Advertorial

Pengolahan Cabai Pascapanen Jadi Fokus Tim Pengabdian FP Universitas Jambi di Desa Jujun Kerinci

Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) fokus membantu petani di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci

Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
Unja
PENGABDIAN - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) yang diketuai Fendria Sativa, M.Si memberi penyuluhan dan pelatihan petani di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci, dalam mengatasi persoalan pengolahan cabai pascapanen. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) fokus membantu petani di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci, dalam mengatasi persoalan pengolahan cabai pascapanen.

Tim pengabdian ini dipimpin oleh Fendria Sativa, M.Si, bersama tim dosen Fakultas Pertanian Unja, sebagai bagian dari Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM).

Di desa ini mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Sebagian lahan warga ditanami cabai merah.

TIM PENGABDIAN - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) membantu petani di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci, dalam mengatasi persoalan pengolahan cabai pascapanen.
TIM PENGABDIAN - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) membantu petani di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci, dalam mengatasi persoalan pengolahan cabai pascapanen. (Unja)

Kebiasaannya petani menjual hasil panen dalam bentuk cabai segar tanpa pengolahan.

Alhasil meski hasil panen melimpah, namun pendapatan petani tetap rendah karena harga jual cabai naik turun dan tidak stabil. 

Sebabnya harga cabai di tengkulak atau toke dan di pasar tradisional tidak stabil dan cenderung murah bahkan tidak laku sehingga cabai kerap membusuk.

Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengolahan pasca panen membuat petani cabai terpaksa menjualnya dalam bentuk cabai segar.

“Masalah utama yang kami temui adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengolahan pascapanen. Ini membuat mereka terpaksa menjual cabai dalam bentuk segar,” jelas Fendria Sativa.

Baca juga: Tiga Kabupaten Jambi Hujan Petir 12/10/2025, BMKG: Peringatan Dini Cuaca Jambi

Baca juga: Jalan Bak Kubangan di Sarolangun Jambi Jadi Sorotan, Warga Tagih Janji Pemerintah: Saro Kami Pak

Permasalahan yang ditemui di Desa Jujun yakni pengolahan pasca panen, membuat harga cabai anjlok saat panen raya.

Fakultas Pertanian Universitas Jambi telah melaksanakan Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), melalui Tim Pengabdiannya memberikan solusi.

Tim PPM memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK Desa Jujun agar dapat mempunyai pengetahuan dan keterampilan terkait pengolahan pasca panen.

Terutama untuk memperpanjang masa simpan cabai merah.

TIM PENGABDIAN - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) membantu petani di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci, dalam mengatasi persoalan pengolahan cabai pascapanen.
TIM PENGABDIAN - Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) membantu petani di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci, dalam mengatasi persoalan pengolahan cabai pascapanen. (Unja)

Agar mereka mampu memanfaatkan teknologi pengolahan cabai merah menjadi cabai kering dan cabai bubuk dan mampu menjadikannya sebagai usaha dalam meningkatkan nilai tambah cabai merah terutama pada saat harga turun di pasaran.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengikutsertakan ibu-ibu PKK sebagai agen penggerak yang akan menyampaikan pengetahuan dan keterampilan yang diterimanya. 

Program dimulai dengan penyuluhan tentang kekurangan dan kelebihan penjualan cabai dalam bentuk segar serta setelah melalui pengolahan cabe manjadi bermacam produk olahan serta secara perhitungan secara ekonomisnya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved