Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Kemarin Siang, Terbang Rendah, Oleng dan Menukik Tabrak Dahan Pohon
Pesawat jatuh di Lapangan Sunburst, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu (19/5/2024) siang.
Pesawat jatuh di Tangerang Selatan
TRIBUNJAMBI.COM - Pesawat jatuh di Lapangan Sunburst, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu (19/5/2024) siang.
3 orang dilaporkan tewas pada insiden pesawat latih yang jatuh sekitar pukul 13.40 WIB.
Di media sosial bahkan beredar video pesawat sesaat setelah jatuh dan belum dievakuasi.
Menurut informasi dari polisi, pesawat itu awalnya sedang dalam perjalanan dari Tanjung Lesung, Banten, menuju Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Namun sekitar pukul 13.43 WIB, pesawat tersebut hilang kontak.
Seorang saksi mata, Rafael mengatakan, sebelum pesawat itu jatuh ia melihat pesawat tersebut sempat terbang rendah. Tak lama kemudian pesawat oleng dan menungkik ke bawah.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jambi Pinto Jayanegara Mangkir dari Panggilan DPD Golkar Terkait Dugaan Penggelapan
Baca juga: Jadwal Bus Jambi - Jakarta Selasa, 21 Mei 2024: Tiket Bus Delima Sri Gemilang Sleeper Rp 750.000
"Awalnya terbang rendah. Kemudian pesawat itu oleng terus menungkik ke bawah, nabrak dahan dan menghantam tanah," kata dia kepada wartawan di lokasi, Minggu (19/5).
Sementata Vijay, seorang juru parkir di sekitar lokasi mengaku melihat pesawat itu sempat berputar-putar di udara sebelum akhirnya jatuh di tepi lapangan Sunburst.
"Saya pertama lihat pesawat itu sudah ada di atas Hotel Pop. Dia berputar-putar sembari mengeluarkan asap juga," ujar Vijay.
"Setelah makin dekat dengan tanah, dia kayak banting setirlah kalau istilahnya mobil. Nah akhirnya, di sanalah jatuhnya, di Lapangan Sunburst," lanjut dia.
Vijay tak melihat secara langsung momen saat pesawat berkode PK-IFP itu terhempas ke tanah karena terhalang pagar dan pohon.
Pada saat pesawat itu jatuh, daerah itu juga sedang dilanda hujan deras. Ia pun hanya mendengar suara benturan pesawat dengan tanah saja.
"Suaranya pas di udara kayak suara mesin mati, gimana ya, ck ck ck, gitu. Nah, pas jatuh, suaranya kayak ban mobil tronton meledak," ujar dia.
Vijay melanjutkan, saking kerasnya suara benturan pesawat dengan tanah, pengunjung di sebuah restoran cepat saji berhamburan ke luar untuk melihat peristiwa apa yang sedang terjadi.
"Pas lagi ada acara ulang tahun di Mc Donald's. Mereka langsung keluar panik. Saya juga lari, enggak sempat memvideokan," lanjut dia.
Dari pantauan di lapangan, badan pesawat dengan kode PK-IFR itu terlihat hancur, terutama di bagian depan. Kondisi badan pesawat terbelah dua. Wanto, saksi mata lainnya mengaku mendengar suara dentuman keras saat pesawat itu jatuh.
Baca juga: Pemeran dan Penyebar Video Skandal Mahasiswa di Jambi Bisa Dijerat Pasal Berbeda
Baca juga: AS Roma Akan Menghadiahi Daniele De Rossi dengan Kontrak Baru dan Skuad yang Lebih Baik
Setelah mencari sumber suara, ia menemukan pesawat itu sudah dalam kondisi hancur. Dari badan pesawat terlihat ada asap, namun badan pesawat tak terbakar.
"Ada korban yang terpental, ada dua yang di dalam pesawat, tadi saya lihat korban masih gerak sedikit, tak lama sudah tidak bergerak lagi," kata Wanto.
Wanto juga mengaku sempat melihat pesawat itu berputar-putar di udara dan hilang kendali. Namun ia tak menyangka pesawat itu sampai terjatuh. Ia pun tak berani mendekat atau mencoba menolong korban lantaran takut melakukan kesalahan.
Ia hanya bisa melihat dari kejauhan. Tak berselang lama, sejumlah petugas keamanan setempat datang ke lokasi dan memeriksa keadaan.
Kapolres Metro Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Santoso mengatakan ada tiga korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat itu.
"Tiga orang yang jadi korban meninggal, terdiri dari pilot, co-pilot, dan engineering. Jenazah mereka dibawa ke RS Polri Kramatjati Jakarta untuk dilakukan identifikasi. Sedangkan, pesawat diserahkan kepada KNKT untuk diteliti," kata Ibnu kepada wartawan, Minggu (19/5).
Ibnu juga berujar bahwa sebelum pesawat itu jatuh, pilot pesawat sempat berusaha melakukan kontak dengan menggunakan radio yang ada di dalam pesawat.
"Dari informasi bahwa pesawat itu tujuan dari Pondok Cabe. Sebelum jatuh ada permintaan tolong dengan mengucapkan 'mayday mayday' lalu kemudian hilang kontak," ujar Ibnu.
Ia juga menceritakan saat pesawat itu jatuh cuaca sedang hujan lebat. "Pilotnya terlempar dari dalam pesawat, sedang dua lainnya ada di dalam kabin pesawat. Sekarang semua korban sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati," tutur Ibnu.
Di sisi lain, Jubir Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pesawat yang jatuh itu dari Indonesia Flying Club.
"Itu bukan pesawat (dari Sekolah Penerbangan) Curug, tapi Indonesia Flying Club," kata Adita.
Adita awalnya sempat menyebut pesawat yang jatuh itu adalah Cessna 172. Namun belakangan ia meralat informasi itu.
"Ada koreksi jenis pesawat: Bukan Cessna tapi Tecnam P2006T," kata Adita. Ia juga menerangkan terdapat tiga orang jadi korban dalam insiden itu.
"Pesawat PK-IFP dengan 3 orang onboard, 1 penerbang, 1 engineer dan 1 penumpang dan saat ini masih dalam proses evakuasi di lokasi," terang Adita.
Baca juga: Pilot Sempat Teriak Mayday Mayday, Korban Tewas Pesawat Jatuh di Tangsel 3 Orang
Namun, Adita tidak menjelaskan lebih jauh perihal identitas dari ketiga korban tersebut serta penyebab kecelakaan.
Ia hanya mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak guna mendalami insiden nahas tersebut.
"Adapun penjelasan detail mengenai hal ini akan disampaikan lebih lanjut berkoordinasi dengan TIm KNKT dan Inspektor Penerbangan dari Ditjen Perhubungan Udara serta Kepolisian setempat," pungkasnya.
Terpisah Humas kantor SAR Jakarta, Ramli Prasetyo, mengatakan tiga orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat itu bernama Pulung Darmawan, Mayor (Purn) Suanda, dan Farid Ahmad yang bertindak sebagai engineer
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jambi Pinto Jayanegara Mangkir dari Panggilan DPD Golkar Terkait Dugaan Penggelapan
Baca juga: Jadwal Bus Jambi - Lampung Selasa, 21 Mei 2024: Harga Tiket Bus Lorena Executive Rp 570.000
Baca juga: 50 Jurnalis Resmi Peroleh Beasiswa S2 Melalui Program BRI Fellowship Journalism 2024
Wakil Ketua DPRD Jambi Pinto Jayanegara Mangkir dari Panggilan DPD Golkar Terkait Dugaan Penggelapan |
![]() |
---|
Jadwal Bus Jambi - Lampung Selasa, 21 Mei 2024: Harga Tiket Bus Lorena Executive Rp 570.000 |
![]() |
---|
Pemeran dan Penyebar Video Skandal Mahasiswa di Jambi Bisa Dijerat Pasal Berbeda |
![]() |
---|
Akademisi Hukum Sebut Penyebar dan Pemeran Video Skandal Bisa Dikenakan Pasal Berbeda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.