Lebaran Idul Fitri 2024

Tradisi Jalang Menjalang Warga Desa Pulau Rengas Merangin Jambi Setelah Lebaran Idul Fitri

Suasana terasa berbeda setelah hari Raya Idul Fitri 1445 H di Desa Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
ist
Tradisi Jalang Menjalang di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. 

Tradisi Jalang Menjalang Merangin

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Suasana terasa berbeda setelah hari Raya Idul Fitri 1445 H di Desa Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

Terlihat banyak warga yang mengunjungi kediaman Kepala Desa Pulau Rengas untuk melaksanakan tradisi “jalang menjalang”, selain warga nampak hadir juga perwakilan lembaga adat desa, pengurus masjid At Taqwa Desa Pulau Rengas, mantan Kepala Desa Pulau Rengas, Anggota BPD, sekretaris camat, Babinkamtibmas dan Babinsa Kecamatan Bangko Barat, Minggu (14/4/2024) pagi.

Nampak warga mendatangi rumah kepala desa untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan pemimpin mereka, disaat acara berlangsung kondisi cuaca di pagi hari yang cerah, beberapa warga yang tuo-tuo, nekno (nenek) dan nekdan (kakek), Pakngah (paman) serta makngah (bibi) sebutan bahasa panggilan dari desa pulau rengas, serta warga yang mudo-mudo, abang (kakak) dan adik (adik) hadir dalam tradisi jalang menjalang ini.

Tradisi Jalang Menjalang di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.
Tradisi Jalang Menjalang di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. (ist)

Tradisi jalang menjalang, diawali dengan kata sambutan pembukaan oleh para mantan kepala desa terdahulu, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh imam Masjid At Taqwa Desa Pulau Rengas, kemudian dilanjutkan dengan arahan atau petunjuk dari Kepala Desa Pulau Rengas kepada warga desanya.

Saat kegiatan jalang menjalang berlangsung, pihak rumah kediaman menyugukan “jadah” (bahasa pulau rengas) yaitu kue khas buatan warga pulau rengas dan hasil bumi desa buah-buahan, seperti buah duku, bidaro, serta makanan yang diperuntukkan bagi warga desa yang hadir dalam kegiatan tradisi jalang menjalang ini

Menurut sejarah dari orang tuo desa pulau rengas dulu, kegiatan “jalang-menjalang” ini merupakan salah satu tradisi masyarakat untuk berkunjung atau menjenguk pemimpin desa, biasanya dilakukan oleh warga desa pada tanggal 3-4 di bulan syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Karang Taruna Padang Jering Sarolangun Jambi Rayakan Idul Fitri dengan Turnamen Sepakbola Antar Desa

Baca juga: Viral Sejumlah Bocah Disawer Lompat dari Gentala Arasy Jambi, Warganet: Bahayo Ado Buayo

Pengertian tradisi jalang menjalang ini berasal dari bahasa asli Pulau Rengas yaitu “nyalong” yang artinya masyarakat desa menjenguk atau menemui pemimpin yang ada di desanya, “jalang-menjalang” bertujuan untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan dalam tradisi islam, dan sekaligus mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah pembangunan desa ke depan.

"Tradisi “jalang menjalang” ini berasal dari bahasa Pulau Rengas yaitu “nyalong” yang artinya menjenguk, menemui pemimpin yang ada di desa pulau rengas untuk bersilaturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri yang bertujuan saling memaafkan dalam tradisi islam sekaligus pertemuan untuk mengatur langkah pembangunan pemerintah desa pulau rengas ke depan,” jelas mantan Kepala Desa Pulau Rengas Nur Usman, S.K.M..

Tradisi Jalang Menjalang di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.
Tradisi Jalang Menjalang di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. (ist)

Dalam tradisi jalang menjalang di Desa Pulau Rengas ini sangat menekankan pentingnya silaturahmi warga dengan para pemimpin desa untuk bisa saling memaafkan secara lahir maupun batin, karena mungkin selama ini terjadi gesekan antara warga dengan pemimpin, atau ada kebijakan pemimpin yang kurang pas terhadap masyarakat.

“Kegiatan jalang menjalang ini merupakan salah satu budaya kearifan lokal Desa Pulau Rengas yang bersifat turun-temurun dari orang tuo dulu, diadakan sesudah Hari Raya Idul Fitri, jalang menjalang merupakan kegiatan untuk mempererat tali silaturahmi, dan berbagi cerita terkait kondisi desa oleh tokoh adat desa, perwakilan dari pegawai syar’a masjid, tokoh pemuda, dan pemerintah desa mengenai langkah-langkah baik apa saja yg akan diambil untuk kebaikan dan kemajuan desa pulau rengas kedepan,” kata Eduar, S.Sy. Sekcam Bangko Barat.

Selanjutnya Kepala Desa Pulau Rengas, Dasrial menyampaikan arahan dan petunjuk dalam tradisi jalang menjalang ini kepada seluruh warga desa pulau rengas agar selalu menjaga tali silaturahmi antar sesama warga desa, saling memaafkan antar warga, bukan hanya di moment lebaran Idul Fitri, akan tetapi di hari biasa pun harus saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya, selain itu, jagalah tradisi jalang menjalang ini sebagai salah satu identitas tradisi adat desa kita sampai anak cucu kita nanti.

Baca juga: 2 Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Jambi Gadaikan Mobil Hasil Begal

Baca juga: Sandra Dewi Disebut Bisa Jadi Pelaku Pasif Kasus Pencucian Uang Korupsi Harvey Moeis, Ini Alasannya

“Rradisi jalang menjalang ini, merupakan tradisi turun temurun dari orang tuo kito dulu yang bertujuan untuk menjaga dan mempererat tali silaturahmi antar pemimpin dan sesama warga desa, untuk saling memaafkan satu sama lain dalam moment idul fitri ini, tradisi jalang menjalang ini tetap rutin akan kita adakan tiap tahunnya,” jelas Kepala Desa Pulau Rengas Dasrial.

Kemudian Kepala Desa Dasrial juga menyampaikan dalam hal pembangunan desa Pulau Rengas kedepan, kami berharap adanya kerjasama yang baik antar warga desa dengan pemerintah desa kedepan dalam hal pembangunan sosial dan ekonomi bagi masyarakat. selain itu, mari kita bangun dan jaga nilai-nilai adat istiadat budaya asli desa kita untuk mengajarkan sekaligus menjadi contoh bagi generasi penerus kita kedepan. (Kontributor Merangin, Frengky Widarta/adv)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: 2 Mahasiswa Jambi Bunuh Sopir Maxim Risdianto, Mobil Xenia Digadai Rp 28 Juta

Baca juga: Viral Video Maulana Lebaran ke Rumah Fasha, Ketua NasDem Jambi: Saya Tetap Dukung HAR

Baca juga: Pelaku Begal Taksi Online di Jambi Pura-pura Order ke Sei Duren, Buang Jasad Sopir ke Kebun Sawit

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved