Berita Kota Jambi

Stok Obat Berbulan-bulan Kosong, Direktur RSUD Abdul Manap Sebut Masalah Pengiriman

Ketersediaan obat - obatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Abdul Manap sudah beberapa bulan ini kosong 

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Heri Prihartono
Rara khushshoh/tribunjambi
RSUD Abdul Manap 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Ketersediaan obat - obatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Abdul Manap sudah beberapa bulan ini kosong.   

Direktur RSUD Abdul Manap Kota Jambi, dr Rudi Maruli H Pardede saat dikonfirmasi mengatakan jika pemesanan obat sedang antre dalam pengiriman dari distributor. 

"Hal ini sebabkan karena saat ini pemesanan obat-obatan lewat sistem e-katalog, tidak bisa manual lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terpenuhi," ujarnya, Kamis (30/5/2024).

Untuk sementara dokter Rudi mengarahkan pasien  ke rumah sakit lain dahulu.namun untuk stok obatnya masih ada di RS tepat mereka layani.


"Untuk stok obat yang masih ada tetap kita layani," jelasnya.

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Jefrizen saat dikonfirmasi justru memberikan keterangan berbeda dari Direktur RSUD Abdul Manap

Menurutnya, kekosongan obat di rumah sakit tersebut lebih disebabkan karena rumah sakit tidak memiliki uang. 

"Kondisinya kan uangnya belum ada, karena kalau distributor ini tidak mau ngasih, karena utang lama belum dibayar, kondisinya seperti itu," kata Jefrizen.

Lebih lanjut ia mengatakan berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, piutang obat-obatan mencapai Rp 7,5 miliar. 

"Kita sudah lakukan hearing dengan pihak rumah sakit, rekomendasi kita kemarin itu agar masalah ini cepat diselesaikan. Kata pihak rumah sakit masih menunggu dana kapitasi dari BPJS Kesehatan. Di samping itu, rumah sakit ini sudah BLUD. Meski sudah BLUD rumah sakit ini masih mendapatkan suntikan dana dari APBD Kota Jambi untuk tahun 2024 ini," tambahnya.

Namun suntikan dana dari APBD Kota Jambi tahun 2024 ini belum bisa dicairkan karena terbentur administrasi pemerintahan atau dikenal dengan SIPD. 

"Mungkin kalau sudah cair bisa digunakan untuk beli obat. Kami mendorong agar dana tersebut bisa segera dicairkan. Seingat saya itu sekitar Rp 20 miliar yang bisa digunakan untuk beli obat dan operasional lainnya. Saya sudah sampaikan masalah ini ke Pj Walikota, supaya masyarakat tidak terhalang untuk berobat. Infromasinya sudah lebih dari 3 bulan stok obat ini kosong, sudah berlarut-larut," jelasnya.


Selain persoalan stok obat yang kosong belakangan juga muncul masalah insentif tenaga kesehatan di Rumah Sakit tersebut juga belum dibayarkan menanggapi hal ini jadi dengan mengatakan jika hal itu mungkin masih dapat dimaklumi oleh tenaga kesehatan yang ada di sana namun persoalan obat ini yang menjadi vital dan harus cepat dasarkan karena menyangkut masyarakat luas.

"Karena orang sakit perlu obat, kalau obat tidak ada, warga harus ke rumah sakit lain. Orang datang jauh-jauh mau berobat ternyata obatnya tidak ada," katanya.

Jefrizan mengatakan jika Pj Walikota Jambi harus melakukan evaluasi manajemen RSUD Abdul Manap

"Kalau dibiarkan terus-menerus kasihan masyarakat," pungkasnya. (TRIBUNJAMBI/YON).

Baca juga: Jika Terbukti Dokter RSUD Abdul Manap Lakukan Malpraktik Bakal Ditindak IDI Jambi

Baca juga: IDI Jambi Siap Kawal Kasus Dugaan Pasien Korban Malpraktik di RSUD Abdul Manap


 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved