Femallenial
KISAH Menik Anjarwarsih Resign Kerja Kantoran Bergaji UMR, Buka Usaha Kaki Lima, Kini Punya 2 Outlet
Membangun usaha khusunya bagi anak muda membutuhkan keberanian dan tekad yang besar, terlebih bagi perintis dan bukan pewaris.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Darwin Sijabat
JAMBI, TRIBUN - Membangun usaha khusunya bagi anak muda membutuhkan keberanian dan tekad yang besar, terlebih bagi perintis dan bukan pewaris.
Bagi sebagian orang, berbisnis membutuhkan modal yang cukup besar dan didukung previlage.
Namun berbeda dengan Menik Anjarwarsih, pengusaha muda yang merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifuddin.
Awalnya, wanita lulusan ekonomi syariah dengan spesialisasi perbankan syariah itu seperti sarjana pada umumnya, yakni bekerja untuk orang lain.
Memimpikan wanita karir sebagai pekerja kantoran dengan pemikiran kehidupan yang teratur dan penuh prestise ternyata tidak cukup. Sebab setelah bekerja di dua kantor yang berbeda membuat naluri Menik memikirkan hal berbeda.
Ternyata dia merasa bahwa waktunya tersita untuk pekerjaan yang berdampak kehilangan momen bersama keluarga. Namun dia harus membuat keputusan untuk tetap berada pada rutunitas dengan Upah Minimum Regional (UMR) atau berhenti.
Niatnya berhenti dari pekerjaannya itu dikhawatirkan oleh keluarga, sebab saat ini untuk mendapatkan pekerjaan itu terbilang susah.
Baca juga: Viral Kisah Guru di Tanjab Barat Jambi Ngajar Melewati Sungai hingga Jalan Berlumpur
Baca juga: Viral Kisah Cewek Diminta Keluarganya untuk Rukiah Biar Cepat Ketemu Jodoh: Padahal Aku Jomblo
Saat itu keluarga merasa rugi kalau aku resign (berhenti bekerja; red). Untuk skala perempuan single, gaji segitu lumayan buat aku," ungkap Menik.
Namun, keputusan harus diambil. Akhirnya dia memilih berhenti bekerja dengan tekad mencari kebahagiaan dan keseimbangan hidup dengan cara lain.
Usai berhenti, Menik memutuskan memulai usaha kuliner kaki lima, tentu dengan menu yang hanya didapatkan di restoran bintang lima.
Usaha yangdirintisnya yakni dengan berjualan KIMBAB, makanan khas korea yang berbebntuk gulungan nasi dibalut kulit nori dengan berisi sayuran, telur dadar, seafood hingga daging.
Menik mengungkapkan bahwa usaha yang dibukanya itu sempat dipandang remeh oleh tetangga hingga keluarga sendiri. Hal itu tidak lantas menyurudkan semangatnya dan justru membuat semangatnya semakin membara.
Menik dengan semangat memulai bisnisnya, mencari hingga memasarkannya.
Beruntungnya, pria yang dekat dengannya kini selalu mendukungnya dan membantu dari awal usahnya berjalan. Semoga berjodoh Ya!.
Baca juga: Kisah Hartini Penjual Gado-gado Kota Jambi Naik Haji, Menabung selama Puluhan Tahun
Kerja keras Menik mulai membuahkan hasil, dan dalam waktu lima bulan dia berhasil membuka dua lapak KIMBAB di Kota Jambi dan Muaro Jambi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.