Simpang Bata Kota Jambi dan Sepatu Bata Berusia 130 Tahun

Banyak yang tidak mengetahui, perusahaan sepatu Bata sudah beroperasi ratusan tahun atau sejak era Kolonial Belanda di Indonesia.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/YON RINALDI
Simpang Bata Kota Jambi 

Dengan produksi modern dan ritel jarak jauh, Tomas memodernisasi industri pembuatan sepatu.

Sejak awal, perusahaan berkembang pesat dalam produksi dan keuntungannya meningkat.

Kariernya terhenti ketika ia meninggal dalam kecelakaan pesawat akibat cuaca buruk.

Tomas meninggal dalam kecelakaan pesawat Junkers J13 D1608 pada 1932, di dekat bandara Zlín.

Kecelakaan terjadi saat terbang ke Möhlin di Swiss, dalam perjalanan bisnis dalam kondisi cuaca buruk karena kabut lokal yang tebal.

Usahanya Bata diteruskan oleh sang putra, yakni Thomas J Bata.
Thomas membangun kembali dan memperluas produksi sepatu atas nama perusahaan setelah pindah ke Kanada pada 1939.

Meloncat ke Simpang Bata di Kota Jambi.

Sehari setelah terjadi kebakaran di Hotel Novita Jambi, Jalan Gatot Subroto, mulai dari Simpang Bata, sampai pembelokan di depan cafe Tha Clasio masih ditutup. Toko-toko di depannya mulai buka.
Sehari setelah terjadi kebakaran di Hotel Novita Jambi, Jalan Gatot Subroto, mulai dari Simpang Bata, sampai pembelokan di depan cafe Tha Clasio masih ditutup. Toko-toko di depannya mulai buka. (tribunjambi/chairul nisyah)

Kawasan ini sangat populer, karena merupakan pusat keramaian.

Mengapa dinamakan Simpang Bata, jawabannya sederhana, karena ada toko sepatu Bata di titik tersebut.

(tribun jambi/sud/tribun network/bel/ibz/wly)

 

 

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved