Berita Selebritis

Pemalsuan Dokumen Menjerat Ko Apex di Jambi, Dinar Candy: Masalah Keluarga, Saling Meninggikan Ego

Kekasih Ko Apex, Dinar Candy sebut masalah pemalsuan dokumen yang dilaporkan ke Polda Jambi merupakan masalah keluarga.

Editor: Suci Rahayu PK
istimewa
Dinar Candy dan Ko Apex 

"Enggak itu sudah biasa kayak laporan-laporan, mungkin karena dia deket sama aku, pas dilaporkan itu jadi ramai," jelasnya.

Dinar juga mengatakan permasalahan Ko Apex dengan keluarganya itu sudah terjadi sebelum menjalin hubungan dengannya.

Baca juga: Kandidat Pj Bupati Muaro Jambi Mengerucut, Ini Calon Terkuatnya

Baca juga: Sandra Dewi Tahan Tangis Usai Diperiksa Kejagung Selama 10 Jam, Warganet: Kemarin Senyum

"Ini itu lah, korupsi segala macem, tapi sebelum sama aku laporan biasa dia itu," jelasnya.

Menurut Dinar Candy, permasalahan Ko Apex dan ayah ankatnya bisa selesai jika keduanya tak saling mencari kesalahan satu sama lain.

"Kalau mereka mau membuka obrolan, sesimpel itu mereka bisa damai. Kalau menurut aku itu nggak ada apa-apa, mau dicari juga kesalahannya, dua-duanya juga pasti mempunyai kesalahan."

"Sebenarnya kalau ngobrol semuanya fine aja. Mereka bisa bisnis bareng, bisa lebih besar bareng," katanya.

Dinar pun mengatakan jika kedua belah pihak masih meninggikan ego dan gengsi sehingga belum bisa berdamai.

"Cuma karena ego, gengsi, namanya manusia gitu," terangnya.

Ia pun sempat memberikan nasihat kepada Ko Apex dan pelapor untuk berdamai. Namun nasihat dari DJ 31 tahun itu tampaknya tidak digubris.

"Kalau mereka mau membuka obrolan, sesimpel itu mereka bisa damai. Kalau menurut aku itu nggak ada apa-apa, mau dicari juga kesalahannya, dua-duanya juga pasti mempunyai kesalahan. Sebenarnya kalau ngobrol semuanya fine aja. Mereka bisa bisnis bareng, bias lebih besar bareng," urainya.

Seperti diketahui Ko Apex dilaporkan oleh pengusaha kapal berinisial A dari PT Sinar Bintang Samudra (SBS) asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dari dugaan penggelapan itu, kerugian korban ditaksir mencapai Rp 31 miliar.

Baca juga: Prediksi Skor Almería vs Barcelona, Head to Head dan Starting XI Tim, Kick off 02.30 WIB

Kasus ini berawal dari pertemuan korban dan Ko Apex di Batam tahun 2022. Saat itu, Ko Apex menawarkan kepada korban untuk mengurus dokumen perizinan kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Talang Duku, agar kapal dan tongkang korban bisa berlayar dan beroperasional di Jambi.

Seiring berjalannya waktu, korban mengangkat Ko Apex menjadi Kepala Cabang PT SBS atas kepercayaannya selama ini untuk mengurus kapal tongkangnya.

Namun tanpa diketahui korban, Ko Apex diduga malah mengubah dokumen kapal milik bosnya itu menjadi kepemilikan perusahaan miliknya yakni, PT FBS.

Dalam perjalanannya, tugboat dan tongkang ini diubah (dokumen menjadi milik PT FBS) tanpa seizin dan sepengetahuan korban selaku pemilik, dari hasil pemeriksaan korban ada 5 kapal tugboat dan 5 tongkang yang dokumennya dialihkan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved