Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Pengakuan Pegi Setiawan Tersangka Pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon
Pegi Setiawan dengan tegas menyatakan dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eki.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pegi Setiawan dengan tegas menyatakan dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eki.
Ia mengaku posisinya tidak berada di Cirebon saat kejadian yang tragis itu berlangsung.
Pengakuan ini disampaikan melalui kuasa hukumnya, Sugianti Iriani, pada Kamis (23/5/2024) dalam sebuah wawancara yang ditayangkan stasiun TV.
"Pegi bahkan bersumpah tidak melakukan pembunuhan itu," ungkap Sugianti.
Menurut Sugianti, Pegi Setiawan tidak mungkin berani menghadapi Eki, yang dikenal sebagai anak seorang polisi sekaligus anggota geng motor XTC.
"Pegi hanyalah anak sederhana, ayahnya buruh bangunan, ibunya asisten rumah tangga," jelasnya.
Kebetulan, ibu Pegi bekerja sebagai ART yang bekerja di rumah Sugianti, sehingga pengacara ni cukup kenal keluarga tersebut.

Sugianti menegaskan, pada 27 Agustus 2016, ketika pembunuhan Vina terjadi, Pegi berada Bandung.
Dia bersama ayahnya untuk bekerja di sebuah proyek hingga akhir tahun 2016.
Meski setelah pembunuhan tersebut polisi sempat menggeledah rumah orang tua Pegi.
"Rumah ibu Pegi digeledah dan dua unit motor diambil, tapi setelah itu tidak ada proses hukum lebih lanjut sampai Pegi ditangkap setelah film tentang kasus ini viral," jelas Sugianti.
Setelah penangkapan Pegi, Sugianti segera menuju Polda Jawa Barat dan baru bisa bertemu dengan Pegi pada pukul 20.00 malam.
"Pegi langsung ditetapkan sebagai tersangka," ungkapnya, sambil menambahkan bahwa ia memiliki saksi yang dapat membuktikan alibi Pegi pada hari kejadian.
Sugianti juga menyampaikan kekecewaannya ataas penggeledahan di rumah orang tua Pegi tanpa pemberitahuan kepada kuasa hukum. "
Saya kecewa, sebagai kuasa hukum, saya tidak diberitahu," ujar Sugianti.
Ia mempertanyakan mengapa penyelidikan pada Pegi sempat terhenti dan baru dilakukan kembali setelah kasus ini menjadi viral.
"Pegi sudah berada di Bandung sejak Juli hingga Desember 2016,," tegasnya. Sementara pembunuhan terjadi pada Agustus.
Sugianti menemukan kejanggalan dalam data DPO (Daftar Pencarian Orang) yang dirilis polisi, yang menyebutkan ciri-ciri fisik dan usia yang tidak sesuai dengan Pegi.
Tetangga Pegi Setiawan di Kecamatan Talun, Cirebon, meragukan keterlibatan Pegi dalam pembunuhan tersebut.
Mela, salah satu tetangganya, mengatakan bahwa Pegi dikenal sebagai sosok pekerja keras yang sering merantau sebagai kuli bangunan.
"Dia jarang bergaul atau berkumpul dengan teman-teman karena sering bekerja merantau," ungkap Mela. Menurutnya, pada saat kejadian, Pegi tidak berada di Cirebon.
Masniah (51), warga yang tinggal di sekitar rumah Pegi, juga mengungkapkan bahwa Pegi sudah sejak lama bekerja sebagai kuli bangunan.
"Pada saat kejadian, Pegi sudah tidak ada di Cirebon, dia bekerja di Bandung bersama ayahnya," kata Masniah.
Pengakuan tetangga Pegi ini semakin memperkuat alibinya bahwa ia tidak berada di tempat kejadian saat pembunuhan terjadi.
Polisi Salah Tangkap?
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Anggi Eko Prasetyo, mengatakan yakin tidak ada kesalahan penangkapan Pegi Setiawan.
Pegi yang sudah ditetapkan menjadi tersangka dan DPO kasus Vina Cirebon ditangkap di Kopo, Bandung, Selasa (21/5/2024), sekitar pukul 18.23 WIB.
Pegi adalah satu dari tiga buron kasus Vina dan Eki.
Dua orang lainnya yang masih dikejar adalah Andi dan Dani.
Berdasarkan pemeriksaan di Polda Jabar, Pegi diduga sebagai otak peristiwa meninggalnya Vina dan kekasihnya, Eky.
"Terkait kepastian ini tidak salah tangkap, itu insyaallah tidak salah tangkap," ujar Anggi, Kamis (23/5/2024).
Setelah Perong ditangkap, petugas gabungan menggeledah rumah nenek Pegi di Blok Simaja, Desa Kepongpongan, Rabu (22/5/2024).
Dalam penggeledahan tersebut, tiga anggota keluarga Pegi diperiksa dan sejumlah barang bukti diamankan.
Anggi juga memastikan polisi akan mengungkap fakta-fakta baru setelah penggeledahan tersebut.
Termasuk informasi mengenai pemeriksaan serupa terhadap rumah nenek Pegi pada 2016.
"Terkait informasi adanya tahun 2016 rumah ini sudah diperiksa, itu nanti disampaikan oleh tim humas. Termasuk adanya informasi pada tahun 2016 lalu itu adanya penyitaan terhadap motor P ini," ucapnya.
Anggi menegaskan bahwa proses penggeledahan ini adalah bagian dari upaya penyidikan.
"Apakah penangkapan ini membuka tabir dugaan adanya salah tangkap itu, tentunya kami mohon doa masyarakat. Kepolisian bekerja sesuai dengan SOP yang berlaku, jadi kami sedang bekerja dan mohon doanya," ucap Anggi.
Baca juga: Update Kasus Vina, Sugianti Iriani Ungkap Pengakuan Pegi Setiawan Tersangka Pembunuhan di Cirebon
Baca juga: Di Cirebon Namanya Pegi di Bandung Jadi Robi, Otak Pembunuhan Vina Cirebon
Kapolri Bentuk Timses Tangani Kasus Vina Cirebon, Susno Duaji Berharap Semakin Terang Benderang |
![]() |
---|
2 Saksi Lihat Eky dan Vina Kecelakaan di Jembatan Talun Cirebon, Mabuk Berujung Standing dan Jatuh |
![]() |
---|
Update Kasus Vina Cirebon, Iptu Rudiana Bantah Suruh Dede Buat Kesaksian Palsu, Ngaku Tak Kenal |
![]() |
---|
Yakin Bukan Pembunuhan, Mantan Kabareskrim Siapkan Hadiah Rp 10 Juta Jika Bisa Buktikan Vina Dibunuh |
![]() |
---|
Jaksa Tolak Novum yang Diajukan di PK Saka Tatal pada Kasus Pembunuhan Vina Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.