WAWANCARA EKSKLUSIF

Jakarta Nggak Perlu Janji-janji Bohong, Bincang Bareng Cawagub DKI Jakarta, Rano Karno

Rano Karno tak pernah menyangka akan ditunjuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendampingi

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno berpose usai melakukan sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di kawasan Cinere, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024). Pada kesempatan tersebut Bang Doel sapaan akrab Rano Karno siap membangun Jakarta berkesinambungan bukan terpisah dengan pembangunan sebelumnya jika terpilih nanti bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Tribunnews/Jeprima 

Bang Dul, Anda pernah memimpin Banten. Pasti hafal juga lah Banten. Warga Jakarta hafal juga. Apa sih Bang, bedanya memimpin Banten sama Jakarta, menurut pemahaman Abang?

Secara geografis berbeda. Banten itu cuma 8 kabupaten/kota. Dan setiap kota punya pimpinan masing-masing. Jakarta dia punya 5 wilayah dan satu kepulauan.

5 wilayah dipimpin walikota yang dipilih kami. Walikota ini administrasi. Jadi semua pertanggung jawaban ada di kami. Kita bisa mapping, maaf mapping. Jakarta Utara industri, Jakarta Selatan perumahan, Jakarta Barat ekonomi.

Kita tinggal lihat ada titik permasalahan di mana. Oh ini. Oke. Maaf saya waktu jadi Gubernur Banten, saya pernah menjadi ketua tim koordinasi Jabodetabekpunjur. Pernah sekali waktu.

Maaf, Gubernur Jawa Barat itu anak buah saya pada waktu itu. Karena kita kan rapat koordinasi. Jakarta, siang itu bisa sekitar 13 sampai 14 juta. Malam 9 juta. Nah 3 atau 4 juta ini kan semua datang dari luar.

Bekasi, Tangerang, mau Tangsel. Ini kan harus diatur. Makanya Mas Anies punya konsep bener. Bangun pekerjaan yang nggak jauh dari area tinggal. Supaya pergerakan tidak terlalu besar.

Cuma kan masalah ini, tata ruang di Jakarta tidak seketat di wilayah yang lain. Sudah jadi. Sejarah Jakarta dari mulai VOC memang bandar. Dia bandar ibukota.

Semua tumpuan ada di sini. Makanya kalau dilihat geografis, demografis, Jakarta ini 34 persen Jawa, Betawi 31 % , yang lain cuma sisa. Saya kan harus bijak walaupun saya anak Betawi. Eh nggak bisa gua hanya mikirin Betawi. Ini ada saudara gua dari Padang karena Bapak gua Padang. Artinya kalau bicara begitu kan. Nah mari kita bangun sama-sama.

Artinya kalau, pertanyaanya apakah Banten dengan Jakarta beda? Pasti pendekatannya beda. Populasi Banten cuma 8 juta DPT. Jakarta 13 sampai 14 juta dan 9 juta.

Pertanyaannya, Bang, kalau macet bagaimana? Ada kejadian menarik. Kok bisa waktu lebaran Jakarta kosong. Itu sebetulnya kita pikir.

Ya, mungkin kita tentu akan undang para pakar. Karena secara transport, area, jalan, Jakarta sudah tidak bisa berkembang. Stuck dia. Diciptakanlah busway, LRT, MRT, kalau nggak begitu, nggak bisa. Tentu pembangunan pasti ada pengorbanan. Pasti ada.

Manakala nanti dapat amanah jadi Gubernur dan Wakil Gubernur, orang sering bertanya bagaimana menjalin komunikasi yang efektif dengan pemerintah pusat Pak Prabowo-Gibran?

 Dulu waktu zaman Pak Anies itu muncul anggapan bahwa Pak Anies nggak cocok sama Pak Jokowi sebagai Presiden. Abang bagaimana?
Kan saya nggak cita-cita sebagai presiden. 

Pak Prabowo dan Gibran?

Artinya begini lho. Saya maaf, nuwun sewu, saya punya pengalaman di provinsi Banten, bahwa memang Gubernur adalah perwakilan pemerintah pusat. Itu fungsinya gubernur.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved