Kontroversi Tapera

Publik Menentang Tapera, PSI Malah Mendukung Habis-habisan, Sebut PDIP Pahlawan Kesorean

Program Tapera yang mendapat penolakan besar dari masyarakat karena sifatnya memaksa dan tak logis diimplementasikan, juga didukung penuh oleh PSI

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
CAPTURE METROTV
Dedek Prayudi, Ketua DPP PSI. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sikap kritis PSI menyikapi kebijakan pemerintah tidak terlihat lagi. Partai yang banyak dihuni anak muda ini justru kini benar-benar sangat tegak lurus dengan kebijakan Presiden Jokowi.

Program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) yang mendapat penolakan besar dari masyarakat, karena sifatnya memaksa dan tak logis diimplementasikan, juga didukung penuh oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dalam peraturan pemerintah, pekerja yang memiliki penghasilan lebih dari UMP diwajibkan menjadi peserta, dengan potongan 3 persen per bulan. Ada skema berbeda antara karyawan perusahaan dengan yang bukan penerima upah.

"Terakhir kami melakukan rapat Minggu lalu membahas Tapera. Kami keluar dengan sebuah sikap, di mana sikap tersebut adalah setuju (pemberlakuakn Tapera) dengan catatan," kata Dedek Prayudi, Ketua DPP PSI.

Hal itu diungkapkannya dalam Program Kontroversi di Metro TV, yang tayang pada Kamis (6/6/2024).

Dia menyebut program ini belum banyak disosialisasikan. "Satu hal yang harus dicatat adalah Tapera itu direncanakan baru akan dimulai 2027," ujar dia.

Rumah subsidi
Rumah subsidi (TRIBUNJAMBI/MUZAKKIR)

Pernyataan tersebut sebenarnya tidak tepat, sebab dalam PP disebutkan, paling lambat diberlakukan pada tahun 2027.

"Mereka masih punya banyak PR, misalnya yang pertama ada BP lain yang kaitannya dengan perumahan, seperti Taspen," ucapnya.

Dia menyebut ini yang perlu diharmonisasikan supaya berada dalam satu paying yang sama yakni di bawah naungan Tapera. Termasuk juga program BPJS Ketenagakerjaan yang menangkut jaminan hari tua, perlu disinergikan dengan Tapera.

"Kami sudah menyatakan sikap bahwa kami setuju dengan beberapa catatan. Tapi begini, karena kami adalah bagian dari koalisi, kami adalah bagian dari tim Pak Jokowi, tentu catatan-catatan itu lebih tepat kami sampaikan langsung kepada Pak Jokowi ketimbang kami sampaikan keluar (publik)," ujar dia.

Dia juga, pernyataan politisi PDIP dan PKS yang turut dalam acara itu, seperti pahlawan kesorean.

"Mereka seperti pahlawan kesorean. Merekalah yang paling ngotot supaya undang-undang Tapera 2016 disahkan," kata Dedek Prayudi.

Politisi PDIP Deddy Sitorus langsung menimpali pernyataan tendensius dari pengurus PSI itu. "Kata siapa? Kata siapa?" ungkap Deddy.

Dia menyarankan agar Dedek Prayudi Ketua DPP PSI membaca lagi. "Kalau Anda baca bagaimana Golkar, bagaimana yang lain, maka Anda tidak akan keluarkan omongan itu," ungkap Deddy Sitorus.

Deddy kemudian menyinggung keberadaan PSI yang sebenarnya belum memiliki kontribusi dalam bernegara.

"Di paripurna (DPR RI) sudah disampaikan, harus ada perbaikan. Kalau ada pelaksanaan (atas undang-undang) yang tidak tepat harus dikoreksi dong," kata Deddy.

Hasil Tapera Cukup Rumah?

Apakah hasil tabungan yang disetorkan tiap bulan di Tapera (bila jadi dilaksanakan) akan cukup membeli rumah? Berikut simulasinya.

Contoh kasus. Seorang karyawan di Jawa Barat mendapatkan upah Rp 3 juta per bulan. Kenaikan upah sebesar 10 persen tiap tahun. Berapa tabungan dia setelah 10 tahun?

Pada tahun pertama, dia akan memiliki tabungan sebesar 3 persen x Rp 3 juta x 12 bulan. Hasilnya adalah Rp 1.080.000.

Kenaikan gajo 10 persen per tahun, maka tabungannya juga akan ikut naik proporsional.

Berikut rincian atas simulasi di atas:

Tahun ke-1 : Rp 1.080.000.

Tahun ke-2 : Rp 1.188.000

Tahun ke-3 : Rp 1.306.800

Tahun ke-4 : Rp 1.437.480

Tahun ke-5 : Rp 1.581.228

Tahun ke-6 : Rp 1.739.350

Tahun ke-7 : Rp 1.913.285

Tahun ke-8 : Rp 2.104.614

Tahun ke-9 : Rp 2.315.075

Tahun ke-10 : Rp 2.546.583

Maka dalam 10 tahun, total tabungannya dalah Rp 17.212.415. Bila BP Tapera memiliki kinerja baik, mampu menghadirkan pemupukan hingga 30 persen, tabungannya menjadi Rp 22.376.139.

Namun yang juga masih menjadi catatan adalah kenaikan gaji 10 persen tiap tahun hanya dinikmati oleh Sebagian kecil pekerja.

Apakah tabungan Rp 22.376.139 mampu untuk membeli rumah 10 tahun ke depan? Harga rumah subsidi di Jawa Barat tahun 2024 sebesar Rp 174 juta.

Ada kenaikan Harga sekitar Rp 7 juta per tahun. Artinya dalam 10 tahun lagi, harga rumah subsidi sudah lebih dari Rp 250 juta.

Maka uang tabungan di Tapera tidak sampai 10 persen dari harga rumah subsidi 10 tahun ke depan.

Baca juga: Tolak Tapera, Massa Buruh Demo di Istana Negara Jakarta

Baca juga: Pegawai Swasta di Batanghari Sedikit Lega dengan Penundaan Pelaksanaan Tapera

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved