Berita Jambi

Keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi Minus Karena BPJS? Belum Bayar Instentif Nakes 5 Bulan

Kondisi keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi minus, ini yang membuat pihak rumah sakit belum membayar insentif tenaga kesehatan selama 5 bulan.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Zulkifli
RSUD Raden Mattaher Jambi 

RSUD Raden Mattaher Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kondisi keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi minus, ini yang membuat pihak rumah sakit belum membayar insentif tenaga kesehatan selama 5 bulan.

Dan kondisi ini sudha berlangsung sejak Januari hingga Mei 2024.

SEorang tenaga kesehatan di RSUD raden Mattaher berinisial R mengaku bahwa dia dan rekannya sangat menantikan insentif itu cair.

Dia mengungkapkan pihaknya telah mempertanyakan permasalahan tersebut kepada pihak manajemen.

Namun jawaban yang didapatkan yang diterima tidak memuaskan.

Kepada nakes, pihak manajemen menjawab jika insentif belum bisa dibayarkan.

Sebab tidak ada tim penilai sehingga BPJS tidak bisa melakukan pembayaran insentif tersebut.

Baca juga: Viral Bupati Halmahera Utara Bubarkan Demo Pakai Parang, DPR RI: Jangan Rusak Kantor

Baca juga: Insentif Nakes Belum Dibayar 5 Bulan, Wakil Direktur Sebut Keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi Minus

"Alasannya baru ganti tim, jadi pake rumus baru. Rumus lama tidak sesuai lagi. Ganti tim sudah hampir setahun. Tidak masuk akal," kata R.

Sebelumnya kata R, pembayaran insentif ini memang sering telat. Namun tidak separah saat ini yang mencapai lima bulan.

Biasanya paling lama tiga bulan.

Menurut dia, persoalan dirumah sakit kebanggaan pemerintah Provinsi Jambi itu sangat banyak sekali. Terutama soal keuangan.

"Gaji honorer itu banyak versinya. Ada Rp 1,1 juta perbulan, ada yang Rp 1,5 juta. Padahal kerjanya sama. Malah yang gaji besar itu yang baru masuk, kami yang sudah belasan tahun ini hanya Rp 1,1 juta perbulan," katanya lagi.

Perbedaan gaji tersebut membuat mereka merasa iri dengan mereka yang baru masuk, apalagi pengalaman dan jam kerja sudah tentu lebih matang yang belasan tahun.

"Pihak rumah sakit itu pilih kasih. Gaji anak baru lebih besar daripada orang lama. Padahal kerjanya sama saja," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved