Kasus Asusila

Bapak Rudapaksa 3 Putrinya, Begini Keseharian Pelaku Selama Tinggal di Jambi

Kasus asusila ayah terhadap anak kandung di jambi, Mangibul Lumban Gaol melakukan rudapaksa terhadap 3 putrinya yang masih remaja

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI
Wawancara di Studio Tribun Jambi dengan Soni Pardede (kiri) dan Putra Tambunan (tengah), kuasa hukum pelapor kasus rudapaksa ayah kepada 3 putri kandungnya, Rabu (5/6/2024). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pria inisial MLG ditahan polisi, atas tindakannya yang biadab terhadap tiga anak kandungnya. Aksinya selalu disertai ancaman terhadap para korban.

Dia merudapaksa putrinya yang berusia belasan tahun, saat ini masih duduk di bangku SD. Kebusukannya dibongkar oleh istrinya, Ny Napitupulu.

Didampingi pengacara, ibu dari para korban itu melaporkan suaminya ke Polda Jambi pada Jumat lalu. Ia berharap ayah kandung dari anak-anaknya mendapat hukuman yang maksimal.

Putra Tambunan, kuasa hukum pelapor mengatakan, berdasarkan pengakuan kliennya, perbuatan MLG itu baru diketahui April 2024 yang lalu. Semua berawal dari pertengkaran anak kedua mereka dengan MLG.

Saat itu, perempuan yang masih berusia 12 tahun tersebut pun membongkar di hadapan ibunya, bahwa ia telah ditiduri ayah kandung.

"Klien kami saat itu langsung menanyakan kebenaran ucapan anak ke suaminya. Dibenarkan ucapan anak itu," kata Putra Tambunan kepada Tribunjambi.com, Rabu (5/6/2024).

Sejak saat itu ibu dari korban merasa sangat terpukul, tak menyangka suaminya tega melakukan tindakan biadab. Namun ia tidak bisa berbuat banyak.

Mereka tinggal di sebuah pondok di tengah kebun sawit, di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Tidak ada tetangganya.

Desa terdekat bisa ditempuh dengan 20 menit perjalanan naik sepeda motor. Aksesnya masih jalan tanah, yang penuh lumpur saat hujan.

Ny Napitupulu juga tidak mengetahui akses keluar dan masuk ke lokasi itu. Sejak tiba di sana, ia tidak pernah keluar dari wilayah pondok mereka.

"Jadi istri pelaku ini tidak tahu jalan dari pondok itu ke desa. Dia cuma sekali melintasi jalan itu yaitu saat pindah dari Tebing Tinggi Sumatera Utara ke kebun itu," tambah Sony Pardede, kuasa hukum pelapor.

Pada saat ada kegiatan, ungkapnya, pelaku tidak pernah bawa istrinya. Ia selalu bepergian seorang diri.

Istri diminta tiap hari mencari brondolan sawit. Anak-anak disuruh membantu.

Hasil brondolan yang dikutip dari kebun sawit milik orang lain itu, akan dibawa dan dijual MLG. Pria ini juga yang akan membelanjakannya.

Diduga tidak semua hasil dari jual brondolan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Sebagian dipakai pelaku itu memenuhi keinginan pribadinya, termasuk main judi online. Itu diketahui dari histori di ponsel miliknya.

Di sisi lain, kebutuhan dasar sehari-hari keluarga itu tak bisa terpenuhi seluruhnya. "Mereka tidak bisa tiap hari makan nasi. Kadang-kadang hanya makan ubi," urai Sony.

Apa pekerjaan MLG sehari-hari hingga keluarga kesulitan juga untuk makan nasi?

Kepada kuasa hukumnya, Ny Napitupulu menyebut suaminya itu tiap hari hanya sibuk dengan handphone. Kesibukan lainnya adalah minum di Lapo Tuak.

Sementara pondok yang ditempati oleh keluarga ini, terbuat dari kayu. Bangunan ditopang pakai tiang.

Dinding rumah tidak semuanya yang tertutup. Hanya sekitar 1 meter saja yang ditutupi pakai papan, selebihnya plong.

Tidak ada juga kamar di rumah itu. Semua aktivitas berada di dalamnya.

Kabur dari Neraka

Ny Napitupulu selama ini tidak memiliki HP. Hanya suaminya saja yang punya, tidak bisa digunakan oleh istri dan anak.

Perempuan itu sudah merasa sangat sesak Ketika mendengarkan pengakuan anak perempuannya, yang telah ditiduri ayahnya.

Awal Mei lalu, suaminya pergi dari rumah. HP tertinggal di rumah. Dia memanfaatkannya untuk bisa komunikasi.

Ia menghubungi adiknya, yang juga tinggal di Tanjung Jabung Barat. Kebusukan suami dan penderitaannya, diungkapkannya ke adik perempuannya itu.

Setelah mendapat kabar itu, 2 adiknya datang langsung ke sana. Mereka membawa Ny Napitupulu dan anak-anak pindah ke sebuah rumah yang jauh dari sana.

Adiknya menyarankan agar melapor ke polisi. Namun tawaran itu ditolaknya. Ia merasa malu bila orang lain tahu kondisi tersebut.

Beberapa waktu kemudian, istri MLG itu meminta pulang ke Sumatera Utara. Dia diberangkatkan naik bus.

Kisahnya terkuak Ketika seorang Tiktokers Linda Sinaga lagi live. Di situ, tiba-tiba Ny Napitupulu tiba-tiba nimbrung. Ia kemudian menceritakan semua yang dialaminya.

Video curahatannya kemudian viral. Foto suaminya, yang jadi pelaku rudapaksa itu, juga ditampilkan ke publik.

Pada foto beredar, pria itu menggunakan seragam organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB). Anggota organisasi ini beraksi cepat melakukan pencarian.

Mereka mendapatkan pelaku di Tanjabbar. Dia diinterogasi, lalu diserahkan ke pihak kepolisian.

Baca juga: Pria di Tanjab Barat Jambi Setubuhi 3 Anak Kandung, Ancam Bunuh Istri Jika Anak Bicara

Baca juga: MLG Lecehkan 3 Anak Kandungnya di Merlung Jambi, Anak Kedua Berulang Kali Dirudapaksa

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved