Tiga Bendera Kuning di Desa Palasari Ciater, Tiga Pelajar SMK Bersahabat Sehidup Semati

Jenazah Dimas, Mahesya dan Intan disalatkan di musala dekat rumahnya oleh ratusan tetangga dan rekan sekolahnya.

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS.COM/IGMAN IBRAHIM
SALAT JENAZAH - Warga dan teman saat salat untuk jenazah Dimas Aditya, Mahesya Putra dan Intan Rahmawati, siswa korban kecelakaan maut rombongan bus pelajar SMK Lingga Kencana Depok, Minggu (12/5/2024) 

Ibnu juga membenarkan bahwasa ketiganya sudah bersahabat sejak kecil. Bahkan, sudah bersekolah di tempat yang sama sejak SD.

"Mereka bersahabat sejak kecil. Sekolah MI barengan, SMP barengan, SMK juga barengan," tutupnya.

Oleh-oleh bando

Kisah menyedihkan pun terdengar dari keluarga Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana Depok yang juga korban tewas dalam kecelakaan maut di Subang.

Dia sempat menelepon cucu pertamanya sesaat sebelum kejadian.

Adik sepupu istri Suprayogi, Ita (43), mengatakan mendengar cerita bahwa Suprayogi sempat menelepon cucunya pada Sabtu (11/5) sekira pukul 17.00 WIB.

Saat itu, Suprayogi yang disapa dengan sebutan Opah oleh cucu-cucunya tersebut memberi tahu telah membeli oleh-oleh untuk dua cucunya yakni Naima dan Embun.

Oleh-oleh itu, kata Ita, berupa bando dan jepit rambut.

"Sampai kemarin terakhir setengah 5 (atau) jam 5-an dia (Suprayogi) telepon, yang angkat itu pertama cucunya dulu. Bunda ada telepon. Ya sudah angkat bunda lagi cuci piring," kata Ita.

"Ini Embun sudah Opah beliin bando sama jepitan, buat Embun sama kakak Naima. Terus diangkat ya sudah, cuma itu. Tapi memang biasanya dia video call. Cuma terakhir kemarin, dia tidak video call, cuma telepon lewat WhatsApp," sambungnya.

Ita mengatakan juga mendengar bahwa setelah telepon tersebut, ada lagi panggilan telepon entah dari mana yang kemudian diangkat cucu Suprayogi yang laki-laki.

Ia mengatakan, cucu laki-laki Suprayogi saat itu hanya mengatakan mendengar suara orang mengabarkan kecelakaan dan sirine ambulans.

"Cuma setelah Opah (Suprayogi) itu ngasih kabar, ada telepon lagi nggak tahu dari mana. Pokoknya ada telepon cuma bilang, kecelakaan, kecelakaan, kecelakaan, gitu doang. Nah yang cucu cowoknya kan sudah gede ya. Sudah bisa buka," kata dia.

"Bunda ini apaan nih, kecelakaan, kecelakaan, terus suara ambulan banyak bunda. Terus dari situ menantunya langsung mengabarkan ke anak-anaknya. Ya sudah dari situ kita sudah lost kontak ya," sambung dia.

Ita sendiri bertemu dengan Suprayogi sehari sebelum kecelakaan terjadi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved