Blak-blakan Anak BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie Jadi Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Seri I

Saya masih engineer. Saya menjadi profesional. Saya pengusaha. Saya aktivis di berbagai organisasi, bisnis. Ada juga yang organisasi profesi dan juga yang agama. Tapi saya ini adalah orang yang punya banyak pengalaman di industri.

Dan sejak awal kenapa saya pulang ke Indonesia, itu karena saya mau membangun negara dan bangsa ini melalui penguatan di bidang industri dan ekonomi. Karena itu latar belakang saya. Kita sadar bahwasannya Jawa Barat ini adalah provinsi dengan lebih dari 50 persen industri di Indonesia di provinsi itu.

Lebih dari 50 persen sehingga kalau kita juga di lain pihak menyadari kita mau jadi Indonesia emas. Indonesia negara maju 2045.

Dan apa artinya? Kalau kita lihat negara lain di Asia, pada umumnya Jepang, Korea, Cina, mereka itu maju kenapa? Karena punya industri kuat. Kalau Indonesia mau maju, tentu industrinya harus super kuat.

Nah, industri itu di mana? Di Jawa Barat. Sekaligus, Jawa Barat juga mempunyai beberapa universitas yang terbaik se-Indonesia. Ada UI, ITB, IPB. Ada Padjadjadan dan lain-lain. Itu semuanya baik sekali. Karena kalau kita mau maju, juga di bidang industri harus ada SDM-nya. Ada juga sekolah fokusional dan sebagainya. Jadi, industri yang ada di Jawa Barat sudah banyak sebetulnya. Jadi, itu banyak alasan.

Jadi, buat saya itu menjadi sangat penting bahwasannya saya bisa membantu Jawa Barat itu dengan pengalaman saya di bidang itu.

Tentu Pak Ilham sadar betul bahwa kontestasi di negeri ini, boleh dibilang mahal. Jadi, kekuatan logistik itu boleh dikatakan punya peran penting. Nah, bagaimana Pak Elham mempersiapkan?

Ya, harus kita berjuang. Pertama, harus datang dari semua kita sendiri. Sebagian, tapi sebagian juga harus datang dari pihak ketiga. Ya, begitu.

Dan itu memang selama ini memang sudah diperhitungkan dan sudah disiapkan oleh Pak Ilham?

Begini, kalau tidak ada perhitungan seperti itu, ya, mungkin saya tidak maju.

Pak, kalau boleh tahu ini, ini ngobrol saja, ya. Berapa sih perkiraan Pak Ilham?

Mohon maaf, saya kira saya tidak pantas saya menyebut ini di sini. Tapi ada perkiraan. Perhitung-hitungannya tentu ada.

Pak Ilham boleh cerita bagaimana ceritanya Partai Nasdem kemudian memberikan rekomendasi kepada Bapak?

Tentu ini kan nggak bisa sendirian, mesti harus berkolaborasi kan? Tentu. Sangat tepat Bapak. Karena begini pertama, bagaimana prosesnya.

Jadi beberapa minggu yang lampau, waktu itu terus terang kalau Bapak tanya kepada saya beberapa minggu yang lampau, saya belum tahu nih, bagaimana dengan rencana ini ya. Tapi setelah kita, tim dan saya, kita mencari respons dari partai politik itu, rupanya ada respons yang luar biasa intusias dari Nasdem. Tetap saja ini melalui proses.