Inilah Anti Aging dari Tumbuhan Suku Anak Dalam di Jambi yang Tengah Diteliti Para Ahli

Uce Lestari, peneliti dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Jambi (Unja) bersama timnya, mengkaji status penelitian terkini tentang

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI
Tribun Jambi Edisi 1 Agustus 2024 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, berpotensi besar dalam pengembangan agen anti-aging dari bahan alami.

Provinsi Jambi, khususnya merupakan rumah bagi Suku Anak Dalam yang telah memanfaatkan tumbuhan hutan untuk pengobatan dan perawatan kecantikan kulit sejak zaman nenek moyang mereka.

Uce Lestari, peneliti dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Jambi (Unja) bersama timnya, mengkaji status penelitian terkini tentang tumbuhan yang digunakan oleh SAD untuk pengembangan agen anti-aging baru.

Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa SAD menggunakan 64 spesies tumbuhan untuk perawatan kulit.

Satu di antara tumbuhan yang paling umum digunakan adalah Curcuma longa atau kunyit.

Kunyit telah mendapat penelitian paling luas dan menunjukkan potensi pengembangan solusi anti-aging.

"Ekstrak dari tumbuhan ini memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, yang dapat membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan," tuturnya.

Selain kunyit, Toona sinensis (daun surian), curcuma heyneana( temu giring), curcuam zedoria (temu putih ) dan kaempferia rotunda (kunir putih) juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Meskipun Kaempferia rotunda memiliki aktivitas antioksidan yang lebih rendah, tumbuhan ini masih berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen dengan aktivitas lain.

Tradisi perawatan kulit Suku Anak Dalam juga menarik perhatian banyak peneliti.

Dalam upacara pernikahan, perempuan SAD mengaplikasikan campuran akar tumbuhan yang dihancurkan ke seluruh tubuh mereka untuk meningkatkan kecantikan kulit dan mencegah penuaan.

Penelitian itu menunjukkan bahwa Curcuma longa telah menjadi fokus penelitian terluas dan memiliki potensi besar dalam pengembangan solusi anti-aging.

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan tumbuhan-tumbuhan lokal yang digunakan oleh SAD dapat menjadi sumber baru agen anti-aging, memberikan manfaat besar bagi perawatan kulit dan kesehatan masyarakat luas. (rra)

Baca juga: Obat Berkhasiat, 159 Daun dan Tumbuhan Ramuan Suku Anak Dalam di TN Bukit Duabelas Sarolangun

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved