LIPUTAN KHUSUS
Pesawat TNI AU 12 Hari Wara-Wiri di Langit Jambi, Cek Karhutla dan Tebar NaCl
Tercatat ada 11 personel TNI AU, enam personel BMKG pusat dan personel lain, menjadi kru dallam operasi ini.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Selama 12 hari, pesawat dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, lalu lalang di langit Jambi.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan TNI Angkatan Udara (AU), melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) selama 12 hari.
Pesawat yang dikerahkan TNI AU dalam operasi ini berjenis Cassa 212-200 yang dioperasikan personel TNI.
Tercatat ada 11 personel TNI AU, enam personel BMKG pusat dan personel lain, menjadi kru dallam operasi ini.
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang, Kolonel Pnb Rizaldy Efranza, menyampaikan tim melakukan OMC untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang pada tahun ini diprediksi akan lebih kering.
"Operasi ini bertujuan meningkatkan curah hujan dan membasahi lahan gambut guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi saat musim kemarau," lanjutnya.
Berbagai tenaga profesional dari berbagai instansi telah siap, termasuk untuk mengantisipasi, manajemen risiko, untuk misi pencegahan karhutla.
"Dari BMKG, APP Group, TNI Angkatan Udara, BPBD, baik pusat maupun daerah, kita sudah sangat sinergi di briefing pagi tadi," kata Rizaldy.
Tim telah menyiapkan 8 ton bahan semai NaCl, dengan lama operasi sekira dua minggu, mulai 20 Juni 2024.
Pesawat TNI AU akan berada di Jambi selama periode tersebut.
Dia menambahkan, operasi modifikasi cuaca ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dan karhutla pada 31 Mei 2024 lalu.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, mengatakan pelaksanaan OMC merupakan langkah antisipasi awal yang krusial.
"Dengan prediksi cuaca yang lebih kering, kami perlu mempersiapkan segala upaya pencegahan sejak dini untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat," tuturnya.
Bacyuni menyampaikan terima kasih, atas nama Pemprov Jambi, kepada PT Wirakarya Sakti (WKS), unit usaha APP Group, yang mendukung operasi dengan menyediakan dukungan dan logistik.
Sementara Managing Director APP Group, Suhendra Wiriadinata, mengatatakan pihaknya mendukung inisiatif upaya pemerintah dalam pelaksanaan OMC.
"Kami berharap, dengan kolaborasi antara sektor publik dan swasta, kita dapat bersama-sama mengatasi tantangan perubahan iklim dan mencegah bencana karhutla di masa mendatang," ujarnya.
Pelaksanaan Operasi
OMC di Jambi bertujuan meningkatkan curah hujan di wilayah-wilayah rawan kebakaran, mengurangi hotspot (titik panas), serta memastikan keberlangsungan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.
Analis Data Cuaca BMKG yang bertugas di Jambi, Irzal, menerangkan seluruh institusi yang terlibat telah breafing melihat kondisi cuaca, termasuk kesiapan kru dan pesawat terbang TNI AU yang diterbangkan untuk menyemai awan, memetakan daerah yang rawan terhadap karhutla, titik panas dan rawan banjir.
"Berbagai data dalam breafing tadi tim memutuskan potensi awan berada di mana dan waktunya, maka tim akan melakukan penerbangan pesawat lalu menyemai," kata Irzal saat ditemui di bandara lama Jambi, Senin (24/6).
Tim yang melakukan penyemaian terdiri dari pilot dan co pilot TNI AU. BMKG yang menentukan awan mana saja yang disemai dan BPBD yang mengetahui lokasi mana saja hotspot dan rawan banjir.
"Karena kegiatan ini untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan daerah yang utama adalah daerah yang ada hotspot-nya," sebut Irzal.
"Selama operasi ini sejak kamis lalu, titik hotspot yang tingkat kepercayaan tinggi itu nol," tambahnya.
Penerbangan dan Lokasi Semai
Dalam satu kali sortir atau terbang, prosesnya sekira 1-1,5 jam. Sekali sortir, tim bisa menyemai beberapa awan yang berbeda bisa 1-4 semai awan.
"Kapasitas pesawat terbang yang membawa garam untuk di semai ini mencapai 800 kilogram dalam satu kali sortir. Jadi dalam satu sortir bisa berberapa awan, misalnya satu sudah di semai maka akan mencari awan lain lagi di lokasi yang berbeda sampai bahan semai habis," jelasnya.
"Dalam satu hari bisa satu kali sortir bisa dua, untuk beberapa hari ini satu kali sortir, karena saat ini masih masa transisi musim hujan ke musim kemarau," tambahnya.
Sejauh ini, tim telah melakukan beberapa lokasi penyemaian di provinsi Jambi seperti di wilayah Jambi bagian utara, barat, tenggara, timur dan selatan.
OMC akan dilaksanakan sampai 1 Juni mendatang dengan lokasi yang selalu berubah-ubah, sesuai data dan analisis tim yang terlibat.
Sementara itu, Plh BPBD Provinsi Jambi, Dody, mengatakan pihaknya hanya menyediakan tempat untuk posko, sementara pelaksanaanya berada di BMKG pusat dan perusahaan.
“Itu merupakan program pusat, mulai dari pelaksanaan, anggaran dan sebagainya kita hanya tempat dan menerima hujannya saja," ujarnya.
BPBD memprediksi musim kemarau 2024 akan terjadi pada awal Juli 2024. Meski demikian, hingga kini kondisi karhutla masih terpantau aman di Provinsi Jambi.
Rawan Karhutla
Ada beberapa kabupaten lokasi rawan karhutla, semisal Tebo, Tanjabtim, Batanghari dan Muaro Jambi.
BPBD Tebo menyatakan Kecamatan Sumay jadi daerah paling rawan karhutla.
Sekretaris BPBD Tebo, Ahmad Roni, mengatakan Sumay menjadi daerah yang paling luas terbakar pada tahun lalu.
"Yang paling dominan itu di Kecamatan Sumay kemudian disusul VII Koto dan VII Koto Ilir," kata Roni, Rabu (26/6).
Dia menyampaikan itu berdasarkan data Sipongi KLHK dari total luasan lahan yang terbakar setiap tahun.
Terlihat dalam kurun 6 tahun belakangan, 2019 menjadi puncak karhutla dengan total luas lahan terbakar 6.390 hektare, 2023 ada 1.091 hektare, 2022 ada 231 hektare, 2018 ada 134 hektare, 2021 ada 104 hektare dan 2020 ada 102 hektare.
Pada 2019 dan 2023 merupakan puncak musim kemarau yang terjadi dalam siklus lima tahunan. Untuk saat ini, pihak BPBD Kabupaten Tebo belum menetapkan siaga karhutla.
Pihaknya masih mengajukan status itu kepada Pj Bupati Tebo.
"Berdasarkan informasi BMKG, puncak kemarau itu terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Kita sudah siapkan himbauan-himbauan ke kecamatan dan desa, termasuk perusahaan dan stakeholder lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, BPBD Muaro Jambi memprediksi musim kemarau tahun ini hanya dua bulan.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Muaro Jambi melalui Kasi Kedaulatan dan Logistik Anari Hasiholan, musim ini kondisi cuaca susah untuk ditebak, seketika hujan seketika panas.
"Prediksi pada Juli dan Agustus," kata Anari.
Biasanya, musim kemarau sudah berlangsung dan pada September sudah memasuki musim hujan. Namun pada saat ini masih dalam musim pancaroba.
Meski belum memasuki musim kemarau, namun pihaknya meminta agar masyarakat menjaga lingkungan dengan cara tidak membakar sampah ataupun membakar lahan dan kebun.
Karena saat ini meski musim hujan sudah terjadi beberapa kali kebakaran hutan dan lahan.
Tahun ini, empat kali terjadi karhutla. Empat kasus ada di tiga kecamatan, yaitu Kumpeh, Jaluko dan Maro Sebo. (fan/nik/zak/usn)
Operasi 12 Hari
+ Pesawat Cassa 212-200
+ Pesawat Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh TNI AU
+ BMKG tentukan awan
+ BPBD tentukan lokasi rawan
+ 11 personel TNI AU, 6 personel BMKG pusat dan personel lain
Baca juga: Intip Cara Kerja Mafia Tanah di Jambi Kuasai Tanah Orang Lain, AHY Ungkap Oknum Dalam BPN
Baca juga: Rahma Az Zahra Paskibraka Nasional dari SMAN 5 Batanghari
Baca juga: Fenomena Muncul Air di Bawah Masjid di Desa Bukit Baling Muarojambi Bikin Warga Kaget
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.