meyakini masih banyak kasus yang belum dilaporkan.
Enggannya orang tua atau keluarga melaporkan terjadinya kekerasan tersebut karena dianggap aib.
Untuk itu orang tua atau keluarga diimbau untuk melaporkannya ke dinas terkait, sehingga dapat diberikan perlindungan dan pendampingan baik secara hukum atau sosial.
Pelakunya Orang Dekat
BANYAKNYA kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur, DP3A Kabupaten Sarolangun menyebut paling banyak dilakukan orang terdekat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.