Berita Jambi

Keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi Minus Karena BPJS? Belum Bayar Instentif Nakes 5 Bulan

Kondisi keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi minus, ini yang membuat pihak rumah sakit belum membayar insentif tenaga kesehatan selama 5 bulan.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Zulkifli
RSUD Raden Mattaher Jambi 

Keuangan Minus

Terkait permasalahan itu, RSUD Raden Mattaher Jambi mengakui jika insentif tenaga kesehatan itu belum dibayarkan.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi, Ferdiansyah mengatakan tidak dibayarkannya insentif itu karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan.

"Kondisi keuangan kita minus, namun dari tahun-tahun sebelumnya juga terus dibayarkan sehingga hutang kita semakin banyak, padahal yang namanya insentif itu diberikan kalau keuangan di RSUD ini sedang surplus, kalau minus begini bagaimana kita mau bayarkan," katanya, Senin (3/6/2024).

Baca juga: 1.312 PPPK di Merangin Terima SK, Tahun Ini Rrekut PPPK Untuk Guru, Tenaga Kesehatan dan Teknis

Baca juga: Banyak Perambahan di Bukit Tigapuluh Tebo Jambi, Terbaru Satu Alat Berat Diamankan

Dia menjelaskan kondisi minusnya keuangan RSUD karena penggunan paket INA-CBG yang sudah ditetapkan nasional untuk pasien BPJS sering melebihi angka yang sudah ditetapkan.

"Misalnya, paket tindakan pasien BPJS ini Rp5 juta, namun rupanya RSUD habis Rp100 juta.

Pihak BPJS tidak mau tau, mereka cuma mau bayar sesuai paket tadi, ini kemudian yang menyebabkan keuangan kita minus," jelasnya.

Kumpulkan Pejabat Struktural

WAKIL Direktur Umum dan Keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi, Ferdiansyah mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil para pejabat struktural dan kepala ruangan.

Pemanggilan itu untuk merapatkan permasalahan belum dibayarkannya insentif tenaga kesehatan.

Hasil pemanggilan pada Jumat pekan lalu itu pimpinan memerintahkan agar kepala ruangan bertanggungjawab penuh mengawasi penggunaan paket BPJS agar tidak melebihi nilai yang sudah ditentukan.

Baca juga: BPJN Pasang 4 CCTV di Jembatan Aur Duri 1, Perbaikan akan Habiskan 2 Bulan

Baca juga: Resep Seblak Kuah, Rendam Kerupuk dalam Air Panas Sebelum Dicampur Bumbu

"Kita harapkan ini juga sebagai evaluasi ya bagi para pegawai kita, jangan sampai insentif ini terus kita bayarkan padahal kondisi keuangan tidak memadai, nantinya dapat menambah jumlah hutang yang dapat mengganggu operasional Rumah Sakit," pungkasnya.

Ia menegaskan saat ini pihak RSUD sendiri mempunyai hutang sampai dengan Rp 69 miliar yang belum terbayarkan.

Untuk itu, kebijakan ini harus diambil untuk memperbaiki kondisi keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi.

"Rata-rata untuk membayar insentif pegawai di sini Rp 3 miliar per bulan, namun pada Januari lalu saja kita ada minus Rp 8 miliar selisih dari pembayaran BPJS, jadi memang tidak ada uang untuk membayar insetif ini," tambahnya. (tribun jambi)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: 1.312 PPPK di Merangin Terima SK, Tahun Ini Rrekut PPPK Untuk Guru, Tenaga Kesehatan dan Teknis

Baca juga: Banyak Perambahan di Bukit Tigapuluh Tebo Jambi, Terbaru Satu Alat Berat Diamankan

Baca juga: Insentif Nakes Belum Dibayar 5 Bulan, Wakil Direktur Sebut Keuangan RSUD Raden Mattaher Jambi Minus

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved