WAWANCARA EKSKLUSIF

WAWANCARA EKSKLUSIF Prof Yusril Ihza Mahendra, Dicaci Maki Gara-gara Bela Prabowo-Gibran, Seri II

Yusril menilai orang-orang yang berkata tidak pantas di media sosial tidak pernah memikirkan anak-anaknya yang masih remaja.

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/NICO MANAFE
Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-GIbran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Studio Tribunnews, Jakarta, beberapa waktu lalu. 

PADA Pilpres 2024, ketegangan tidak terlalu dirasakan, tetap saling serang antar pendukung masih ada dalam batas wajar.

Hal itu diungkap Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Prof Yusril Ihza Mahendra, saat wawancara khusus dengan Tribun Network, Jumat (19/4).

Yusril menilai orang-orang yang berkata tidak pantas di media sosial tidak pernah memikirkan anak-anaknya yang masih remaja.

"Saya saja bukan calon presiden dan hanya lawyer ketua tim pembela Prabowo-Gibran, setiap hari dicaci maki komentar media sosial. Bukan hanya saya, tapi juga istri, dikata-katain macam-macam," katanya.

Menurutnya, anak-anaknya salah apa mengetahui bapaknya dicaci maki hanya karena membela Prabowo-Gibran.

"Gini ajalah bagi saya mungkin mereka sudah kalah berdebat akhirnya melakukan character assassination (pembunuhan karakter), menjelek-jelekan orang dan itu sebagai risiko yang saya terima," imbuhnya.

Yusril meyakini Prabowo sebagai Presiden terpilih akan menciptakan satu rekonsiliasi.

Dia juga sudah mendengar ada rencana pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.

"Ya, kita belum tahu apakah terjadi atau tidak tapi ada sinyal-sinyal. Saya sepenuhnya menyerahkan ke Pak Prabowo yang akan menentukan ke mana arah kebijakan di waktu yang akan datang," urainya.

Berikut lanjutan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, dengan Yusril Ihza Mahendra.

Prof, munculnya amicus curae termasuk yang diajukan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDI Perjuangan, ada yang berpendapat Bu Mega tidak masuk bagian dari para pihak. Bagaimana Anda melihat fenomena ini?

Dalam sidang mereka itu kan mendalilkan pilpres ini curang, pilpres ini manipulatif.

Pertanyaannya siapa yang melakukan kecurangan, mereka bilang Jokowi. Jokowi itu curang menyerahkan bansos seenaknya.

Mengangkat kepala daerah seenaknya untuk memenangkan pasangan Prabowo Gibran.

Jokowi ini kan bukan pihak, Jokowi kan tidak dipanggil ke MK. Kan jadi bumerang lagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved